LONDON
Mark Graham geram ketika menerima surat dari penerbit majalah mode Vogue Inggris, Conde Nast, yang meminta dia mengubah nama bar miliknya hanya karena namanya ”Star Inn at Vogue”. Lokasi barnya memang berada di wilayah perdesaan Vogue, daerah Cornwall, sekitar 400 kilometer arah barat daya dari ibu kota Inggris, London.
Di dalam surat balasannya, Graham menegaskan bahwa usia wilayah Vogue jauh lebih tua daripada majalah yang edisi pertama berbahasa Inggris dikeluarkan pada 1916 itu. Surat dari Conde Nast menyebutkan, penggunaan nama Vogue itu akan bisa membuat rancu dan menimbulkan masalah karena masyarakat pasti akan bingung. Bahkan bar itu bisa saja dianggap ada hubungan dengan majalah mode Vogue.
”Tolong balas surat ini dalam tujuh hari. Jika tidak, kami akan ambil tindakan,” tulis Sabine Vandenbroucke, kepala operasional Conde Nast Inggris.
Graham berang. ”Selalu saja ada orang yang melakukan perundungan kepada orang yang lebih kecil. Mereka tidak punya hak untuk itu,” ujarnya. Graham pun menjawab suratnya dengan menegaskan bahwa pada saat majalah mode itu memilih nama Vogue, mereka pasti tidak meminta izin kepada seluruh penduduk Desa Vogue. ”Kami tidak akan mengubah nama kami,” tegas Graham.
Beberapa hari kemudian, Graham menerima surat lagi dari Conde Nast yang menyebutkan majalah Vogue memang selalu memantau penggunaan nama Vogue dan biasanya akan melakukan tindakan. Akan tetapi, kali ini, kata Vogue, mereka tak akan melakukan apa-apa. (AP)
Baca juga: ”Kim Jong Un” Mendadak Muncul di Melbourne
Baca juga: Kreasi Mirzaian Selamatkan Anak Jerapah
Baca juga: Kasih Cucu atau Bayar Rp 9,4 Miliar!