Perang Mengejar Lyudmila dari Severodonetsk ke Bucha (Bagian 14)
Lyudmila pergi dari kota kelahirannya untuk meninggalkan perang yang menghancurkan kehidupan dan harapan. Kini, perang sekali lagi menghancurkan dan harapan Lyudmila.
Perang Rusia-Ukraina tak henti mengejar Lyudmila Kisadale (63). Dulu di kampung halaman, kini di perantauan. Perang di antara dua pihak yang bertahun-tahun berbagi sejarah yang sama sebagai bagian dari Uni Soviet itu telah memorakporandakan hidup perempuan tersebut.
Lyudmila tinggal dan bekerja di Bucha, salah satu distrik di Provinsi Kyiv, Ukraina. Ia lahir dan besar di Severodonetsk di Provinsi Donetsk.
Selama perang berlangsung di Bucha, Lyudmila termasuk warga yang memilih bertahan di salah satu tempat perlindungan. Sembari menyeka air mata, ia menceritakan lagi perang di Bucha yang mulai berkobar pada 25 Februari 2022.
”Saya sedang bekerja, patroli seperti biasa. Kami mendapat peringatan akan ada serangan udara dan diminta segera ke tempat perlindungan. Saya segera berlari,” ujarnya mengawali cerita, Jumat (17/6/2022) di Bucha.
Rusia membombardir Bucha selama tiga hari sejak 24 Februari. Selanjutnya, pasukan Rusia masuk dan menduduki Bucha pada 27 Februari sampai dengan 31 Maret.
Setelah Bucha ditinggalkan Rusia, pasukan Ukraina kembali sepenuhnya menguasai Bucha pada 2 April 2022. Pada awal April, Rusia menarik pasukan dari sekitar Kyiv, lalu memusatkan kekuatan di Ukraina timur.
Selama pasukan Rusia di Bucha, Lyudmila tak pernah keluar dari tempat perlindungan. Ia tinggal di tempat itu mulai 26 Februari 2022 siang. ”Sampai satu bulan saya tidak makan roti. Makaroni, makaroni, makaroni lagi setiap hari,” ujarnya.
Sampai satu bulan saya tidak makan roti. Makaroni, makaroni, makaroni lagi setiap hari.
Perang di Bucha membuat Lyudmila sedih. Ia sedih karena perang terjadi serentak di kampung halaman dan tempatnya merantau.
Severodonetsk, kota kelahirannya, hampir seluruhnya dikuasai Rusia sejak pertengahan Juni 2022. Pasukan Ukraina tidak kuat menahan gempuran rudal dan artileri Rusia sehingga akhirnya mundur dari sebagian kota itu.
Demikian pula Bucha. Rusia membombardir kota itu. Tempat kerja Lyudmila di Bucha jadi salah satu sasarannya. Rudal yang menghantam gedung tempat kerja Lyudmila pada 26 Februari 2022 memicu kebakaran yang menghanguskan hampir semua bagian bangunan berikut dagangan di dalamnya. Hanya sebagian dinding depan dan beberapa dagangan tersisa.
Perang itu membuatnya mengalami trauma lagi, sebab perang pula yang membuatnya pindah dari Severodonetsk ke Bucha pada 2014. Perang itu adalah perang saudara di Donetsk dan Luhansk. Penggulingan Presiden Ukraina Viktor Yanukovych yang pro-Rusia memicu protes berujung pemberontakan bersenjata sebagian penduduk Donetsk- Luhansk pada 2014.
Semua kebahagiaan itu luluh lantak saat perang berkobar di Bucha.
Para penutur bahasa Rusia di kedua provinsi itu mendeklarasikan pembentukan Republik Rakyat Donetsk (RRD) dan Republik Rakyat Luhansk (RRL) pada April 2014. Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui kedaulatan RRD dan RRL pada 20 Februari 2022. Beberapa hari selepas pengakuan kedaulatan itu, pasukan Rusia menyerbu Ukraina dari utara, timur, dan selatan.
Perang pada 2014 memaksa Lyudmila pindah ke Bucha. Di tempat baru itu anaknya sudah lebih dulu bermukim. Beberapa tahun ia hidup tenang dan jauh dari ketakutan perang saudara di Donetsk dan Luhansk. Bahkan, ia kembali bekerja. Semua kebahagiaan itu luluh lantak saat perang berkobar di Bucha.
Perang di Bucha juga meluluhlantakkan kehidupan Maxim Vlasenko. Warga Bucha itu kehilangan ayah, Pavlo (64), dan keponakannya, Dmytro Chapligin (21). Awalnya, Dmytro ditangkap tentara Rusia pada Februari 2022 gara-gara memotret kendaraan tempur Rusia di Bucha. Ponselnya lalu diperiksa.
Tentara Rusia menemukan foto Maxim yang sedang mengenakan seragam polisi. Ia memang polisi yang bertugas di Kyiv. Kala perang meletus di Bucha, ia sedang mendapat giliran jaga di Kyiv.
Sementara ayah, ibu, dan kerabatnya yang lain berlindung di Bucha. Seperti halnya semua polisi dan tentara Ukraina, Maxim juga harus bersiaga di tempat tugasnya. Berbekal foto di ponsel Dmytro, tentara Rusia melacak Maxim lewat keluarganya yang sedang bersembunyi di salah satu tempat perlindungan.
Semua orang yang dimakamkan di kavling itu meninggal pada Februari hingga Maret 2022. Usia orang yang dimakamkan beragam, mulai dari di bawah 10 tahun hingga di atas 60 tahun.
Singkat kata, Pavlo ditangkap dan diperiksa tentara Rusia. Ia diminta menunjukkan keberadaan Maxim. Ia juga dipaksa mendesak Maxim agar kembali ke Bucha. Pavlo disiksa sampai tewas pada 29 Maret 2022. Jenazahnya ditemukan dalam keadaan tidak utuh. Dmytro juga tewas walaupun keluarga tidak tahu kapan pastinya pemuda itu tewas.
Kedua jenazah tidak ditemukan di salah satu kuburan massal di Bucha, tetapi tergeletak di sekitar tempat perlindungan di waktu yang berbeda. Kini, mereka dimakamkan berdampingan di kavling paling ujung di tempat pemakaman umum Bucha.
Semua orang yang dimakamkan di kavling itu meninggal pada Februari hingga Maret 2022. Usia orang yang dimakamkan beragam, mulai dari di bawah 10 tahun hingga di atas 60 tahun.
Di kavling itu pula Tanya (46) dan Alina (23) berusaha mencari teman mereka, Alexei. Tanya dan Alina tinggal di Irpin, kota di Provinsi Kyiv yang bersebelahan dengan Bucha. Sejak Maret 2022, mereka tidak lagi mendengar kabar Alexei. ”Tidak ada telepon, pesan singkat. Semua terputus,” kata Tanya.
Ia sampai bergabung dengan beberapa kanal telegram yang menginformasikan soal penemuan jenazah tidak dikenal. Di kanal itu rutin diunggah foto jenazah dan lokasi penemuannya. Dengan cara itu, diharapkan ada yang mengenali jenazah-jenazah yang ada.
Sejak Maret 2022, mereka tidak lagi mendengar kabar Alexei.
Sejauh ini, Tanya tidak menemukan Alexei. Ia juga tidak menemukan temannya itu di kavling tempat Pavlo dan Dmytro dimakamkan. ”Saya cemas karena sudah berkali-kali ada kabar orang yang hilang akhirnya ditemukan sudah meninggal. Sebagian menjadi korban penyiksaan, ada juga yang ditembak,” ujarnya.
Tanya masih terus mencari kabar soal Alexei. Seperti Alexei, masih banyak orang Ukraina yang tidak diketahui nasibnya di tengah perang.
Berpenghuni 42.000 orang, Bucha adalah salah satu dari 425 kota di Ukraina. Kota itu tiba-tiba muncul di panggung internasional lewat pemberitaan media karena adanya mayat warga sipil yang bergeletakan di jalanan. Ada pula penemuan sejumlah kuburan massal sejak April 2022. Sebagian jenazah dalam keadaan terikat dan ditembak.