Karakter Pokemon Psyduck Wakili Frustrasi Warga China
Mainan karakter Pokemon Psyduck yang dikeluarkan restoran cepat saji di China laris manis. Karakter itu menjadi bentuk atau cara warga menunjukkan rasa frustrasi mereka pada kebijakan penguncian sejak Maret.
Oleh
LUKI AULIA
·2 menit baca
BEIJING
Masih ingat karakter Pokemon yang sering sakit kepala? Karakter Pokemon bernama Psyduck ini sekarang menjadi mainan paling dicari di China setelah menjadi bagian dari paket makanan sebuah restoran cepat saji. Saking larisnya, mainan itu laku dijual hingga 200 dollar AS (sekitar Rp 2,9 juta).
Mainan ini populer karena menjadi bentuk atau cara untuk mengungkapkan rasa frustrasi masyarakat China gara-gara kebijakan penguncian terkait Covid-19. Restoran cepat saji ini mulai membagikan Psyduck di China pada 21 Mei, menjelang promosi untuk Hari Anak pada 1 Juni.
Mainan itu menjadi fokus pengguna media sosial yang marah karena harus tinggal di rumah saja selama berminggu-minggu. Ada video yang menunjukkan Psyduck yang dikenal dengan nama Koduck di Jepang itu sedang memegang papan bertuliskan ”Saya tidak mau tes Covid-19” dan ”Saya ingin keluar untuk bersenang-senang” pada kedua sayapnya. Video ini sampai diputar lebih dari 13.000 kali di platform video Bilibili. Di platform media sosial lain, yakni Xiaohongshu, ada kliping sosok sedang memegang stiker bertuliskan ”kode kesehatan” dan ”kode riwayat perjalanan” yang disukai sedikitnya 10.000 pemirsa.
Psyduck adalah karakter Pokemon yang kekuatan psikisnya semakin kuat saat sakit kepalanya semakin parah. Persediaan mainan ini habis hanya dalam dua hari. Psyduck kemudian muncul di situs-situs barang bekas yang dijual kembali dengan harga sangat mahal. Restoran cepat saji ini mengaku tidak akan menjual kembali mainan itu dengan harga yang lebih tinggi.
Para pembeli menggunakan Psyduck untuk menyuarakan frustrasi mereka pada penguncian yang dimulai sejak Maret. Pengguna media sosial lainnya menggunakan Psyduck untuk mengunggah lelucon atau pesan ke teman-teman mereka. Jun Peng, karyawan perusahaan teknologi di Shanghai, mengatakan, dirinya termasuk orang-orang yang ingin mendapatkan Psyduck untuk mewakili perasaannya.
”Saya sudah dikurung di dalam rumah saja selama dua bulan. Saya sudah sangat stres hingga merasa konyol seperti bebek. Melalui bebek ini, kita bisa bicara,” ujarnya. (REUTERS)