100 Hari Invasi, Rusia Telah Merebut 20 Persen Wilayah Ukraina
Rusia terus menggempur Sievierodonetsk di Luhansk, Ukraina timur. Jika jatuh, kota ini bakal menjadi kota kelima yang direbut Rusia sejak invasi dimulai pada 24 Februari.
Oleh
PASCAL S BIN SAJU
·5 menit baca
AFP/ANATOLII STEPANOV
Salah satu dari 100 gambar yang disajikan AFP untuk menandai 100 hari invasi militer Rusia ke Ukraina menunjukkan warga Sievierodonetsk, Luhansk, bersembunyi di ruang bawah tanah selama terjadi serangan besar pasukan Rusia dan separatis loyalis Rusia, 28 Februari 2022. Pada awal Juni 2022, kota Sievierodonetsk berada di ambang kejatuhan ke tangan Rusia.
KIEV, JUMAT — Invasi militer Rusia ke Ukraina, yang berubah menjadi perang yang mematikan dan menghancurkan, memasuki hari ke-100, Jumat (3/6/2022). Kiev menyatakan, Rusia telah menguasai 20 persen wilayahnya, termasuk Crimea yang dianeksasi pada 2014. Kini Rusia berusaha merebut Sievierodonetsk, kota kelima di Ukraina timur yang bakal jatuh sejak invasi dimulai.
Pasukan Rusia terus menggempur Sievierodonetsk atau Severodonetsk, kota pusat industri utama dengan populasi lebih dari 106.000 jiwa, yang terletak di Luhansk, wilayah Donbas, Ukraina timur. Di kota strategis yang menjadi kunci penentu bagi keberhasilan merebut Ukraina timur itu, Rusia dilaporkan sudah menguasai 80 persen wilayah. Namun, Gubernur Luhansk Sergiy Gaiday bersumpah, pasukan Ukraina akan berperang sampai akhir.
Wilayah Donbas--meliputi Luhansk dan Donetsk--menjadi titik fokus serangan Rusia sejak April setelah gagal menaklukkan Kiev dalam serangan yang dimulai pada 24 Februari 2022. Luhansk dan Donetsk sudah dikuasai separatis Ukraina yang didukung Rusia sejak tahun 2014, bersamaan dengan aneksasi wilayah Crimea oleh Moskwa.
Pertempuran Rusia merebut Ukraina timur dari Kiev ini memicu peringatan mengerikan bahwa perang dapat berlangsung berlarut-larut. Pertempuran jalanan berkecamuk di pusat industri Sievierodonetsk. Jika pada serangan awal minggu lalu pasukan Rusia berusaha menghindari pabrik Azot, salah satu pabrik kimia terbesar Eropa, pada Kamis (2/6/2022) pabrik itu menjadi sasaran. Pasukan Rusia menembaki salah satu gedung administrasi dan gudang penyimpanan metanol. Serangan itu mengancam kesehatan dalam tingkat sangat berbahaya.
Citra satelit yang dirilis Maxar Technologies pada 4 April 2022 menunjukkan gambaran umum sebuah situs di dekat Gereja Santo Andreas di Bucha, Ukraina, 28 Februari 2022.
Jika pasukan Rusia menguasai sebagian besar wilayah Sievierodonetsk, kota ini menjadi kota keenam yang bakal jatuh ke tangan Rusia dan separatis loyalisnya, termasuk kota Sevastopol di Crimea yang dikuasai sejak 2014. Sejak invasi dimulai pada 100 hari lalu, pasukan Rusia dilaporkan telah merebut empat kota, yakni Berdyansk, Kerson, Lyman, dan Mariupol.
Namun, Gaiday mengatakan, pasukan Ukraina masih mempertahankan zona industri di Sievierodonetsk. Situasi tersebut mengingatkan pada kejatuhan Mariupol yang dibombardir hingga kota pelabuhan di tepi Laut Azov itu jatuh ke tangan Rusia, akhir Mei. Di Mariupol terdapat pabrik baja terbesar, Azovstal, yang menjadi benteng terakhir pertahanan pasukan dan milisi Ukraina sebelum jatuh.
Di kota Sloviansk, sekitar 80 kilometer dari Sievierodonetsk, penduduk menceritakan, Rusia telah mengebom kota itu secara terus-menerus. Seorang paramedis, Ekaterina Perednenko (24), mengatakan, dia baru kembali ke kota lima hari yang lalu, tetapi karena menyadari situasi semakin genting, dia harus segera meninggalkan kota.
”(Bertahan) di sini sangat sulit. Serangan besar terjadi di mana-mana. Menakutkan. Tidak ada air, listrik, dan gas,” kata Perednenko. ”Saya merasa terluka. Perasaan saya yang paling menonjol, kami tidak pantas menerima ini. Kami tidak mengerti mengapa kami dihukum seperti ini,” ujar seorang pensiunan, Leonid (79), warga Sloviansk yang akan mencari tempat berlindung di Eropa.
Walau Rusia terus menggempur Sievierodonetsk, kemajuan yang dibuat dilaporkan jauh lebih lambat. Pasukan Moskwa telah mengontrol wilayah seluas 43.000 km persegi di Ukraina timur. ”Hari ini, sekitar 20 persen wilayah kami berada di bawah kendali penjajah,” kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dalam pidato di hadapan anggota parlemen Luksemburg, Kamis.
AP PHOTO/VIANNEY LE CAER
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy
Sejak invasi Rusia, ribuan orang tewas dan jutaan orang terpaksa mengungsi. Ukraina timur sekarang menanggung beban serangan Rusia. Zelenskyy mengatakan, tentara Rusia telah membunuh hingga 100 tentara Ukraina setiap hari. Dia tidak merinci secara pasti berapa total warga dan tentara Ukraina yang tewas dalam serangan Rusia.
Valeriy Zaluzhnyi, Panglima Angkatan Bersenjata Ukraina, meminta persenjataan modern dari aliansi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO). Dia mengatakan, pasukan musuh memiliki keunggulan yang amat menentukan dalam artileri. Senjata modern yang diharapkan dari NATO itu, menurut dia, akan menyelamatkan nyawa warga Ukraina.
Dipimpin Amerika Serikat, negara-negara Barat telah menggelontorkan senjata dan perlengkapan militer untuk membantu Ukraina bertahan dari serangan gencar Rusia. Bridget Brink, Duta Besar AS yang baru untuk Ukraina, seusai menyerahkan surat kepercayaan kepada Zelenskyy, berjanji AS akan membantu Ukraina untuk menang melawan agresi Rusia.
Setelah pembicaraan dengan Presiden AS Joe Biden, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg, Kamis, memperingatkan, sekutu Ukraina perlu bersiap untuk perang yang melelahkan. ”Kami harus bersiap untuk jangka panjang,” kata Stoltenberg, sambil menegaskan kembali, NATO tidak ingin berkonfrontasi langsung dengan Rusia.
Awal pekan ini, AS mengumumkan telah mengirim sistem rudal canggih, termasuk roket HIMAR yang lebih canggih, ke Ukraina. Roket ini dapat menembakkan beberapa amunisi berpemandu dengan presisi tinggi hingga jarak 80 kilometer. Selain mengirim senjata ke Ukraina, sekutu Barat juga berusaha menghentikan jalur keuangan Rusia untuk memaksa Presiden Rusia Vladimir Putin berunding.
AFP/DANIEL MIHAILESCU
Seorang ibu dan empat anaknya dari Ukraina menunggu di kapal feri menuju Romania, di perbatasan Isaccea-Orlovka antara Romania dan Ukraina, di Isaccea, 8 Maret 2022. Lebih dari enam juta orang telah mengungsi akibat perang di Ukraina setelah invasi militer Rusia pada 24 Februari 2022, atau 100 hari silam terhitung hingga Jumat (3/6/2022).
Negara-negara Uni Eropa bersepakat untuk menjatuhkan sanksi baru yang akan menghentikan 90 persen ekspor minyak Rusia ke blok tersebut pada akhir tahun. Namun, Rusia memperingatkan, konsumen Eropa akan menjadi pihak pertama yang membayar kerugian atas embargo minyak parsial.
Ketika pasukan Rusia berusaha keras memasuki Sievierodonetsk, Putin membuat obrolan ringan dalam sebuah acara yang disiarkan televisi Rusia. Kantor berita Reuters melaporkan, acara itu untuk menghormati orangtua dari sebuah keluarga besar.
Sejak awal Mei, Putin telah bertemu—kebanyakan secara daring—dengan pendidik, pemimpin perusahaan minyak dan transportasi, pejabat yang bertanggung jawab untuk mengatasi kebakaran hutan, dan belasan kepala wilayah Rusia. Putin juga menggelar beberapa pertemuan dengan Dewan Keamanan Rusia dan serangkaian panggilan telepon dengan para pemimpin asing.
Ia menyempatkan diri berpidato pidato lewat video kepada para pemain, pelatih, dan penonton Liga Hoki Rusia. Rutinitas Putin yang padat itu konsisten dengan narasi Kremlin bahwa Rusia tidak berperang. Moskwa hanya sedang melancarkan ”operasi militer khusus” ke Ukraina. (AFP/REUTERS/AP)