"Kim Jong Un" mendadak muncul di Melbourne, Australia. Ada urusan apa pemimpin Korea Utara itu dengan negeri kanguru?
Oleh
FX LAKSANA AGUNG SAPUTRA
·2 menit baca
SUPRIYANTO
Ilustrasi
”Kim Jong Un” tiba-tiba muncul pada kampanye Perdana Menteri Australia Scott Morrison di sebuah pabrik elektronik di Melbourne, Australia, Jumat (13/5/2022). Pria dengan penampilan fisik mirip pemimpin Korea Utara Kim Jong Un itu berhasil masuk ke lokasi kampanye.
Wajahnya amat mirip Kim. Tatanan rambutnya klimis menyerupai Kim. Pakaiannya berupa kemeja lengan panjang dan celana panjang berwarna hitam dengan motif garis hitam gelap. Tak lupa ia mengenakan kacamata dengan bingkai hitam mirip yang digunakan Kim Jong Un.
Penampakan pria peniru Kim Jong Un, mengutip UPi, itu sontak membuat heboh awak media dan orang-orang yang hadir di lokasi. Apalagi ia kemudian berteriak ke arah panggung saat anggota parlemen dari Partai Liberal, Gladys Liu, berpidato. Ia berseru bahwa Liu mendukung Partai Komunis China dan kini dia mendukung rezim Korea Utara.
”Kawan, engkau harus meninggalkan tempat ini. Ini hal paling ofensif yang pernah aku temui pada kampanye. Ini adalah urusan privat,” kata penasehat media tim Morrison, Nick Creevey, kepada "Kim" sebagaimana dikutip dari Brisbane Times.
Maaf, anda tidak bisa menyuruh apa yang harus dilakukan oleh Pemimpin Tertinggi.
"Maaf, anda tidak bisa menyuruh apa yang harus dilakukan oleh Pemimpin Tertinggi,” katanya sebelum digiring keluar dari gedung tempat kampanye berlangsung dan dimintai keterangan oleh polisi setempat di pinggir jalan.
Peniru Kim memiliki nama Lee Howard Ho Wun. Nama bekennya Howard X. Ia tinggal di Hong Kong. Ekspresi satirisnya menirukan Kim Jong Un di berbagai kesempatan menjadi ungkapannya dalam mendorong demokrasi dan hak asasi manusia.
Kedatangannya di Australia berkaitan dengan pemilihan umum legislatif di negara itu pada 21 Mei 2022. Koalisi pemerintah Liberal-Nasional yang dipimpin Morrison sedang mengincar kemenangan berturut-turut ke-4.
Pada Feburasi 2019, menjelang peretmuan Kim Jong Un dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump di Hanoi, Vietnam, Howard juga beraksi. Ia datang di kota itu dan menarik perhatian media dan warga setempat sebelum akhirnya dideportasi oleh Pemerintah Vietnam.
