Bersiap Pimpin Uni Eropa, Ceko Tegaskan Prioritas Kawasan Indo-Pasifik
Sebagai negara yang akan memulai tugas keketuaan Uni Eropa (UE) pada Juli mendatang, Ceko menetapkan kawasan Indo-Pasifik sebagai prioritas kebijakan UE. Fokus lainnya adalah keamanan siber, ekonomi, dan energi.
Oleh
LUKI AULIA
·5 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Dalam kebijakan luar negeri Ceko dan Uni Eropa, secara umum, kawasan Indo-Pasifik menjadi prioritas, sama pentingnya dengan kawasan Balkan Barat dan Ukraina. Posisi kawasan Indo-Pasifik dinilai Uni Eropa semakin penting karena menjadi pusat perekonomian dan pembangunan sosial dunia. Sebagai pemegang kepresidenan Dewan Uni Eropa mulai 1 Juli mendatang, Ceko akan memprioritaskan perhatian pada kawasan Indo-Pasifik.
Hal itu dikemukakan Utusan Khusus Ceko untuk Indo-Pasifik Libor Sečka, yang didampingi Duta Besar Ceko untuk Indonesia Jaroslav Doleček, di kediaman Dubes Ceko untuk Indonesia, Kamis (12/5/2022), Jakarta. Sečka berkunjung ke Indonesia selama dua hari pada 11-12 Mei 2022.
”Jarak antara Eropa dan Indo-Pasifik terlihat jauh, tetapi sesungguhnya dekat karena di era globalisasi dunia semakin terhubung. Apa yang terjadi di sini juga memengaruhi kami dengan cepat. Seperti pandemi Covid-19 yang dimulai di China lalu, hanya dalam satu bulan saja sudah menyebar ke seluruh dunia. Inilah kenapa kami sangat perhatian pada kawasan ini,” kata Sečka.
Ia mengingatkan semua negara di dunia ini saling memengaruhi. Seperti kasus pandemi Covid-19, krisis Rusia-Ukraina pun memengaruhi seluruh dunia. Krisis itu merupakan situasi politik yang baru di mana ada negara-negara tertentu yang mau mengubah status quo komunitas internasional.
”Ini yang harus kita perhatikan dan tangani serius bersama. Kita ingin mempertahankan cara hidup kita, masyarakat kita, dan kita punya banyak rekan yang ikut ambil peran di Indo-Pasifik,” ujar Sečka.
Sečka mengakui, UE membutuhkan banyak rekan dan kerja sama untuk memperkuat pengaruh dan posisi di kawasan. UE ingin rutin dan sering berkomunikasi serta berdialog dengan Indo-Pasifik. Upaya ini akan diwujudkan dalam konferensi tingkat tinggi tentang Indo-Pasifik yang akan digelar di Praha dalam waktu dekat.
Platform diskusi tema tersebut belum pernah dilakukan sebelumnya. Ini platform yang baru untuk memperkuat ikatan dan menjaga kepentingan dan kerja sama UE dengan Indo-Pasifik. ”Konferensi itu nanti akan dihadiri oleh menteri, akademisi, dan pelaku usaha. Menlu RI Retno Marsudi juga akan hadir,” kata Sečka.
Konferensi spesial tersebut akan membahas beragam isu, mulai dari isu keamanan, ekonomi, perdagangan, hingga politik kawasan. UE berharap, UE dan Indo-Pasifik akan bisa saling memahami dengan lebih baik dan bisa membuat strategi yang lebih baik dan tepat untuk aktivitas di masa depan. Platform pertemuan baru ini spesial karena Eropa dan Indo-Pasifik memasuki era yang baru. UE juga saat ini tengah mengupayakan sinergi antara strategi Eropa dan pandangan ASEAN tentang Indo-Pasifik.
Isu-isu prioritas
Sinergi itu tak hanya akan menangani isu ekonomi perdagangan, tetapi juga isu keamanan. Bagi Ceko, isu keamanan ini penting, apalagi mengingat Ceko merupakan negara kecil yang terletak di jantung kawasan Eropa.
Sečka menyatakan, Ceko sangat kompeten dalam isu keamanan siber lengkap dengan dukungan teknologi terbaru dan keahlian. Bidang keamanan siber ini juga yang akan menjadi fokus selama kepemimpinan Ceko di UE. Terkait isu keamanan siber ini, akan ada konferensi khusus di Singapura.
Selain keamanan siber, ada juga keamanan ekonomi. Kerja sama keamanan ekonomi ini juga penting, terutama terkait jaminan keamanan rantai pasokan, terutama bagi Ceko yang sangat tergantung pada perdagangan. Mayoritas produksi Ceko diekspor sehingga perlu jaminan keamanan jalur rantai pasokan.
”Kami juga akan mengangkat isu keamanan sumber energi supaya tidak tergantung hanya dari satu sumber. Bagaimana caranya kita tidak menjadi tergantung hanya pada satu sumber,” ujar Sečka.
Ceko akan mulai memegang kepresidenan UE pada 1 Juli mendatang. Selama memegang kepresidenan, Ceko menginginkan ada praktik konkret dari hasil keputusan bersama. Tidak hanya bicara, tetapi sebisa mungkin sampai wujud nyata. Mengimplementasikan isu, bukan hanya sekadar membahasnya. Selama Ceko memimpin, akan ada juga kerja sama antara Ceko dan Thailand terkait program ruang angkasa.
”Ceko negara yang progresif dan tidak punya akses ke laut, tetapi punya akses luas ke luar angkasa. Karena itu, jadi lebih ahli untuk pengembangan ruang angkasa,” kata Sečka sambil tertawa.
Ceko menilai, sudah saatnya sekarang dibuat aturan dan prinsip untuk mengatur ruang angkasa. Tanpa aturan, pasti semua akan berlaku liar. Ini sesuai dengan diplomasi ruang angkasa Eropa. Ini yang hendak dibagi Ceko pada kawasan Indo-Pasifik. Ini juga terkait dengan program perlindungan terhadap bumi dan lingkungan hidup.
Strategi UE
Ketika ditanya mengenai strategi UE, Sečka menekankan strategi UE bersifat terbuka dan inklusif. Dalam strategi ini UE bekerja dengan dua kelompok rekan, yakni rekan yang memiliki kepentingan yang sama dan rekan yang memiliki kesamaan nilai. Jadi ini dua bentuk kerja sama yang berbeda.
Dengan China, UE sama-sama memiliki kesamaan kepentingan sehingga tetap bisa bekerja sama. Ada negara yang diajak kerja sama berdasarkan kesamaan nilai, seperti pada isu keamanan siber dan ada yang kerja sama berdasarkan kesamaan kepentingan.
”Kita tidak bisa bilang anti-China. Yang harus dilakukan itu (adalah) menjaga keseimbangan dan kita akan selalu mengupayakan itu. Bagi UE, strategi UE ini cara lain untuk bisa berkomunikasi dengan China. Kita bisa membuka pintu yang lain bagi China. Hubungan kerja sama ekonomi dengan China tetap berjalan dan banyak investasi dan perdagangan Ceko maupun UE di China,” kata Sečka.
Namun, tidak bisa hanya bicara soal ekonomi perdagangan dengan China tanpa membicarakan isu lain yang akan bisa memengaruhi kerja sama ekonomi itu. UE dan Ceko tetap berusaha berkomunikasi baik dengan China.
Terkait dengan krisis Rusia-Ukraina, Ceko juga meminta China untuk bicara pada Rusia agar mau menghentikan perang di Ukraina. Perang sejak 24 Februari lalu itu telah memengaruhi seluruh dunia. ”China punya kekuatan dan pengaruh untuk ikut membantu menangani krisis. Kalau kondisi perang terus begini, semua akan kerepotan bekerja sama,” ujarnya.