Anggaran Pertahanan AS Tahun 2022 Tembus Rp 11.000 Triliun
Anggaran pertahanan AS melebihi tiga kali anggaran China dan hampir 12 kali lipat anggaran Rusia. Selain untuk belanja pertahanan, AS mengalokasikan miliaran dollar AS untuk riset.
Oleh
kris mada
·4 menit baca
WASHINGTON, SELASA — Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengesahkan anggaran pertahanan tahun 2022 senilai 768 miliar dollar AS. Nilai anggaran pertahanan AS melebihi tiga kali anggaran China dan hampir 12 kali lipat anggaran Rusia. Washington mengalokasikan 28 miliar dollar AS untuk program senjata nuklir.
Biden menandatangani Undang-Undang Pengesahan Pertahanan (NDAA) pada Senin (27/12/2021) siang waktu Washinton atau Selasa dini hari WIB. Dari 768 miliar dollar AS, sebanyak 740 miliar dollar AS akan dialokasikan ke Departemen Pertahanan. Sisanya dibagi ke Departemen Luar Negeri dan Departemen Energi. Departemen Energi akan mengelola dana itu untuk program persenjataan nuklir.
Pada kurs Rp 14.500 per dollar AS, nilai anggaran pertahanan AS tersebut setara Rp 11.136 triliun. Nilai itu melebihi APBN Indonesia selama lima tahun.
Biden sebenarnya hanya mengajukan 715 miliar dollar AS untuk keseluruhan anggaran pertahanan AS tahun 2022. Kongres menolaknya, lalu menambah beberapa puluh miliar dollar AS lagi.
Dengan anggaran itu, tidak ada negara bisa mengalahkan anggaran pertahanan AS. China hanya membelanjakan 252 miliar dollar AS, sedangkan Rusia sekitar 62 miliar dollar AS untuk pertahanan 2022. Sekutu AS di Asia, Jepang, mengalokasikan 47 miliar dollar AS. Jumlah yang lebih kurang sama dikeluarkan Jerman.
Memang, Pentagon dan pihak-pihak terkait masih harus merinci lagi rencana belanja tahun depan. Sebab, yang disahkan Biden adalah undang-undang yang mengatur persetujuan belanja. Adapun perincian belanjanya akan dituangkan dalam rencana yang masih harus dibahas Pentagon dan berbagai lembaga lain terkait pertahanan AS.
Dari dana tersebut, 4 miliar dollar AS akan dialokasikan untuk pertahanan di Eropa. Selain itu, ada pula anggaran 330 juta dollar AS untuk membantu pertahanan Ukraina. Dari seluruh anggaran bagi Ukraina, Kongres mewajibkan alokasi 78 juta dollar AS untuk pengadaan persenjataan yang mematikan. Sisanya boleh dipakai untuk program lain.
Dana 4,3 miliar dollar AS itu mencerminkan AS serius menghadapi Rusia di Eropa. Di Indo-Pasifik, AS lebih menunjukkan keseriusan untuk menghadapi China. Dari usulan 4 miliar dollar AS, Kongres mengucurkan 7,1 miliar dollar AS untuk pertahanan di Pasifik.
Belanja angkatan
Kongres juga mengesahkan anggaran miliaran dollar AS untuk pengembangan rudal, pesawat tempur, pesawat intai, kendaraan tempur darat, hingga tank. Angkatan Darat AS diizinkan menambah helikopter BlackHawk, Apache, Chinook.
Adapun Angkatan Udara AS diperintahkan mempertahankan jumlah pesawat pengebom B-1 sampai seluruh B-21 siap mengudara. AU mendapatkan 4,4 miliar dollar AS untuk melanjutkan program F-35A dan 576 juta dollar AS untuk menambah F-15EX. Ada pula 733 juta dollar AS untuk pengembangan F-16. AU AS harus menjaga jumlah pesawat tempur paling tidak 1.970 unit.
AU juga diminta membeli pengganti C-130 lama dan menjaga jumlah pesawat angkut berat itu sebanyak 279 unit. AU pun diizinkan menghentikan pendanaan pengembangan tanker-tanker udara. Di sisi lain, AU diizinkan menggunakan 257 juta dollar AS untuk mengembangkan mesin-mesin pesawat di masa mendatang.
Adapun Angkatan Laut mendapatkan 4,9 miliar dollar AS untuk pengadaan kapal perusak kelas Arleigh-Burke. Padahal, awalnya Biden hanya mengusulkan 2 miliar dollar AS. AL juga mendapat 3,1 miliar dollar AS untuk membeli kapal selam kelas Columbia dan 6,6 miliar dollar AS lain untuk kapal selam kelas Virginia. Dengan kata lain, dalam anggaran pertahanan AS 2022 ada tambahan hampir 400 juta dollar AS untuk pengadaan kapal selam.
AL juga mendapatkan 578 juta dollar AS untuk pengadaan kapal-kapal angkut dan pendarat. Ada pula 954 juta dollar AS untuk pengadaan kapal logistik pendukung, termasuk armada tanker.
Bukan hanya kapal, AL AS juga mendapatkan 2,1 miliar dollar AS untuk membeli pesawat, helikopter, dan pesawat nirawak. Ada pula 117 juta dollar AS untuk pembelian suku cadang F-35B, seri jet tempur untuk digunakan AL.
Riset
Anggaran pertahanan AS tidak hanya dibelanjakan oleh tentara. Sebanyak 3 miliar dollar AS dialokasikan untuk berbagai penelitian. Dana itu dipakai untuk pengembangan kecerdasan buatan, bioteknologi, hingga teknologi seluler generasi kelima atau 5G. Lembaga riset militer AS, DARPA, juga mendapatkan total 3,6 miliar dollar AS untuk riset komputer kuantum dan aneka proyek pertahanan lain. DARPA menggandeng beberapa perguruan tinggi AS untuk berbagai pengembangan itu.
”Salah satu tantangan masa kini adalah perkembangan teknologi yang amat cepat. Penting bagi Pentagon untuk cepat beradaptasi dengan keadaan ini dan kita harus mendukungnya. Ancaman itu sangat nyata,” kata Ketua Komisi Pertahanan DPR AS Adam Smith.
DPR dan Senat AS tidak sepenuhnya sepakat dengan ide Biden untuk mengurangi pengerahan tentara dan meningkatkan penggunaan senjata jarak jauh. Hal itu tecermin dari alokasi miliaran dollar AS untuk pesawat dan kapal angkut. (AFP/REUTERS)