New Delhi Diselimut Kabut Asap Beracun, Kantor dan Sekolah Ditutup
Otoritas kota New Delhi tengah mempertimbangkan penguncian wilayah akibat kian memburuknya polusi udara. Kualitas udara dalam kategori berbahaya dalam sepekan terakhir. Banyak warga sudah mengalami gangguan pernapasan.
Oleh
Pascal S Bin Saju
·4 menit baca
NEW DELHI, SENIN — Mahkamah Agung India, Senin (15/11/2021), memerintahkan otoritas berwenang untuk menutup semua kantor di New Delhi dan kota-kota sekitarnya. Hal itu terjadi akibat memburuknya pencemaran udara yang disebabkan kabut asap beracun.
Pemerintah kota New Delhi telah menutup sekolah-sekolah dan mempertimbangkan penguncian kota selama sepekan sejak Senin ini. Langkah itu diambil karena langit kota tertutup kabut asap tebal yang cenderung hitam. Monumen dan gedung tinggi diselimuti kabut asap tebal.
Penutupan kantor membuat jutaan pekerja, baik pegawai negeri sipil maupun swasta, kembali bekerja dari rumah. Jutaan anak sekolah yang sudah kembali ke bangku sekolah setelah pandemi Covid-19 mulai mereda juga harus belajar secara daring dari rumah.
Otoritas Kota New Delhi meminta semua pekerja bangunan atau konstruksi untuk berhenti bekerja selama empat hari. Tidak ada satu pun proyek pembangunan yang diizinkan beroperasi selama periode itu.
”Kami memerintahkan pemerintah pusat dan negara bagian wilayah ibu kota nasional agar memberlakukan kerja dari rumah untuk sementara waktu,” kata Ketua Hakim Agung India NV Ramana bersama dua hakim lain setelah mempertimbangkan permohonan warga kota.
”Kami terpaksa memakai masker bahkan saat di rumah. Situasi ini sangat serius,” kata Ramana saat berusaha mendapatkan kejelasan terkait upaya yang telah dilakukan pemerintah sejauh ini.
Pada Sabtu lalu, Hakim Agung India meminta pemerintah pusat untuk mengambil langkah darurat guna menangani kualitas udara yang buruk dan kondisi asap beracun di New Delhi. Dia saat itu menyebut situasi itu sangat serius, seperti dilaporkan Reuters.
Menteri Besar New Delhi Arvind Kejriwal mengatakan, pembicaraan tentang potensi penguncian total di ibu kota juga sedang berlangsung. Namun, keputusan apa pun hanya akan diambil setelah berkonsultasi dengan pemerintah pusat.
”Selama seminggu dari Senin dan seterusnya, sekolah akan ditutup tetapi akan berlanjut secara virtual sehingga anak-anak tidak perlu menghirup udara yang tercemar. Kegiatan konstruksi tidak diizinkan,” kata Kejriwal.
Kejriwal menyampaikan, pemerintahannya mempertimbangkan untuk memberlakukan penguncian karena polusi setelah berkonsultasi dengan pihak berwenang lainnya. ”Penguncian polusi tidak pernah terjadi sebelumnya. Itu akan menjadi langkah yang ekstrem,” katanya, seperti dilaporkan Al Jazeera, Senin.
Dewan Pengendalian Polusi India, Jumat lalu, meminta agar institusi negara bagian dan daerah benar-benar bersiap untuk mengambil langkah darurat guna mengatasi pencemaran udara yang memburuk di New Delhi.
Mahkamah Agung India juga meminta langkah-langkah mendesak untuk mengendalikan pembakaran lahan atau sisa-sisa hasil panen musim lalu di Negara Bagian Haryana, Punjab, dan Uttar Pradesh. Di tiga negara bagian yang dekat dengan New Delhi itu ratusan ribu petani membuka ladang untuk musim tanam baru dengan cara tebang bakar atau membakar sisa-sisa panen sebelumnya.
Menurut data pemerintah, angka pembakaran lahan musim dingin kali ini paling tinggi dalam empat tahun terakhir sehingga menambah tingkat kepekatan kabut asap beracun. ”Kami ingin tindakan segera atas masalah ini,” kata salah satu hakim, Surya Kant. Meskipun hakim tidak menetapkan tenggat waktu untuk tindakan oleh pihak berwenang, lembaga pengadilan tinggi itu selanjutnya akan membahas masalah polusi pada Rabu (17/11/2021).
New Delhi telah dilanda kabut asap beracun atau pencemaran udara sejak awal November. Citra satelit terbaru NASA menunjukkan sebagian besar dataran utara India tertutup kabut tebal.
Kabut asap beracun yang melanda New Delhi membuat polusi udara di kota tersebut mencapai tingkat terburuk. Kualitas udara memburuk dalam kategori berbahaya dalam sepekan terakhir dengan puncaknya pada Minggu (14/11/2021). Banyak orang mulai mengalami gangguan pernapasan.
Pihak berwenang meminta semua warga diam di dalam rumah untuk meminimalkan dampak buruk asap terhadap kesehatan. Otoritas kesehatan menyarankan penduduk untuk menghindari aktivitas fisik luar ruangan, wajib menggunakan masker, menghindari wilayah kota yang tercemar berat, serta menutup pintu dan jendela.
Upaya India untuk mengurangi pembakaran lahan, sumber utama polusi udara selama musim dingin, tidak banyak berdampak. Padahal, pemerintah pusat telah menguras miliaran rupee dalam empat tahun ini.
New Delhi adalah kota dengan polusi udara terburuk di dunia. Tingkat partikel berbahaya di udara (PM2.5) jauh lebih tinggi dari yang direkomendasikan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan tujuh kali lebih tinggi dibanding Beijing.
Selain pembakaran lahan, faktor pemicu kabut asap berbahaya adalah emisi kendaraan, pembangkit listrik tenaga batubara di luar kota, emisi industri lain, dam pembakaran sampah terbuka. Indeks kualitas udara (QIA) di dalam dan sekitar New Delhi pada Senin ini mencapai 343 dari skala 500. New Delhi mengalami kondisi parah sepanjang akhir pekan lalu karena suhu turun dan indeks mencapai 499 sehingga mengurangi jarak pandang.
Mahkamah Agung India memerintahkan otoritas berwenang di New Delhi mengambil langkah-langkah untuk menghentikan lalu lintas kendaraan yang tidak penting, mengurangi polusi industri, dan membatasi debu. Pekan lalu, Perdana Menteri Narendra Modi mengumumkan bahwa India berupaya mengurangi emisi gas rumah kaca ke atmosfer pada tahun 2070. Itu sama dengan dua dekade setelah AS dan 10 tahun lebih lambat dari China. (REUTERS/AP)