logo Kompas.id
InternasionalIsu Kerja Paksa Dera Malaysia,...
Iklan

Isu Kerja Paksa Dera Malaysia, Pengamat Peringatkan Ancaman Investor Hengkang

Malaysia harus berbenah serius menangani kondisi tenaga kerja di perusahaan-perusahaan yang diduga mempraktikkan kerja paksa. Tanpa itu, mereka bisa ditinggalkan para investor.

Oleh
KRIS MADA
· 5 menit baca
Kantor pusat Sime Darby Plantation di Petaling Jaya, Malaysia, pada Oktober 2019. Pada 28 Januari 2022, Badan Perlindungan Perbatasan (CBP) Amerika Serikat kembali menuding perusahaan itu mempraktikkan kerja paksa. Semua produk SDP, yang masuk AS, akan disita.
REUTERS/Lim Huey Teng

Kantor pusat Sime Darby Plantation di Petaling Jaya, Malaysia, pada Oktober 2019. Pada 28 Januari 2022, Badan Perlindungan Perbatasan (CBP) Amerika Serikat kembali menuding perusahaan itu mempraktikkan kerja paksa. Semua produk SDP, yang masuk AS, akan disita.

Dalam dua tahun terakhir, sudah tujuh kali Amerika Serikat menerbitkan larangan masuk bagi sejumlah komoditas impor asal Malaysia. Penyebabnya, produsen komoditas di negeri jiran itu diduga mempraktikkan kerja paksa.

Larangan terbaru diumumkan Badan Perlindungan Perbatasan (CBP) AS pada 28 Januari 2022. Produsen sarung tangan karet yang dibawahkan YTY Group dan perusahaan minyak sawit Sime Darby Plantation (SDP) dikenai larangan itu. Bahkan, CBP mengumumkan, barang SDP yang masuk ke AS akan disita.

Editor:
MUHAMMAD SAMSUL HADI
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000