Pembicaraan Langsung dengan Putin Penting bagi Perdamaian Ukraina
Sangat penting bagi para pemimpin Barat untuk bertemu langsung dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dalam upaya mengakhiri perang di Ukraina. Jerman dan Perancis memotori upaya komunikasi tersebut.
Oleh
PASCAL S BIN SAJU
·4 menit baca
KYIV, MINGGU — Beberapa pemimpin Uni Eropa terus berupaya membangun komunikasi melalui pertemuan tatap muka dengan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk mengakhiri perang di Ukraina. Inisiatif itu datang dari Kanselir Jerman Olaf Scholz dan Presiden Perancis Emmanuel Macron yang sudah beberapa kali bercakap-cakap melalui telepon dengan Putin. Respons Putin kali ini pun positif.
”Sangat penting berbicara dengan Putin. Saya akan terus melakukannya, seperti yang juga dilakukan Presiden Perancis,” kata Scholz kepada kantor berita Jerman, DPA, seperti dikutip kantor berita Associated Press, Jumat (17/6/2022).
Sehari sebelumnya Scholz, Macron, bersama Perdana Menteri Italia Mario Draghi dan Presiden Romania Klaus Iohannis bertemu Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di Kyiv. Kedatangan pemimpin empat negara Eropa itu diwarnai sirene peringatan serangan udara.
Invasi Rusia ke Ukraina, yang oleh Putin disebut sebagai operasi militer khusus, sejak 24 Februari 2022, berubah menjadi perang yang menghancurkan dan mematikan. Rusia telah dibanjiri sanksi Barat. Selain memukul Rusia, sanksi turut mengganggu rantai pasok global hingga melambungkan harga pangan dan energi. Upaya Jerman dan Perancis tersebut menjadi awal yang baik untuk menuju akhir perang.
Menurut Scholz, sangat perlu bagi para pemimpin Eropa untuk bertemu dengan Putin di tengah upaya mengakhiri perang di Ukraina. Dia dan Macron akan terus berupaya agar pertemuan tatap muka dengan Putin bisa terwujud. Keduanya telah beberapa kali berbicara per telepon dengan Putin, baik secara bersama-sama ataupun terpisah, sejak invasi dimulai.
Komunikasi Scholz dan Macron dengan Putin tersebut menuai kritik dari Ukraina. Presiden Polandia Andrzej Duda juga melontarkan kritik dan mengatakan kontak itu tidak menghasilkan apa-apa. Bahkan, dia menilai pembicaraan per telepon dengan Putin hanya untuk melegitimasi pemimpin Rusia, tidak memiliki dampak konkret bagi perdamaian di Ukraina.
Walau demikian, Scholz percaya perang di Ukraina dapat diakhiri jika beberapa pemimpin Barat bertatap muka dengan Putin. ”Ketika saya berbicara dengan Putin, saya mengatakan, misalnya, hal yang sama saya katakan kepada Anda,” katanya.
”Harap dipahami, takkan ada perdamaian yang didikte. Jika Anda benar-benar percaya bahwa Anda merampas tanah dan kemudian berharap waktu akan berubah dan semua hal akan menjadi normal kembali, ini kesalahan,” ujar Scholz.
Pesan yang disampaikan Scholz adalah Putin harus menarik pasukannya dan menemukan kesepakatan yang bisa diterima dan tepat untuk rakyat Ukraina.
Selama kunjungan ke Kyiv, Kamis lalu, Scholz dan tiga pemimpin UE lainnya berjanji untuk mendukung pencalonan Ukraina agar bisa bergabung di blok tersebut. ”Kami harus menemukan pendekatan yang sama, tetapi saya cukup optimistis kami akan mampu mengelolanya,” kata Scholz.
Komisi Eksekutif UE, Jumat, merekomendasikan Ukraina menjadi kandidat anggota UE. Namun, penerimaan Ukraina perlu persetujuan bulat dari 27 negara anggota. Rekomendasi itu menjadi dorongan simbolis bagi Ukraina yang tengah berjuang melawan serangan Rusia yang menewaskan warga sipil dan menghancurkan kota-kota.
Rekomendasi pencalonan ini hanya langkah awal dan bisa memakan waktu bertahun-tahun sebelum disetujui. Namun, langkah itu membuat Kyiv lebih dekat pada tujuan yang beberapa bulan lalu jauh dari jangkauannya. Ukraina mendaftarkan diri bergabung dengan UE hanya empat hari setelah pasukan Rusia merangsek ke perbatasannya pada Februari.
”Ini langkah pertama untuk keanggotaan UE yang membawa kemenangan lebih dekat pada kita,” cuit Zelenskyy.
Dua hari setelah kunjungan Scholz, Macron, Draghi, dan Iohannis, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson pun tiba di Kyiv dan bertemu Zelenskyy, Sabtu (18/6/2022). Dia menawarkan bantuan lanjutan dan pelatihan militer. ”Kami bersama Anda untuk memberi Anda daya tahan strategis yang Anda perlukan,” kata Johnson pada kunjungan keduanya sejak 24 Februari 2022.
Inggris akan memimpin program yang dapat melatih hingga 10.000 tentara Ukraina setiap 120 hari di lokasi yang tidak ditentukan di luar negeri. Johnson mengatakan, Inggris akan mengintensifkan sanksi terhadap Rusia. Dia memuji ketahanan Ukraina terhadap serangan Rusia.
Tidak menentang
Pada pembukaan Forum Ekonomi Internasional St Petersburg (SPIEF) di St Petersburg, Rusia, Jumat (17/6/2022), Putin mengatakan, Moskwa tidak menentang upaya Ukraina untuk bergabung dengan UE karena blok tersebut bukan organisasi militer atau organisasi politik seperti Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).
”Kami tidak menentangnya. Ini keputusan berdaulat mereka untuk bergabung dengan serikat ekonomi atau tidak. Itu urusan mereka, urusan rakyat Ukraina,” kata Putin.
Penegasan itu berpeluang membuka komunikasi UE-Rusia. Namun, Putin kembali mengulangi pembelaannya terhadap operasi militer khusus Rusia di Ukraina. Dia mengatakan, itu perlu dilakukan untuk melindungi orang-orang di bagian timur Ukraina, yang dikendalikan kelompok separatis loyalis Moskwa dan untuk memastikan keamanan Rusia sendiri.
Putin juga mengecam sanksi Barat kepada Rusia sebagai tindakan gila dan sembrono. Menurut Putin, seperti dikutip France 24, sanksi ”blitzkrieg” (serangan kilat) terhadap Moskwa takkan pernah punya peluang untuk berhasil. Putin mengatakan, sanksi yang dikenakan UE kepada Rusia justru bisa membuat blok 27 negara itu kehilangan lebih dari 400 miliar dollar AS. (AP/REUTERS/AFP)