Presiden Rusia Vladimir Putin berencana hadir secara langsung pada KTT G20 di Indonesia, November tahun ini. Meski begitu, tidak tertutup kemungkinan model kehadiran tersebut akan berubah.
Oleh
DAHLIA IRAWATI
·4 menit baca
MOSKWA, SENIN — Presiden Rusia Vladimir Putin berencana hadir secara langsung dalam Konferensi Tingkat Tinggi G20 di Indonesia, November tahun ini. Meski begitu, tidak tertutup kemungkinan model kehadiran tersebut akan berubah.
”Kami telah menerima undangan resmi, dan kami telah menanggapi secara positif, mengatakan bahwa kami tertarik untuk berpartisipasi,” kata penasihat Kremlin, Yuri Ushakov, kepada wartawan, Senin (27/6/2022).
Dia mengatakan, dengan masih ”banyaknya waktu” sebelum KTT 15-16 November di Bali, mungkin ada perubahan dalam cara Rusia berpartisipasi.
”Namun, untuk saat ini, undangannya adalah untuk partisipasi secara langsung,” tambah Ushakov. Selama pandemi Covid-19 pada Oktober, Putin bergabung dengan KTT G20 di Roma melalui tautan video.
Indonesia, yang memegang jabatan presiden bergilir G20 tahun ini, mengundang Rusia ke forum pertemuan ekonomi utama dunia tersebut. Negara-negara Barat, yang dipimpin Amerika Serikat, telah menekan Indonesia untuk mengecualikan Moskwa menyusul serangan Rusia di Ukraina dan tuduhan kejahatan perang. Namun, Indonesia tetap pada keputusannya.
Kanselir Jerman Olaf Scholz pada Senin juga menunjukkan bahwa dia masih terbuka untuk datang meskipun Putin juga dimungkinkan hadir.
Scholz, yang saat ini menjadi tuan rumah KTT G7 negara-negara industri terkemuka, mengatakan ia akan membuat keputusan akhir apakah hadir atau tidak, sesaat sebelum keberangkatan. Dia mencatat bahwa Indonesia juga telah mengundang Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy.
Ketua Komisi Eropa Ursula von der Leyen juga mengatakan pada Minggu bahwa dia tidak memungkiri bisa duduk di meja yang sama dengan Putin di G20.
Dia menyebutkan, itu ”penting untuk mengatakan kepadanya secara langsung, apa yang kami pikirkan tentang dia”.
Negara-negara G20 menyumbang sekitar 80 persen dari total output ekonomi dunia, sedangkan G7 menyumbang sekitar 31 persen.
Kunjungan
Adapun Putin dikabarkan akan mengunjungi dua negara kecil bekas Soviet di Asia Tengah pekan ini. Hal itu akan menjadi perjalanan pertama pemimpin Rusia itu ke luar negeri sejak invasi mereka ke Ukraina, 24 Februari lalu. Selain itu, Putin juga dijadwalkan bertemu Presiden Joko Widodo di Moskwa.
Perjalanan terakhir Putin di luar Rusia adalah kunjungan ke Beijing pada awal Februari. Saat itu ia dan Presiden China Xi Jinping mematrikan perjanjian persahabatan ”tanpa batas”, beberapa jam sebelum keduanya menghadiri upacara pembukaan Olimpiade Musim Dingin. Sanksi keuangan yang berat dari Barat setelah serangan Rusia ke Ukraina adalah alasan untuk membangun hubungan perdagangan yang lebih kuat dengan kekuatan lain, seperti China, India, dan Iran.
Pavel Zarubin, koresponden Kremlin dari stasiun televisi pemerintah Rossiya 1, mengatakan, Putin akan mengunjungi Tajikistan dan Turkmenistan, dan kemudian bertemu dengan Presiden Indonesia Joko Widodo untuk melakukan pembicaraan di Moskwa.
Di Dushanbe, Putin akan bertemu Presiden Tajikistan Imomali Rakhmon, sekutu dekat Rusia. Di Ashgabat, kata Zarubin, Putin akan menghadiri pertemuan puncak negara-negara Kaspia, termasuk para pemimpin Azerbaijan, Kazakhstan, Iran, dan Turkmenistan.
Adapun dalam kunjungannya ke Eropa, Presiden Joko Widodo memastikan akan menemui Putin dan Zelenskyy. Presiden Jokowi pada Minggu (26/6/2022) bersama rombongan terbatas memulai rangkaian kunjungan kerja ke beberapa negara. Selain menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi G7 di Jerman, Presiden Jokowi juga akan mengunjungi Ukraina dan bertemu Presiden Volodymyr Zelenskyy serta ke Rusia untuk berjumpa Presiden Vladimir Putin.
”Memang upaya ini tidak mudah, tetapi kita, Indonesia, akan terus berupaya. Setelah dari Jerman, saya akan mengunjungi Ukraina dan akan bertemu dengan Presiden Zelenskyy. Misinya adalah mengajak Presiden Ukraina, Presiden Zelenskyy, untuk membuka ruang dialog dalam rangka perdamaian, untuk membangun perdamaian,” kata Presiden Jokowi.
Menurut Presiden, ruang dialog perlu dibuka karena perang memang harus dihentikan dan hal terkait rantai pasok pangan juga harus kembali diaktifkan. ”Dari Ukraina saya akan menuju ke Rusia untuk bertemu dengan Presiden Vladimir Putin. Sekali lagi, dengan misi yang sama, saya akan mengajak Presiden Putin untuk membuka ruang dialog dan sesegera mungkin untuk melakukan gencatan senjata dan menghentikan perang,” ujarnya.
Menurut Presiden, mereka akan membahas rantai pasok makanan yang perlu diaktifkan kembali segera. Dari Kyiv, Presiden Joko Widodo dijadwalkan mengunjungi Moskwa dan bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Kunjungan ke Moskwa direncanakan pada 30 Juni 2022.
”Dengan misi yang sama, saya akan meminta Presiden Putin untuk membuka dialog dan segera melakukan gencatan senjata dan menghentikan perang,” katanya. Sebelumnya pada April, Presiden Joko Widodo mengumumkan telah menelepon Zelenskyy dan mengundangnya untuk bergabung dengan para pemimpin dunia pada KTT G20 di Bali pada November 2022 sebagai tamu.
Indonesia menjabat presiden bergilir G20 tahun ini dan telah ditekan oleh negara-negara Barat, yang dipimpin Amerika Serikat, untuk mengecualikan Rusia dari pertemuan tersebut.
Presiden Jokowi, bagaimanapun, tidak membatalkan undangan ke Rusia dan mengatakan bahwa Putin telah menyatakan niatnya untuk menghadiri KTT pada November mendatang.
Indonesia, sebagaimana kebanyakan negara berkembang, telah mencoba untuk mempertahankan posisi netral dan telah menyerukan resolusi damai untuk konflik selama berbulan-bulan.
Presiden Jokowi menolak mengirim senjata ke Ukraina sebagai tanggapan atas permintaan Zelensky, alih-alih menawarkan bantuan kemanusiaan. (AFP/REUTERS)