Kim Jong Un Membangun Pencitraan Korea Utara yang Modern dan Sejahtera
Berita Pemimpin Korut Kim Jong Un akhirnya muncul lagi di media pemerintahnya setelah sebulan tak ada kabar. Ia digambarkan sedang berkunjung ke kota baru yang didesain menjadi kota modern dan pusat perekonomian baru.
Oleh
Luki Aulia
·3 menit baca
Sudah lebih dari sebulan pemimpin rezim Korea Utara, Kim Jong Un, menghilang dari muka publik tanpa kabar sama sekali. Tiba-tiba, kantor berita Korea Utara, KCNA, Senin (15/11/2021), memuat foto dan berita Kim terlihat sedang mengunjungi proyek pembangunan kota baru, Samjiyon. Kota ini berada di dekat perbatasan wilayah dengan China dan Gunung Paektu.
Kim dilaporkan puas dengan proses pembangunan kota baru di kaki Gunung Paektu itu. Daerah yang disebut Kim sebagai ”tempat suci matahari” ini merupakan jantung dari mitos Korut, yaitu keluarga Kim yang dinarasikan sebagai pusat spiritual revolusi bangsa.
Gunung Paektu dianggap sebagai gunung suci dan diklaim sebagai tempat dimana keluarga besar Kim berasal. Sejak 2018, Kim rutin datang ke Samjiyon dan Gunung Paektu.
Dalam rencana Kim, Samjiyon hendak disulap menjadi pusat perekonomian maju yang disebut ”utopia sosialis”. Kota baru itu dilengkapi apartemen-apartemen baru, hotel, tempat ski dan usaha, fasilitas budaya, dan kesehatan.
KCNA kerap menggembar-gemborkan kota itu sebagai lambang peradaban modern. Kim dilaporkan datang untuk melihat tahap akhir pembangunan. Seluruh proses pembangunan kota baru ini diharapkan akan selesai pada akhir tahun ini. Proyek raksasa ini sebelumnya tertunda akibat sanksi dari komunitas internasional dan pandemi Covid-19.
”Mengklaim sukses membangun Samjiyon itu secara politis penting saat ini karena wilayah Gunung Paektu merupakan pusat mitos Korut dan kisah kelahiran keluarga pemimpin Korut,” kata Guru Besar di Ewha University, Seoul, Korea Selatan, Leif-Eric Easley.
Selama ini, narasi yang dikisahkan ke rakyat Korut adalah sejarah Korut tak bisa dipisahkan dari Paektu. Dari wilayah itulah pendiri Korut, Kim Il Sung, dikisahkan berhasil bergerilya menyelamatkan Semenanjung Korea dari penjajah Jepang. Markas utama perlawanan Kim Il Sung berada di kaki gunung itu.
Rezim Korut juga mengklaim, entah benar atau tidak, bahwa ayah Kim Jong Un, Kim Jong Il, lahir di Paektu.
Sejak berkuasa, Kim selama bertahun-tahun berupaya mengonsolidasikan kekuatannya dengan menyingkirkan pesaing-pesaing politiknya dan anggota keluarga yang tak sejalan. Seiring itu, ia mengembangkan persenjataan nuklir dan rudal. Kim meyakini, dua hal itu yang akan bisa menjamin pertahanan Korut.
”Kim mengatakan, Samjiyon sudah berubah dan menjadi contoh kota modern pegunungan di bawah sistem sosialisme dan standar pembangunan pedesaan. Ini semua berkat perjuangan gigih para pekerja meskipun suasana di wilayah utara tidak menguntungkan,” sebut KCNA.
Kim menjelaskan, membangun kota yang baru banyak keuntungannya. Misalnya, memberikan pengalaman di bidang pembangunan, desain, dan teknologi yang aman. Selain itu, juga bisa mendorong pertumbuhan ekonomi bagi wilayah-wilayah lainnya.
Kota baru tersebut merupakan salah satu inisiatif yang terbesar dari Korut dan bagian dari upaya Kim mendorong perekonomian mandiri di tengah deraan sanksi komunitas internasional gara-gara program pengembangan rudal dan nuklirnya.
Hampir dua tahun setelah menutup seluruh perbatasan akibat pandemi Covid-19, Korut baru-baru ini membuka kembali jalur kereta barang dengan China. Ini menjadi indikasi kuat Korut akan segera membuka perbatasannya kembali.
KCNA tidak menyebutkan kapan Kim datang ke Samjiyon. Laporan kunjungan itu merupakan laporan pertama tentang kegiatan publik yang dilakukan Kim. Sebelumnya, sejak menyampaikan pidato dalam pameran pertahanan - 35 hari lalu - Kim tidak lagi muncul di depan publik.
Menghilangnya Kim dari publik atau setidaknya dari pemberitaan media massa seringkali memicu spekulasi mengenai kondisi kesehatan atau keberadaannya. Namun, Badan Intelijen Korea Selatan pada akhir bulan lalu pernah menyebutkan bahwa Kim tidak mengalami masalah kesehatan. (AP/AFP)