Di tengah era digital, menerima sepucuk surat ternyata tetap menjadi pengalaman yang istimewa. Apalagi jika surat itu berasal dari 50 tahun silam.
Oleh
LARASWATI ARIADNE ANWAR
·2 menit baca
Di kota Vilnius, Lituania, seorang warga bernama Jurgis Vilutis menemukan setumpuk surat dari lima dekade lalu. Ia membeli sebuah gedung yang dulunya merupakan kantor pos. Ketika sedang proses renovasi gedung, pekerja membongkar salah satu dinding dan menemukan 17 pucuk surat dari luar negeri yang belum diserahkan kepada penerimanya.
Awalnya, para pekerja hendak membuang surat-surat itu. Akan tetapi Vilutis berpikir sebaliknya. Ia membawanya ke kantor pos untuk dikirim ke alamat tujuan. "Surat-surat itu dari akhir 1960-an hingga awal 1970-an dan amplopnya sudah dibuka. Kelihatannya dulu ada petugas pos yang nakal dan membongkar surat-surat itu untuk mencari tahu kemungkinan ada uang atau barang berharga di dalamnya," tutur Vilutis.
Semua surat itu beralamat tujuan di Lituania yang pada periode tersebut masih merupakan bagian dari Uni Soviet. Pengirimnya berasal antara lain dari Australia, Polandia, dan Rusia. Kemungkinan mereka adalah kerabat ataupun sahabat pena dari para penerima.Hanya lima penerima asli yang masih hidup. Sisa surat yang lain diberikan kepada anak, cucu, ataupun kerabat yang masih ada.
Salah satu penerima asli yang masih hidup adalah Genofeva Klonovska yang kini berusia 60-an tahun. Ia memperoleh sepucuk surat dari seorang gadis Polandia bernama Ewa. Surat itu berisi potret seorang bintang film, setangkai bunga mawar dari kertas, dan dua boneka kertas. Meskipun Klonovska tidak ingat pernah memiliki sahabat pena bernama Ewa, ia mengaku senang dan terharu menerima surat itu setelah 52 tahun.
"Saya jadi kepikiran, bagaimana jika surat-surat yang hilang itu ada yang sangat penting seperti lamaran pernikahan. Kan bisa-bisa pasangan yang semestinya berjodoh jadi batal menikah karena kelalaian petugas pos," kata Klonovska. (Reuters)