Nikaragua Undang Rusia Latihan Militer Bersama, AS Kebakaran Jenggot
Nikaragua mengundang pasukan militer Rusia beserta pesawat dan kapal perangnya memasuki wilayah udara dan air negara itu. Amerika Serikat kebakaran jenggot.
Oleh
DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO
·3 menit baca
MANAGUA, RABU — Pemerintah Nikaragua mengizinkan militer Rusia untuk masuk ke negara di Amerika tengah itu untuk latihan dan patroli bersama dengan segala perlengkapannya. Kebijakan yang dituangkan dalam dekrit ini mematok kuota 230 tentara Rusia selama 1 Juli 2022 sampai 31 Desember 2022.
Dekrit diajukan Presiden Nikaragua Daniel Ortega pekan lalu. Salah satu pertimbangannya adalah untuk memerangi narkoba dan kejahatan terorganisasi internasional di negara itu. Selanjutnya, parlemen Nikaragua menyetujuinya pada Selasa (14/6/2022).
Keputusan tersebut memberi wewenang kepada kapal dan pesawat Rusia untuk memasuki perairan dan wilayah udara Nikaragua.
Cakupan aturan soal keterlibatan militer asing itu antara lain mencakup pertukaran pengalaman, latihan dan patroli bersama, serta operasi bantuan kemanusiaan, termasuk di dalamnya izin masuknya kapal, pesawat, dan segala jenis persenjataan.
Dikutip dari EL Pais.com, dekrit itu juga memberikan wewenang kepada pasukan Rusia untuk memantau Pantai Karibia dan Pantai Pasifik Nikaragua. Dari kuota 230 tentara, 50 orang di antaranya merupakan penasihat militer Rusia yang bekerja untuk angkatan laut, udara, dan korps komunikasi Nikaragua guna membantu operasi komunikasi di kapal dan pesawat. Keputusan tersebut memberi wewenang kepada kapal dan pesawat Rusia untuk memasuki perairan dan wilayah udara Nikaragua.
Sejak 2012, Kongres Unikameral Nikaragua telah dua kali per tahun menyetujui masuknya personel militer asing ke negara itu. Militer asing itu tidak sebatas tentara Rusia, tetapi juga tentara dari sejumlah negara lainnya, termasuk AS.
Pengamat politik Nikaragua, Roberto Cajina, mengatakan, dekrit yang diusulkan Ortega itu merupakan bentuk propaganda Kremlin. Kebijakan itu juga merupakan ancaman terselubung bagi AS.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, mengatakan bahwa latihan bersama militer merupakan kegiatan rutin Rusia. ”Kami berbicara tentang prosedur rutin, dua kali setahun, untuk menerapkan kebijakan Nikaragua tentang penerimaan sementara pasukan militer asing di wilayahnya, mengembangkan kerja sama, termasuk tanggap situasi darurat kemanusiaan dan memerangi kejahatan terorganisasi,” katanya.
Menurut Zakharova, kebijakan itu tidak hanya untuk Rusia, tetapi juga sejumlah negara lainnya, di antaranya AS, Meksiko, dan negara Amerika Tengah lainnya, dengan tujuan yang sama.
Sanksi
Hubungan Nikaragua, negara yang terletak di Amerika bagian tengah, dengan AS tak begitu harmonis. Pada Senin (13/6/2022), AS memberikan sanksi kepada hampir 100 pejabat Nikaragua yang dinilai merusak demokrasi. Sanksi itu diberikan pada pertemuan puncak di Los Angeles di mana Presiden Daniel Ortega tidak ikut serta.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan, AS menjatuhkan sanksi kepada 93 warga Nikaragua. Mereka adalah hakim, jaksa, anggota parlemen, dan pejabat Kementerian Dalam Negeri Nikaragua. Ortega dan Wakil Presiden Nikaragua Rosario Murillo, yang merupakan istri Ortega, termasuk dalam daftar sanksi.
”Rezim (Ortega) menahan lebih dari 180 tahanan politik, dengan banyak yang menderita kekurangan makanan yang cukup, perawatan medis yang layak dan bahkan sinar matahari,” kata Blinken.
AS, kata Blinken, mendesak Ortega untuk memberikan kebebasan pada tahanan itu tanpa syarat. Mereka ditahan atas peradilan yang tidak adil. Menurut dia, pembebasan merupakan upaya pemulihan demokrasi dan supremasi hukum di Nikaragua.
Terlepas dari narasi itu, hubungan AS dan Nikaragua memang sejak lama diwarnai ketegangan. Salah satu kasus yang menonjol adalah persoalan intervensi AS ke Nikaragua yang dibawah negara itu hingga Mahkamah Internasional (ICJ).
ICJ pada 1986 memutuskan bahwa AS telah melanggar hukum internasional dengan mendukung Contras, kelompok pemberontakan di Nikaragua, dan menambang pelabuhan Nikaragua. Oleh karena itu, AS diwajibkan memberi ganti rugi kepada Nikaragua.
Pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Amerika yang digelar di Los Angeles, AS, 6-10 Juni, Presiden AS Joe Biden tidak mengundang Ortega serta pemimpin Kuba dan Venezuela. Alasan Biden, forum itu hanya untuk negara-negara demokrasi.
Pada KTT Amerika, Blinken juga mempertanyakan langkah Ortega untuk mengizinkan pasukan Rusia—selain pasukan AS—ke Nikaragua untuk bantuan kemanusiaan bersama atau latihan anti-perdagangan narkoba. ”Negara-negara akan membuat keputusan berdaulat mereka. Namun, gagasan bahwa Rusia akan menjadi mitra yang baik dalam masalah penegakan hukum atau bantuan kemanusiaan, itu tidak kredibel,” kata Blinken. (AP/AFP)