Inggris Perkuat Misinya di Indo-Pasifik Melalui Jalur Bilateral dan Multilateral
Inggris ingin ikut terlibat dalam perkembangan kawasan Indo-Pasifik. Keterlibatan itu artinya Inggris membantu untuk tumbuh bersama, termasuk membuka peluang pasar baru dalam menghadapi aneka tantangan dan peluang.
Oleh
ROBERTUS BENNY DWI KOESTANTO
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Komitmen terhadap visi Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka menjadi salah satu langkah sekaligus sarana Inggris menampilkan jati diri yang baru selepas keluar dari Uni Eropa. Misi Inggris di Indo-Pasifik itu dilakukan dengan penguatan hubungan bilateral dan melalui forum multilateral. Inggris bertekad memperkuat kerja sama dengan negara seperti Indonesia dan melanjutkan ambisinya bergabung dalam Perjanjian Komprehensif dan Progresif untuk Kemitraan Trans-Pasifik atau CPTPP.
Hal itu disampaikan oleh Menteri Perdagangan Internasional Inggris, Anne-Marie Trevelyan, menjawab pertanyaan harian Kompas dalam wawancara dengan tiga media di Jakarta, Rabu (23/2/2022). Dua media lainnya adalah Bisnis Indonesia dan The Jakarta Post. Wawancara secara hibrida itu digelar di tengah kunjungannya ke Jakarta selama dua hari mulai Selasa (22/2). Selain berkunjung ke Jakarta, Trevelyan juga berkunjung secara resmi ke Singapura dan Jepang.
Trevelyan menyatakan Inggris ingin ikut terlibat dalam perkembangan kawasan Indo-Pasifik. Keterlibatan itu artinya Inggris membantu untuk tumbuh bersama, termasuk membuka peluang pasar baru dalam menghadapi aneka tantangan dan peluang. Mulai dari pembangunan yang lebih ramah lingkungan hingga aneka pengembangan sektor keuangan. “Kami berada di level strategis untuk melangkah ke sana,” kata dia.
Trevelyan menyatakan keberadaan dan posisi Indonesia menjadi bagian penting dari Indo-Pasifik itu. Salah satunya adalah kondisi RI sebagai negara dengan jumlah populasi keempat terbesar secara global dan sekaligus dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang relatif tinggi. Inggris dan Indonesia sebagai ekonomi terbesar di Asia Tenggara, akan berkomitmen untuk meningkatkan hubungan perdagangan kedua negara, untuk lebih meningkatkan perdagangan bilateral yang saat ini nilainya mencapai 3,54 miliar dollar AS. “Hal itu dapat dilihat langsung di Jakarta ini misalnya, kami rasakan energinya,” kata dia.
Selama di Jakarta, Trevelyan antara lain bertemu dengan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Mohammad Lutfi di mana keduanya bersama-sama meluncurkan Komite Bersama Ekonomi dan Perdagangan Inggris-Indonesia (JETCO). Trevelyan juga bertemu Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dan dijadwalkan bertemu Gubernur Jakarta Anies Baswedan untuk membahas kemungkinan kerja sama di sektor pertumbuhan bersih, khususnya lewat kolaborasi dalam program Jakarta Net Zero.
Dalam rangkaian kunjungan di Jakarta, Trevelyan juga memromosikan keahlian Inggris dalam sektor perkeretaapian. Dia menyoroti bagaimana hubungan perdagangan Inggris-RI agar lebih dekat. Disebutkan bahwa Pembiayaan Ekspor Inggris dapat membantu Indonesia untuk bekerja dengan perusahaan-perusahaan Inggris yang mengajukan penawaran untuk kontrak senilai jutaan dollar AS pada proyek infrastruktur Indonesia, seperti MRT Jakarta. Beberapa perusahaan Inggris turut serta dalam perancangan proyek MRT itu.
Kunjungan Trevelyan ke Indonesia, Singapura dan Jepang menandai tonggak sejarah dan strategis Inggris yang mengarah ke Indo-Pasifik. Inggris juga telah mencatat kemajuan signifikan untuk bergabung dengan CPTPP, sebuah blok perdagangan senilai lebih dari 10,88 triliun dollar AS. Travelyan juga menyebut Inggris menyasar aneka peluang untuk memperdalam hubungan perdagangan dengan Indo-Pasifik, termasuk melalui penjajakan potensi perjanjian perdagangan bebas di masa depan dengan Indonesia”.
Travelyan menyebut CPTPP sebagai salah satu blok perdagangan bebas terbesar dan paling menarik di dunia. Kunjungan ke tiga negara Asia pekan ini adalah tindak lanjut setelah pekan lalu Inggris mencapai tonggak penting untuk bergabung dalam CPTPP. Inggris telah memasuki fase negosiasi 'akses pasar' kedua dengan forum kemitraan itu. Inggris ditargetkan dapat bergabung sepenuhnya dalam blok perdagangan itu pada akhir tahun ini. “Sekali lagi CPTPP adalah kesempatan bagi kami di tengah pasar dengan ekonomi yang sedemikian luas. Kami berharap dapat memainkan peran aktif dengan standar tinggi perdagangan kami,” kata dia.
Bergabung dengan CPTPP menempatkan Inggris di jantung kelompok negara yang dinamis karena ekonomi dunia semakin berpusat di kawasan Pasifik. Seiring pertumbuhan ekonomi ini, adalah sebuah keuntungan bagi Inggris karena dapat berdagang secara bebas dengan para anggota forum itu. Bergabungnya Inggris ke dalam CPTPP juga akan memberikan Inggris peran dalam menetapkan standar untuk tatanan perdagangan internasional secara bebas yang merupakan bagian penting untuk mencapai kemakmuran bersama dan stabilitas regional.