Kasus Covid-19 Tembus 100 Juta, Eropa Kembali Jadi Episentrum Pandemi
Eropa tengah berjibaku melawan peningkatan kasus Covid-19 yang dipicu oleh galur Omicron. Lebih dari 4,9 juta kasus Covid-19 telah dilaporkan selama tujuh hari terakhir di ”Benua Biru”.
Oleh
BENNY D KOESTANTO
·4 menit baca
PARIS, SABTU — Benua Eropa kembali menjadi episentrum Covid-19 akibat lonjakan kasus galur Omicron. Penambahan kasus Covid-19 di Eropa hampir menembus 5 juta kasus dalam sepekan terakhir. Jumlah kasus terkonfirmasi Covid-19 di benua itu pada awal tahun 2022 menembus 100 juta kasus jika dihitung sejak awal pandemi.
Merujuk data yang dikompilasi AFP pada Sabtu (1/1/2022), jumlah kasus terkonfirmasi Covid-19 di Eropa tercatat sepertiga dari semua kasus sejak pandemi diumumkan pada akhir 2019. Wilayah Eropa telah mencatat 100.074.753 kasus selama dua tahun terakhir. Kasus tersebar di 52 negara dan wilayah dari pesisir Atlantik hingga Azerbaijan dan Rusia. Kasus Covid-19 di seluruh dunia hingga akhir pekan ini mencapai 288,28 juta kasus.
Eropa tengah berjibaku melawan peningkatan kasus yang dipicu galur Omicron yang sangat menular. Lebih dari 4,9 juta kasus Covid-19 telah dilaporkan selama sepekan terakhir saja di ”Benua Biru”. Sebagai gambaran lonjakan, sebanyak 17 dari 52 negara atau wilayah di Eropa mencatat rekor terbaru dari sisi jumlah kasus dibandingkan dengan sebelumnya.
Perancis, misalnya, mencatat lebih dari 1 juta kasus baru Covid-19 dalam sepekan ini. Jumlah itu setara dengan 10 persen dari semua kasus positif yang diumumkan sejak awal pandemi di negara itu. Semua negara dengan rasio infeksi tertinggi per 100.000 penduduk di dunia juga berada di Eropa. Denmark mencetak skor terburuk dengan 2.045 kasus, diikuti Siprus dengan 1.969 kasus dan Irlandia dengan 1.964 kasus.
Di tengah lonjakan kasus, jumlah kematian akibat Covid-19 di Eropa tercatat turun. Eropa mencatat rata-rata 3.413 kematian per hari akibat virus SARS-CoV-2 selama seminggu terakhir. Jika dibandingkan dengan sepekan sebelumnya, kematian turun 7 persen. Tingkat kematian rata-rata harian tertinggi terjadi pada Januari tahun lalu dengan 5.735 kematian per hari.
Tingkat vaksinasi Covid-19 warga di Eropa adalah yang tertinggi dibandingkan dengan benua-benua lain di dunia.
Tingkat vaksinasi Covid-19 warga di Eropa tertinggi dibandingkan dengan benua lain di dunia. Warga di Eropa yang telah divaksinasi secara penuh dengan dua dosis vaksin mencapai 61 persen dari semua populasi. Sementara warga yang mendapat satu kali vaksin mencapai 65 persen. Data dari Our World in Data menunjukkan, tingkat vaksinasi Covid-19 dua dosis secara global adalah 49 persen dan vaksinasi satu dosis adalah 58 persen.
Di tengah lonjakan jumlah kasus, Pemerintah Inggris meminta para pengampu kepentingan di sektor publik untuk menguji rencana darurat atas skenario terburuk, yakni saat 25 persen pegawai tidak dapat bekerja seperti biasa. Rencana darurat itu dibuat agar pelayanan warga tetap berjalan.
Infeksi harian yang mencatat rekor tertinggi dan karantina warga yang dites positif menjadi tantangan bagi pelayanan publik. Jumlah infeksi harian Covid-19 di seluruh Inggris mencapai 189.846 kasus pada Jumat (31/12/2021), jauh lebih tinggi daripada rekor sebelumnya. Pemerintah Inggris memperkirakan bisnis dan layanan publik akan menghadapi gangguan dalam beberapa pekan mendatang. ”Sejauh ini, gangguan yang disebabkan Omicron telah dikendalikan di sebagian besar sektor publik, tetapi para pemimpin telah diminta untuk menguji rencana skenario terburuk ketidakhadiran tenaga kerja 10 persen, 20 persen, dan 25 persen,” demikian pernyataan Pemerintah Inggris.
Inggris termasuk di antara negara-negara di Eropa yang paling terpukul oleh pandemi. Namun, Pemerintah Inggris sejauh ini menolak untuk membatasi kegiatan warganya. Adapun Irlandia Utara, Skotlandia, dan Wales telah menerapkan aturan baru pembatasan sosial sejak hari Natal. ”Pembatasan kebebasan kita harus menjadi upaya terakhir. Warga Inggris mengharapkan kita melakukan segala daya untuk mencegahnya,” tulis Menteri Kesehatan Inggris Sajid Javid di surat kabar Daily Mail.
Pilihan serupa dilakukan Pemerintah Perancis. Dalam pidato perayaan Tahun Baru, Presiden Perancis Emmanuel Macron mengatakan, beberapa pekan mendatang akan sulit. Namun, dia memilih tidak memaksakan tindakan pembatasan baru untuk menahan penyebaran Covid-19. Bahkan, seperti diumumkan Menteri Kesehatan Perancis Olivier Veran, periode isolasi untuk orang yang divaksinasi lengkap dan positif Covid-19 akan dipotong menjadi tujuh hari dari 10 hari.
Pihak berwenang Perancis mengikuti negara-negara lain, seperti Amerika Serikat, yang minggu ini memotong periode isolasi untuk mencegah gangguan di sektor industri karena kekurangan staf. ”Isolasi ini dapat dicabut setelah lima hari jika hasil tes negatif. Mereka yang tidak divaksinasi harus mengisolasi diri selama 10 hari. Mereka bisa keluar dari isolasi setelah tujuh hari dengan persyaratan yang sama,” kata Veran saat dikutip surat kabar Le Journal du Dimanche.
Dari Rijswijk, Belanda, dilaporkan, kepolisian setempat pada Sabtu membubarkan sebuah pesta musik. Pesta yang dihadiri ratusan orang di sebuah bekas pabrik itu dikatakan ilegal dan melanggar protokol Covid-19. Beberapa pengunjung pesta ditangkap tanpa perlawanan. Sejumlah pengunjung dilaporkan datang dari Jerman dan Italia. (AFP/REUTERS)