Sejak perang meletus, anggota UE dilaporkan telah membayar hingga 50 miliar euro kepada Rusia. Uang itu terutama untuk membayar gas, minyak, dan batubara Rusia.
Oleh
KRIS MADA
·3 menit baca
NEW YORK, RABU — Amerika Serikat dan Uni Eropa kembali mengungkap sektor yang dikecualikan dari sanksi mereka terhadap Rusia. Selain minyak, pengecualian diberikan pada pupuk dan produk pertanian. Amerika Serikat dan Uni Eropa mengampanyekan agar komunitas internasional mengisolasi Rusia, tetapi sanksi yang mereka terapkan disortir sedemikian rupa hingga tak memukul perekonomian domestik.
Wakil Tetap AS di Perserikatan Bangsa-Bangsa Linda Thomas-Greenfield mengatakan, Washington akan memberikan surat jaminan soal tidak adanya sanksi bagi pupuk dan produk pertanian Rusia. Surat diberikan karena para importir menunda pembelian produk Rusia karena khawatir terkena sanksi AS dan sekutunya. ”Ada kekhawatiran,” katanya, Selasa (31/5/2022) siang waktu New York atau Rabu dini hari WIB.
Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen juga mengatakan, Uni Eropa (UE) meminta tidak ada pembatasan perdagangan produk pertanian. Permintaan disampaikan setelah para pemimpin anggota UE kembali merundingkan sanksi bagi Rusia, awal pekan ini.
Menyusul serangan Rusia ke Ukraina per 24 Februari 2022, AS-UE serta sekutunya telah menjatuhkan berbagai sanksi. Brussels-Washington juga mendesak berbagai pihak agar menjatuhkan sanksi. Di sisi lain, mereka juga terus mencari pengecualian. Sebab, dampak sanksi diketahui memukul balik warga mereka.
Sejak perang meletus, anggota UE dilaporkan telah membayar impor sejumlah komoditas hingga 50 miliar euro kepada Rusia. Itu terutama untuk membayar gas, minyak, dan batubara Rusia. Dari 7,8 juta barrel ekspor minyak mentah Rusia setiap hari pada 2021, sebanyak 2,2 juta barel atau 28 persen ke UE. UE juga mengimpor 1,3 juta barel bahan bakar minyak (BBM) dari Rusia.
Pengecualian sanksi sektor migas menjadi salah satu perdebatan di dalam UE. Dalam rapat pada Selasa (31/5) pun, UE mencapai kompromi dengan kesepatan menghentikan hampir 2 juta barel impor minyak dari Rusia. Penghentian dilakukan untuk impor melalui kapal. Sementara impor melalui pipa tidak dihentikan.
Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban gembira atas keputusan itu. Sebab, Hongaria dan tetangganya tetap bisa mendapat pasokan energi dari Rusia. ”Orang Hongaria bisa nyenyak malam ini,” katanya.
Hongaria, Ceko, Slowakia, dan Bulgaria paling keras menentang pelarangan impor energi dari Rusia. Sementara Jerman dan Italia terutama menolak pelarangan impor gas. Tanpa dukungan salah satu atau sebagian anggotanya, UE tidak bisa membuat keputusan. Semua keputusan UE harus disepakati semua anggotanya.
Pasar relatif tenang selepas pengumuman UE. Harga acuan hanya naik 1 persen dalam perdagangan Rabu pagi. Ketenangan pasar, antara lain, juga dipicu keputusan China mengakhiri isolasi kota Shanghai. Keputusan itu membuat perekonomian tetap bisa bergerak dan konsumsi energi bisa terus terjaga.
Menanggapi sanksi parsial itu, Moskwa yakin ekspor energinya tidak akan terdampak. Pertimbangannya, Rusia akan menemukan pembeli pengganti. Untuk itu, Moskwa siap memberikan diskon kepada pembeli aneka komoditas Rusia. Minyak bumi, misalnya, Moskwa menjual kepada India dengan diskon 25 persen dari harga pasar.
Sementara Ukraina menyambut positif keputusan UE itu. ”Penghentian ini akan memutus miliaran dollar AS dari kas Rusia,” kata Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba. Selama ini, Ukraina menyerukan kepada UN agar sanksi mencakup juga embargo di sektor energi Rusia.
Kini, Kiev fokus menghentikan ekspor gas dari Rusia ke UE. Sampai sekarang tetap banyak negara UE menolak menghentikan impor gas dari Rusia. Bahkan, Italia mengumumkan akan membayar impor itu dalam rubel. Pembayaran akan dilakukan ENI, perusahaan energi Italia yang selama ini mengimpor migas dari Rusia.
PM Italia Mario Draghi mengatakan, ENI tetap bisa membayar impor dari Rusia dengan rubel tanpa melanggar sanksi UE. Mekanismenya, ENI membayar dalam euro lewat agen perantara, bukan langsung ke GazpromBank milik Rusia. Agen, dalam hal ini bank perantara, lantas mengalihkan uang itu ke rubel untuk ditransfer ke rekening bank eksportir. (AFP/REUTERS/RAZ)