Di Tengah Gempuran Rusia, Ukraina Isyaratkan Siap Berunding Lagi
Sehari setelah lawatan beberapa pemimpin negara anggota Uni Eropa ke Kyiv, Pemerintah Ukraina mengisyaratkan siap berunding lagi dengan Rusia. Namun, pertempuran sengit masih berlangsung di sejumlah provinsi.
Oleh
KRIS MADA DAN HARRY SUSILO DARI KYIV, UKRAINA
·5 menit baca
AP/UKRAINIAN PRESIDENTIAL PRESS OFFICE
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy (kanan) dan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menyalakan lilin-lilin saat keduanya mengunjungi Katedral Mikhailovsky Zlatoverkhy (Katedral Berkubah Emas Santo Michael) di Kyiv, Ukraina, Jumat (17/6/2022).
KYIV, KOMPAS — Pemerintah Ukraina mengisyaratkan siap kembali berunding. Isyarat itu dilontarkan kala pertempuran di Ukraina timur dan selatan semakin sengit. Meski tetap optimistis, Kyiv mengakui tertekan oleh berondongan artileri dan rudal Moskwa.
Isyarat kesiapan berunding dilontarkan Ukraina setelah sejumlah pemimpin Eropa bertandang ke Kyiv pada Rabu dan Kamis (15-16/6/2022). Mereka terdiri dari Perdana Menteri Albania Edi Rama, PM Montenegro Dritan Abazovic, PM Italia Mario Draghi, Kanselir Jerman Olaf Scholz, Presiden Perancis Emmanuel Macron, dan Presiden Romania Klaus Iohannis.
Sejumlah pihak menyebut, trio Draghi-Macron-Scholz mendorong Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy kembali berunding. Walakin, tidak ada pernyataan resmi dari siapa pun soal permintaan tiga pemimpin Eropa itu.
Sehari selepas lawatan mereka, kabinet pemerintahan Ukraina menyepakati mekanisme pertukaran jenazah korban perang. Sampai sekarang, sebagian jenazah tentara dan milisi Ukraina berada di wilayah yang diduduki Rusia. Demikian pula sebaliknya, sebagian jenazah tentara dan milisi penyokong Rusia berada di wilayah yang dikontrol Kyiv.
Dalam pernyataan tertulis, Sabtu (18/6/2022) malam waktu Kyiv atau Minggu dini hari WIB, Kantor Wakil PM Ukraina menyatakan bahwa tindak lanjut pertukaran akan diputuskan oleh Kementerian Penyatuan Ulang Wilayah. Pertukaran jenazah dan tahanan ini merupakan bagian dari kesepakatan perundingan antara Kyiv dan Moskwa.
vincentzo.calviny
Kedatangan pemimpin empat negara Eropa di Kyiv, Ukraina, pada Kamis (16/6/2022) diwarnai sirene peringatan serangan udara. Sirene itu salah satu bentuk kewaspadaan tinggi Ukraina meski warga berusaha kembali untuk hidup tenang. Kota kecil di barat laut Kyiv itu menjadi salah satu lokasi pertempuran sengit dan paling dekat dengan ibu kota Ukraina sejak perang Rusia-Ukraina meletus.
Perundingan itu terhenti sejak 17 Mei 2022 dan belum ada tanda akan dimulai lagi. Dalam pernyataan pada 18 Juni 2022, juru runding Ukraina, Davyd Arakhmania, menyebut bahwa perundingan mungkin akan dimulai akhir Agustus 2022. Kyiv akan kembali berunding jika posisinya dalam pertempuran semakin membaik.
”Kami akan melancarkan serangan balik di beberapa area. Setelah itu, kami akan memulai upaya pengembalian Crimea, Donetsk, dan Luhansk yang sekarang sedang diduduki Rusia,” tutur Arakhmania yang juga politisi partai pendukung Zelenskyy, Partai Pelayan Warga.
Ia kini berada di Amerika Serikat untuk melobi penambahan bantuan pertahanan bagi Ukraina. Ia, antara lain, mendekati Kongres AS. Persetujuan Kongres AS dibutuhkan agar pendanaan paket bantuan untuk Kyiv bisa segera diselesaikan Washington.
Pertempuran
Hingga Minggu (19/6/2022), pertempuran sengit masih terus berlangsung di sejumlah provinsi di Ukraina. Penguasa Darurat Militer Dnipropetrovsk, Valentyn Reznichenko, menyebut roket Rusia menghancurkan depo minyak di Novomoskovsk, sekitar 485 kilometer tenggara Kyiv.
Di tempat terpisah, Penguasa Darurat Militer Kharkiv, Oleh Syniehubov, menyebut rudal-rudal Rusia terus menyasar Provinsi Kharkiv yang berbatasan dengan Luhansk dan Rusia. Rudal Rusia diketahui menggunakan pengecoh sehingga semakin sulit ditangkal sistem pertahanan udara. Alih-alih menembak rudal, roket sistem pertahanan udara Ukraina malah menyasar pengecoh itu.
Juru Bicara Angkatan Udara Ukraina Yuriy Ignat pernah mengakui, artileri pertahanan udara (arhanud) Ukraina tidak bisa sepenuhnya mencegat rudal dan roket Rusia. Sebab, arhanud Ukraina dirancang untuk menangkal pesawat dan helikopter. Sementara rudal dan roket bergerak dengan cara berbeda dari pesawat dan helikopter. Bahkan, sebagian rudal terbang pada ketinggian 50 meter sehingga sulit dilacak dan dilumpuhkan.
AP/RUSSIAN DEFENSE MINISTRY PRESS SERVICE
Kapal-kapal fregat Rusia dari Armada Laut Hitam menembakkan rudal-rudal jelajah Kaliber dari Laut Hitam pada sasaran-sasaran di darat yang tidak diungkapkan di Ukraina, Minggu (19/6/2022).
Terkait serangan di Kharkiv, Jubir Kementerian Pertahanan Rusia Igor Konashenkov menyatakan, Kementerian Pertahanan Rusia, Minggu (19/6/2022), merilis keterangan bahwa rudal-rudal Iskander mereka menghantam lokasi perbaikan tank di Kharkiv, sekitar 480 kilometer timur ibu kota Kyiv. Ia menyebut rudal-rudal Iskander menghancurkan dua sistem peluncur multiroket.
Penasihat Kementerian Dalam Negeri Ukraina Vadym Denysenko mengungkapkan, keadaan di Kharkiv cukup sulit. ”Rusia berusaha menjadikan Kharkiv kota medan pertempuran,” ujar Denysenko melalui televisi nasional Ukraina, Minggu.
Sementara Penguasa Darurat Militer Luhansk, Sergey Hidai, menyebut bahwa pertempuran di Luhansk berlangsung di banyak kota dan distrik. ”Keadaan di Sievierodonetsk amat sulit. Pesawat nirawak musuh terus mengintai di pusat kota sepanjang hari sehingga bisa menemukan lokasi pasukan kami,” ujarnya.
Selain oleh aparat atau pihak yang diawasi aparat, Pemerintah Ukraina memang melarang pengoperasian pesawat nirawak dengan alasan apa pun. Operator akan ditangkap dan pesawatnya akan ditembak jika menerbangkan pesawat nirawak tanpa izin dan pengawasan aparat Ukraina.
Hidai mengatakan, pengeboman di pabrik kimia Azot terus berlangsung. ”Pos pemeriksaan dan mesin penyulingan rusak,” ujarnya.
AP/EFREM LUKATSKY
Tentara Ukraina bersiap menembak ke arah posisi pasukan Rusia dengan howitzer M777 pasokan dari Amerika Serikat (AS) dalam pertempuran di wilayah Donbas, Ukraina timur, Sabtu (18/6/2022).
Serangan Rusia juga diarahkan ke Lysychansk, Metolkine, Borivske, Bila Hora, Ustynivka, Mykolaivka, dan Bilohorivka. Pasukan Moskwa melepaskan artileri dan sejumlah rudal ke kota-kota itu. ”Mereka menyiapkan serangan besar-besaran ke Luhansk dalam beberapa waktu ke depan,” kata Hidai.
Pasukan Rusia terpantau mempersiapkan perbekalan untuk meningkatkan serangan ke Sievierodonetsk dan Bakhmut. ”Mereka coba mengendalikan sepenuhnya daerah di antara Lysychanks-Bakhmut,” ujar Hidai.
Sementara itu, Penguasa Darurat Militer Kyiv, Oleksii Kuleba, Minggu, melalui kanal Telegram-nya mengumumkan, arhanud Ukraina mencegat rudal jelajah Rusia di Distrik Vyshhorod, yang terletak persis di perbatasan Provinsi Kyiv dan kota Kyiv. Vyshhorod berlokasi sekitar 14 kilometer di utara Maidan Plaza.
Permukiman
Juru Bicara Kantor Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina Oleksandr Shtupun menyebut, artileri Rusia juga menyasar sejumlah daerah di Provinsi Mykolayv dan Donetsk. Rudal Rusia, antara lain, menyasar Pryshyb dan Mayaki. ”Pengeboman permukiman di Lysychansk, Borivske, Bila Hora, dan Ustynivka berlanjut tanpa henti. Serangan udara dan rudal jelajah tercatat di berbagai lokasi,” ujar Shtupun.
Juru Bicara Kementerian Pertahanan Rusia Igor Konashenkov menuding Ukraina sengaja menjadikan berbagai lokasi sipil sebagai gudang senjata atau barak pasukan. ”Di Nikopol, Provinsi Dnipropetrovsk, pasukan Ukraina ditempatkan di sekolah. Artileri dan kendaraan perang lain ditempatkan di sekitar sekolah,” ujarnya.
Moskwa juga menemukan fenomena serupa di Kharkiv, Donetsk, dan Luhansk. Seperti disampaikan Hidai, Rusia memakai pesawat nirawak untuk memantau posisi peralatan perang dan pasukan Ukraina.
”Mereka memakai pusat kebudayaan, taman kanak-kanak, dan sekolah untuk menempatkan pasukan dan persenjataan. Penduduk di sekitar tidak diberi tahu,” kata Konashenkov.
Shtupun menyatakan, untuk membenarkan perusakan sasaran-sasaran sipil di wilayah Ukraina, penjajah Rusia terus menyebarkan informasi tentang keberadaan unit militer di sekolah-sekolah, rumah sakit, dan gereja.