Washington
Obyek udara misterius atau lazim dikenal sebagai UFO telah lama menarik minat Amerika Serikat. Setelah setengah abad berlalu, DPR AS melalui subkomite intelijen untuk pertama kalinya menggelar dengar pendapat khusus tentang fenomena tersebut dan bertekad menemukan asal-usulnya.
Sekitar 11 bulan lalu, Pemerintah AS merilis laporan berisi dokumentasi lebih dari 140 kasus fenomena udara misterius (UAP) yang dilihat pilot militer AS sejak 2004. Dua pejabat intelijen Departemen Pertahanan AS atau Pentagon, Selasa (17/5/2022), mengatakan, kasus UAP melonjak menjadi 400 laporan sejak ditangani gugus tugas khusus UAP.
”Kami tidak punya materi, tidak mendeteksi pancaran apa pun, yang menunjukkan semua itu berasal dari luar angkasa,” kata Scott Bray, salah satu pejabat Pentagon.
Meski demikian, kemungkinan itu tidak dikesampingkan. Kedua pejabat itu menyatakan Pentagon akan mengikuti ke mana bukti membawa mereka. Mereka menyebut UAP berpotensi membahayakan keamanan dan penerbangan. ”Maka, kami berkomitmen untuk menentukan asal-usul mereka,” ujar Ronald Moultrie.
Di hadapan hadirin, mereka menayangkan cuplikan video. Salah satunya menampilkan kilatan obyek berbentuk segitiga di langit. Video lain menunjukkan obyek berbentuk bulat bersinar melintasi jendela kokpit pesawat militer dengan cepat. Tahun 2021, ada laporan obyek misterius dengan kecepatan dan kemampuan manuver melebihi teknologi penerbangan dan tidak terlihat memiliki peralatan penggerak atau pengendali penerbangan.
Belum ada dengar pendapat terbuka tentang fenomena ini sejak Angkatan Udara AS menghentikan program UFO dengan kode Project Blue Book tahun 1969. Tidak ada kesimpulan apa pun dari program itu. (REUTERS)
Baca juga: Pemilik Bar ”Vogue” Ogah Disuruh Ganti Nama
Baca juga: "Kim Jong Un" Mendadak Muncul di Melbourne
Baca juga: Kreasi Mirzaian Selamatkan Anak Jerapah