Boston
Perlu waktu lebih dari tiga abad bagi ”penyihir” terakhir Salem hingga akhirnya dia diampuni. Anggota parlemen di Negara Bagian Massachusetts, Amerika Serikat, Kamis (26/5/2022), secara formal membebaskan Elizabeth Johnson Jr dari tuduhan sebagai penyihir yang dijatuhkan pada 1693.
Tuduhan itu membuat Johnson dihukum mati kala puncak masa Penghakiman Penyihir Salem. Johnson memang tidak pernah dieksekusi, tetapi dia pun tidak pernah diampuni seperti halnya orang lain yang dituduh sebagai penyihir.
Tahun lalu, anggota parlemen setuju untuk mempertimbangkan ulang kasusnya setelah sebuah kelas di sekolah menengah di North Andover Middle School mencuatkan kasus tersebut. Mereka menemukan bahwa perlu langkah legislasi untuk membersihkan nama Johnson.
Dalam pernyataan, guru sekolah itu, Carrie LaPierre, memuji para murid karena mau memunculkan isu keadilan bagi perempuan yang dituduh bersalah itu setelah lama terkubur. Johnson adalah tertuduh penyihir yang terakhir dibersihkan namanya. ”Selama 300 tahun, Elizabeth Johnson Jr tak punya suara. Kisahnya hilang dimakan waktu,” kata Senator Joan Lovely dari Salem.
Kala itu, 20 orang dari Salem dan kota sekitarnya tewas. Ratusan orang lainnya dituduh sebagai penyihir saat penghakiman massal tahun 1692, dipicu takhayul, ketakutan terhadap wabah dan orang asing, pengambinghitaman, serta kecemburuan. Sebanyak 19 orang dihukum gantung, satu orang dirajam. Saat kejadian itu, Johnson baru berusia 22 tahun dan terjebak dalam histeria tersebut dan dihukum gantung.
Pemerintah setempat menghapus hukumannya. Hingga saat ini, para tertuduh telah dibersihkan namanya, termasuk ibunda Johnson. Karena beberapa alasan, nama Johnson tidak muncul dalam upaya pengampunan. Ia pun masih menyandang status ”penyihir” selama tiga abad ini. (AP)
Baca juga: Ajak Jalan-jalan Anjing Kesayangan Naik Kereta Shinkansen
Baca juga: Tengkorak di Sungai yang Mengering Ternyata Berusia 8.000 Tahun
Baca juga: Balita Pesan 31 Burger Keju