Setelah Ponsel, Apple dan Xiaomi Bersaing Membuat Mobil
Xiaomi akan membangun pabrik mobil Xiaomi di Beijing, China, berkapasitas 300.000 unit per tahun. Apple berambisi membuat mobil listrik swakemudi lewat Project Titan.
Oleh
kris mada
·4 menit baca
Pada pertengahan 2021, Xiaomi resmi mengalahkan Apple sebagai produsen ponsel terbanyak kedua di pasar global. Xiaomi melanjutkan persaingan itu lewat pengumuman Pemerintah Provinsi Beijing pada Sabtu (27/11/2021): Xiaomi segera mendirikan pabrik kendaraan listrik.
Perusahaan teknologi China itu akan membangun pabrik mobil Xiaomi di Beijing, China. Pabrik ditargetkan memproduksi 300.000 unit per tahun. Mobil pertama buatan pabrik itu ditargetkan keluar pada 2024.
Pengumuman Beijing menindaklanjuti pernyataan CEO Xioami Group Lei Jun pada September 2021. Lei mengumumkan pembentukan unit usaha untuk mengurus bisnis kendaraan listrik sudah selesai. Xiaomi menanamkan 10 miliar yuan untuk modal awal perusahaan yang juga dikenal sebagai Xiaomi EV itu.
”Kendaraan listrik berbasis kecerdasan buatan adalah salah satu peluang terbesar dalam dekade mendatang dan tidak terpisahkan dari kehidupan berbasis teknologi. Memasuki bisnis ini adalah pilihan alamiah bagi kami yang terus mengembangkan ekosistem benda-benda berbasis internet dan memenuhi misi kami memungkinkan siapa pun menikmati kehidupan lebih baik melalui inovasi teknologi,” tutur Lei.
Sementara merampungkan pembentukan Xiaomi EV, Xiaomi Group mengakusisi Deepmotion. Sebelum dibeli Xiaomi, Deepmotion fokus mengembangkan teknologi swakemudi.
Perusahaan yang dikenal memproduksi ponsel berbasis Android itu juga dilaporkan merekrut pegawai dari berbagai perusahaan lain. Sejauh ini, Xiaomi EV punya 300 pegawai bidang penelitian dan pengembangan. Jika digabung dengan pekerja di Xiaomi Group, perusahaan China itu punya lebih 500 orang yang mengurus pengembangan kendaraan listrik. Selama proses seleksi, Xiaomi menerima setidaknya 20.000 surat lamaran.
Dalam surat kepada pegawai Xiaomi, Lei mengungkapkan, banyak sekali keuntungan dan keunikan dari kendaraan pintar berbasis mobil listrik. Kendaraan listrik berteknologi kecerdasan buatan akan mengubah secara drastis bisnis otomotif. Lei mengklaim, Xiaomi punya banyak keunggulan pada sektor internet serta pemaduan perangkat lunak dan keras pada teknologi informatika. Xioami, antara lain, membuktikan itu lewat berbagai produk berbasis sistem operasi MIUI. Dikembangkan dari Android yang dibuat Google, MIUI kini dipakai mengoperasikan penyedot debu, lampu, otopet, arloji, televisi, dan tentu saja ponsel.
Semua produk itu menjadi ekosistem teknologi informatika yang dikembangkan Xiaomi. Perusahaan itu sudah sejak lama memproduksi berbagai produk yang memungkinkan pengoperasian rumah pintar dalam arti sesungguhnya. ”Xiaomi punya jenama yang kuat di antara pengguna dan konsumen. Xiaomi juga punya banyak uang sehingga memungkinkan investasi dengan penuh percaya diri,” tulis Lei.
Pabrik lain
Di berbagai kesempatan, Xiaomi mengklaim hampir separuh dari 22.000 pegawainya bekerja di divisi pengembangan dan penelitian. Hasil kerja mereka, antara lain, membantu Xiaomi bisa mengalahkan Apple Inc sebagai produsen ponsel terbanyak kedua di dunia. Apple dan Xioami berada di bawah Samsung.
Bedanya, kala Apple dan Xiaomi tengah berminat pada bisnis otomotif, Samsung sudah bertahun-tahun meninggalkan sektor itu. Samsung menjual unit usaha otomotifnya ke Renault hampir 22 tahun lalu.
Adapun Apple dilaporkan mulai melirik sektor otomotif pada 2014. Lewat Project Titan, Apple berambisi membuat mobil listrik swakemudi sepenuhnya. Hingga 1.000 insinyur dilaporkan terlibat dalam proyek yang sangat dirahasiakan perusahaan komputer yang juga berbisnis ponsel itu.
Pada 2017, CEO Apple Inc Tim Cook pernah mengakui perusahaan itu sedang mengembangkan perangkat lunak untuk swakemudi. ”Kami fokus pada swakemudi, teknologi inti ini amat penting. Kami melihatnya sebagai induk dari semua proyek kecerdasan buatan. Mungkin, ini proyek kecerdasan buatan paling sulit,” ujarnya.
Sejak beberapa tahun lalu, kendaraan buatan produsen lain dilaporkan dipakai untuk menguji teknologi swakemudi yang dikembangkan Apple Inc. Perusahaan itu memang tidak punya lini bisnis otomotif sehingga harus memakai mobil perusahaan lain.
Belum diketahui kapan selesainya mobil yang ingin dibuat Apple. Apalagi, pimpinan proyek terus berganti. Pada pertengahan 2021, Apple menunjuk Kevin Lynch untuk memimpin Project Titan. Sebelum masuk ke proyek mobil, Lynch dikenal di proyek Apple Watch. Apple juga menugaskan John Giannandrea, pimpinan proyek kecerdasan buatan, untuk bergabung di proyek itu. Mereka menggantikan Dave Scott, Jaime Waydo, dan Benjamin Lyon yang dilaporkan mengundurkan diri beberapa waktu lalu.
Bloomberg melaporkan, Apple merekrut dua tokoh dari Tesla, yakni Christopher Moore dan Stuart Bowers. Moore bergabung setelah Bowers masuk Apple Car lebih dulu. Ada pula desainer Andrew Kim, pakar sistem mengemudi Michael Schekutsch, dan wakil presiden Tesla Steve Macmanus. Apple juga membeli perusahaan rintisan yang bertujuan membuat mobil listrik, Canoo. Pendiri Canoo, yang juga mantan petinggi BMW, Ulrich Kranz, ikut direkrut Apple.
Dengan semua sumber daya itu, Apple berniat memasarkan mobil listrik swakemudi penuh dalam beberapa tahun mendatang. Analis pada TF International Securities, Ming-Chi Kuo, meyakini Apple Car paling cepat diluncurkan pada 2025. Bahkan, analis yang berulang kali terbukti tepat memprediksi kinerja Apple Inc itu menyebut, Apple Car pertama mungkin saja baru ada pada 2028. (AFP/REUTERS)