inflasi Inggris pada April 2022 mencapai 9 persen atau tertinggi dalam 40 tahun terakhir. inflasi menjadi fenomema global saat ini
Oleh
KRIS MADA
·4 menit baca
Perang Rusia-Ukraina terus memakan korban jauh di luar kedua negara itu. Warga Inggris, salah satu negara yang paling getol mendorong sanksi bagi Rusia, menjadi korban tidak langsung dari perang yang tidak jelas kapan akan berakhir itu. Bahkan, rakyat Ratu Elizabeth II harus bersiap pada kemungkinan tidak mampu lagi menyantap makanan yang hampir 2 abad selalu terjangkau dan dianggap tradisi Inggris.
Bagi banyak orang Inggris, Ikan dan Kentang adalah makanan yang sudah jadi bagian tradisi selama setidaknya 160 tahun terakhir. Saat ada penjatahan makanan selama Perang Dunia II, menu itu tidak dibatasi dan tetap bebas dibeli karena harganya terjangkau. Makanan itu juga tersedia di mana.
Serangan Rusia ke Ukraina pada 24 Februari 2022 mengubah itu. “Harga ikan melambung, harga minyak melonjak. Semua hal terkait dagangan kami melambung,” kata Bally Singh, pengelola kedai Hooked Fish and Chips di London Barat.
Dilaporkan Reuters pada Kamis (26/5/2022), Singh salah satu dari pengelola kedai Ikan dan Kentang di Inggris yang semakin kesulitan. Harga ikan untuk bahan baku menu itu sudah naik 75 persen dibanding 2021. Sementara minyak biji matahari naik 60 persen dan tepung 40 persen. Gara-gara kenaikan itu, Singh menaikkan harga dari 7.5 pound menjadi 9.5 pound per porsi. Bahkan, ia mempertimbangkan kenaikan harga sampai 11 pound per porsi.
“Kami berusaha membuat harga tetap terjangkau dan produk bisa bersaing dengan kedai atau jenis makanan lain. Sayangnya, kami merasakan penjualan terus menurun,” ujarnya.
Sanksi
Perang Rusia-Ukraina memang sulit dilepaskan dari kenaikan harga bahan baku produk Singh. Meski sudah 160 tahun jadi menu banyak orang Inggris, bahan baku makanan itu diimpor dari Norwegia dan Rusia.
Sebagai reaksi atas serangan Mokswa ke Kiev, London mengenakan bea masuk 35 persen untuk aneka produk impor dari Rusia. Ketentuan itu berlaku pula untuk ikan kod yang diimpor dari Rusia. Tentu saja, harga jual ikan naik dan Singh harus membebankannya kepada pembeli di kedainya.
Sementara minyak biji bunga matahari dan tepung juga produk utama dari Rusia-Ukraina. Sanksi Inggris dan sekutunya membuat impor kedua komoditas itu sulit dilakukan dari Rusia. Impor dari Ukraina lebih sulit lagi. Sebab, seluruh pelabuhan Ukraina sudah dikuasai atau diblokade Rusia. Ada pun jaringan jalan dan rel kereta sudah banyak rusak.
Inggris sedang berusaha mencari sumber pemasok pengganti. Hal yang tidak mudah karena hampir 40 persen gandum dan sedikitnya 50 persen minyak biji bunga matahari dunia dipasok Rusia-Ukraina. Selain ada hambatan di pasokan, ada pula rebutan pasar. Bukan hanya Inggris butuh gandum dan minyak biji bunga matahari.
Jika melirik ke sektor energi, dampak sanksi ke Rusia semakin luas. Sanksi membuat harga energi melonjak dan, seperti di banyak negara, Inggris ikut menanggungnya. Dari 1,26 pound pada April 2021, harga bbm di Inggris mencapai 1,62 pound per liter pada April 2022.
Kantor Statistik Nasional (ONS) mencatat, inflasi Inggris pada April 2022 mencapai 9 persen atau tertinggi dalam 40 tahun terakhir. Pada Maret 2022, inflasi di Inggris mencapai 7 persen. Inggris menjadi anggota G7 dengan inflasi tertinggi. Hanya Amerika Serikat yang hampir mendekati Inggris untuk urusan inflasi.
“Ada cerita mengecewakan dibalik semua data ini. Orang-orang terpaksa mencuci di tempat cucian piring karena tidak mampu membayar gas untuk memanaskan air. Orangtua terpaksa mengurangi makan agar anak-anak mereka bisa tetap makan. Orang-orang difabel tidak mampu mendapat perawatan karena lonjakan harga, “ kata pemimpin Citizens Advice, Dame Clare Moriarty, kepada BBC.
Seorang warga London yang punya dua anak, Cheryl Holmes, mengaku menggunakan berbagai siasat untuk menekan biaya hidup. Ia menghentikan langganan televisi, membeli lebih sedikit makanan dan pakaian. “Saya tidak tahu harus apa lagi agar bisa berhemat. Selama bertahun-tahun rasanya sudah berhemat dan sekarang harus semakin mengencangkan ikat pinggang,” kata dia.
Menteri Keuangan Inggris Rishi Sunak mengaku, pemerintah tidak bisa melindungi warga sepenuhnya dari lonjakan inflasi. Sebab, inflasi menjadi fenomema global saat ini.
Sunak tidak salah dan menkeu di berbagai negara memang dipusingkan oleh inflasi selepas serangan Rusia. Perang membuat dunia dalam dilema besar. AS dan sekutunya meyakini sanksi bisa menekan Rusia menghentikan perang. Dengan demikian, sanksi akan semakin ditingkatkan bila perang tidak segera dihentikan Rusia. Di sisi lain, sanksi membuat beban warga semakin berat dan akan semakin bertambah selama sanksi tidak berakhir. (REUTERS)