Dunia Kecam Langkah Rusia, Ukraina Tutup Ruang Udara
Amerika Serikat dan NATO mengecam langkah terbaru Rusia atas Ukraina. Keputusan Presiden Vladimir Putin membahayakan keamanan global.
Oleh
BONIFASIUS JOSIE SUSILO HARDIANTO
·3 menit baca
KIEV, KAMIS — Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba, Kamis (24/2/2022), menuduh Presiden Rusia Vladimir Putin telah meluncurkan invasi skala penuh. ”Putin baru saja meluncurkan invasi skala penuh ke Ukraina. Kota-kota Ukraina yang damai sedang diserang,” cuit Kuleba. ”Ini adalah perang agresi. Ukraina akan mempertahankan dirinya sendiri dan akan menang. Dunia dapat dan harus menghentikan Putin. Waktunya untuk bertindak adalah sekarang.”
Menurut Kuleba, saat ini ledakan terdengar di banyak kota di Ukraina. Kantor Berita RT juga menyiarkan kontak senjata di wilayah Donetsk, wilayah yang dikuasai kelompok separatis dukungan Rusia. Kontak senjata memaksa warga Donetsk mengungsi ke wilayah Rusia.
Menyikapi situasi terkini, Pemerintah Ukraina menutup wilayah udara mereka untuk penerbangan sipil. Sebelumnya, Presiden Putin pada Kamis pagi waktu Indonesia mengumumkan operasi khusus ke Donbass. Kementerian Infrastruktur Ukraina mengatakan, wilayah udara ditutup karena berisiko tinggi terhadap keselamatan.
Terkait situasi terkini di Ukraina, Kementerian Luar Negeri RI terus berkoordinasi dengan Kedutaan Besar RI di Kiev. Direktur Perlindungan WNI Judha Nugraha mengatakan, pihaknya sedang berkoordinasi dengan KBRI Kiev. ”Begitu KBRI Kiev tetapkan siaga 1, evakuasi dimulai,” kata Judha melalui pesan pendek.
Sementara itu, dari Washington DC dikabarkan, Presiden Joe Biden mengecam serangan itu. Menurut dia, serangan itu tidak beralasan dan tidak dapat dibenarkan. ”Presiden (Vladimir) Putin telah memilih perang terencana yang akan membawa korban jiwa dan penderitaan manusia,” kata Biden dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada Rabu malam waktu Washington atau Kamis pagi waktu Jakarta.
”Rusia bertanggung jawab atas kematian dan kehancuran yang akan ditimbulkan serangan ini. Dunia akan meminta pertanggungjawaban Rusia,” kata Biden. Ia mengatakan akan mengumumkan tindakan lanjut atas Rusia.
Biden mengatakan akan memantau perkembangan situasi di Ukraina dari Gedung Putih sebelum bertemu secara virtual dengan mitra AS di G-7. Biden mengatakan Washington juga akan berkoordinasi dengan NATO untuk memastikan respons yang tepat.
Kecaman juga datang dari Sekjen NATO Jens Stoltenberg. Ia menyebut serangan itu sebagai tindakan sembrono. Stoltenberg mengingatkan, nyawa banyak orang menjadi taruhan. Dia mengatakan sekutu NATO ”akan bertemu untuk membahas konsekuensi dari tindakan agresif Rusia”.
”Saya mengutuk keras serangan Rusia yang sembrono dan tidak beralasan terhadap Ukraina, yang membahayakan nyawa warga sipil yang tak terhitung jumlahnya,” kata Stoltenberg dalam sebuah pernyataan.
”Sekali lagi, terlepas dari peringatan berulang kali dan upaya tak kenal lelah untuk terlibat dalam diplomasi, Rusia telah memilih jalan agresi terhadap negara yang berdaulat dan merdeka.”
Menurut dia, tindakan itu merupakan pelanggaran berat terhadap hukum internasional dan menjadi ancaman serius bagi keamanan Euro-Atlantik.
”Saya menyerukan Rusia untuk segera menghentikan aksi militernya serta menghormati kedaulatan dan integritas wilayah Ukraina. Kami mendukung rakyat Ukraina pada saat yang mengerikan ini. NATO akan melakukan semua yang diperlukan untuk melindungi dan membela semua sekutu,” kata Stoltenberg menambahkan. (AFP/REUTERS)