Haram! Haram! Taliban Tak Boleh Lagi Bawa Atribut Perang di Taman Hiburan
Tak ada larangan bagi para anggota pasukan Taliban untuk pelesiran ke taman-taman hiburan di Afghanistan. Satu syaratnya: mereka tak boleh membawa senjata dan memakai atribut-atribut perang lainnya.
Oleh
MUHAMMAD SAMSUL HADI
·2 menit baca
Kabul
Mau bersenang-senang atau berperang?
Tanda tanya itu kerap menggelayuti pikiran warga biasa di Afghanistan saat melihat para anggota Taliban pelesiran ke taman-taman hiburan di Kabul dengan tetap memanggul senjata. Pengunjung taman merasa, taman-taman hiburan itu tak ubahnya terlihat seperti medan pertempuran.
Pemandangan tersebut kerap dijumpai setelah kelompok perlawanan tersebut menguasai Afghanistan sejak pertengahan Agustus 2021. Para anggota Taliban ternyata juga butuh mengendorkan urat syarat dan menyegarkan pikiran saat libur dari tugas.
Namun, mulai Rabu (2/2/ 2021), mereka diperintahkan menanggalkan atribut-atribut perang saat berekreasi ke taman-taman hiburan. "Para pejuang Emirat Islam tidak diperbolehkan lagi masuk ke taman-taman hiburan dengan memanggul senjata, berpakaian seragam militer, dan naik kendaraan (militer)," tegas Zabihullah Mujahid, jubir Taliban, melalui cuitan di Twitter. "Mereka juga wajib mematuhi semua aturan dan regulasi taman-taman hiburan itu."
Langkah itu dipandang sebagai bagian dari upaya Taliban memperlunak citra mereka. Selama ini Taliban telanjur dipersepsikan dengan citra sebagai kelompok ultrakonservatif dan puritan. Mereka juga dikenal dengan reputasi sebagai kelompok yang tak mau kompromi serta biasa menerapkan model dan cara hidup yang kaku. Gambaran itu lekat dengan saat kelompok itu memerintah Afghanistan tahun 1996-2001.
Kini, setelah menguasai kembali negara tersebut untuk kedua kali sejak Agustus 2021, gambaran itu coba dihilangkan. Para anggota Taliban terlihat jalan-jalan pelesiran di taman-taman hiburan itu di kota Kabul, ibu kota negara.
Sebagian besar dari mereka, yang ditanya wartawan kantor berita Reuters, rata-rata mengaku belum pernah menginjakkan kaki di ibu kota Kabul. Umumnya mereka menghabiskan hampir seluruh waktu hidup mereka di medan-medan pertempuran. Hidup mereka sehari-hari tak bisa dilepaskan dari senapan dan peluru.
Itu terus terbawa hingga, setelah pasukan koalisi internasional pimpinan AS hengkang dari negara mereka dan pemerintahan Presiden Ashraf Ghani tumbang, mereka menguasai Afghanistan. Saat rekreasi ke taman-taman hiburan di Kabul, senjata tak lepas dari badan mereka. Namun, dengan instruksi jubir Taliban tersebut, kini senjata di taman hiburan, haram! (REUTERS)