Percepat Transisi Energi, Presiden Jokowi Undang AS Investasi Teknologi Rendah Karbon
Presiden Joko Widodo memanfaatkan waktu di sela-sela COP 26 untuk bertemu dengan sejumlah kepala negara dan pemimpin pemerintahan. Pengembangan ekonomi hijau menjadi isu yang diperbincangkan dalam pertemuan bilateral.
Oleh
Mawar Kusuma Wulan
·5 menit baca
GLASGOW, KOMPAS — Di sela-sela pelaksanaan Konferensi Para Pihak (COP 26) di Glasgow, Skotlandia, Presiden Joko Widodo menggelar pertemuan bilateral dengan sejumlah pemimpin negara. Beragam isu dibahas dalam pertemuan bilateral itu, termasuk kerja sama dalam mengembangkan investasi di sektor ekonomi hijau.
Sejak Senin hingga Selasa (1-2/11/2021), Presiden Jokowi bertemu dengan Presiden Amerika Serikat Joe Biden, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, PM Slovenia Janez Jansa, dan PM Palestina Mohammad Ibrahim Shtayyeh.
Dalam pertemuan bilateral dengan Presiden Biden, Presiden Jokowi membahas sejumlah penguatan kerja sama Indonesia-AS. Dalam pertemuan itu, Presiden Jokowi menyampaikan telah mencanangkan transformasi Indonesia menuju energi baru dan terbarukan, serta akselerasi ekonomi berbasis teknologi hijau.
Untuk itu, Indonesia mengundang AS untuk menjalin kerja sama investasi energi baru dan terbarukan, termasuk pengembangan ekosistem mobil listrik dan baterai litium. ”Saya harapkan dukungan AS melalui investasi yang mempercepat transisi energi, khususnya teknologi rendah karbon,” ujar Presiden Jokowi dalam pertemuan bilateral di Scottish Event Campus (SEC), Glasgow, Skotlandia, Senin waktu setempat.
Dalam pertemuan itu, Presiden Jokowi juga menyampaikan pentingnya untuk memperkuat kerja sama ekonomi, terutama dalam pengembangan ekonomi hijau. Indonesia dapat menjadi mitra kerja sama ekonomi yang andal.
Terkait perubahan iklim, Presiden kembali menekankan komitmen Indonesia dalam mengurangi emisi karbon. Menurut Presiden Jokowi, Indonesia telah menunjukkan hasil yang baik dalam menurunkan tingkat deforestasi secara signifikan dan tingkat kebakaran hutan yang berada pada titik paling rendah dalam 20 tahun. ”Saya akan restorasi hutan bakau hingga 600.000 hektar dalam tiga tahun ke depan. Ini akan menjadi konservasi hutan mangrove terbesar di dunia,” jelasnya.
Kerja sama di bidang ekonomi hijau ini juga mengemuka ketika Presiden Jokowi melakukan pertemuan bilateral dengan PM Inggris Boris Johnson, Senin. Dalam pertemuan tersebut, kedua pemimpin pemerintahan itu sepakat untuk meningkatkan kerja sama, terutama di sektor ekonomi.
”Saya ingin memfokuskan hubungan kita pada kerja sama ekonomi hijau. Investasi hijau dan teknologi yang terjangkau adalah kunci transisi ekonomi,” ujar Presiden Jokowi dalam pertemuan bilateral di Scottish Event Campus (SEC), Glasgow.
PM Johnson lantas menyampaikan ketertarikan Inggris untuk melakukan investasi di Indonesia dengan prioritas untuk mendukung transisi ekonomi. Pemerintah Inggris akan mempersiapkan kredit ekspor yang dapat digunakan untuk mendukung kerja sama transisi ekonomi dengan Indonesia. Kedua pemimpin itu pun sepakat untuk menindaklanjuti pertemuan bilateral itu dengan pertemuan teknis guna menyusun daftar kerja sama yang diprioritaskan serta model pendanaannya.
Sementara dalam pertemuan dengan PM Slovenia Janez Jansa, Presiden Jokowi secara khusus meminta Slovenia turut mendorong penyelesaian perundingan perjanjian kerja sama ekonomi komprehensif Indonesia dan Uni Eropa (IEU CEPA). Kepala Negara juga sempat menyinggung perlakuan diskriminatif sejumlah negara Eropa terhadap produk kelapa sawit Indonesia.
PM Slovenia Jansa menyampaikan bahwa Slovenia memberikan perhatian besar terhadap Indonesia. ”Indonesia memiliki potensi ekonomi yang besar sehingga penting bagi Uni Eropa memberikan perhatian lebih besar kepada Indonesia,” tuturnya.
Pengendalian iklim
Selain menggelar pertemuan bilateral, Presiden Jokowi juga bertemu dengan sejumlah investor besar asal Inggris. Dalam CEOs Forum itu, Presiden Jokowi meminta seluruh negara menunjukkan langkah lebih konkret dalam pengendalian iklim. Langkah konkret ini terutama dalam dukungan pendanaan untuk negara-negara berkembang dalam transisi energi dari fosil ke energi baru terbarukan. Pendanaan adaptasi sebesar 100 miliar dollar AS dari negara maju diharapkan dapat segera dipenuhi guna mempercepat upaya penanganan perubahan iklim.
Kesempatan itu juga dimanfaatkan oleh Presiden untuk menyampaikan komitmen pemenuhan Perjanjian Paris (Paris Agreement), yakni pengurangan emisi sebesar 29 persen, pada tahun 2030. Komitmen itu kembali ditegaskan mengingat dalam laporan lembaga Think Tank Carbon Tracker Initiative, Indonesia masuk dalam lima negara yang mengancam gagalnya pencapaian target Perjanjian Paris.
Pertemuan dengan para CEO itu juga diharapkan dapat mengakselerasi realisasi komitmen investasi senilai 9,29 miliar dollar AS dari sejumlah perusahaan yang hadir dalam pertemuan. ”Indonesia tidak suka membuat retorika. Namun, kami terus bekerja untuk memenuhi komitmen. Sebagai penutup, saya ingin menyampaikan apresiasi komitmen investasi bapak ibu sekalian ke Indonesia sebesar 9,29 miliar dollar AS. Indonesia siap menjadi mitra yang baik bagi investasi Anda,” kata Presiden.
Palestina merdeka
Meski COP 26 membahas perubahan iklim, isu lain tetap menjadi bahan perbincangan para kepala negara dan pemimpin pemerintahan, terutama dalam pertemuan bilateral. Saat bertemu dengan PM Palestina Mohammad Ibrahim Shtayyeh, misalnya, Presiden Jokowi menegaskan kembali komitmen Indonesia untuk terus mendukung perjuangan Palestina menjadi negara yang merdeka, berdaulat penuh, dan dapat menentukan nasibnya sendiri dengan Jerusalem Timur sebagai ibu kota negaranya. ”Palestina selalu menjadi perhatian penting bagi Indonesia,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden Jokowi menyampaikan sejumlah hal yang menjadi perhatian Indonesia terkait Palestina. Pertama, Indonesia sangat prihatin dan mengecam berbagai pelanggaran yang terus dilakukan Israel. Oleh karena itu, Indonesia mengusulkan pembentukan misi internasional sebagai mata dan telinga bagi dunia atas berbagai insiden yang terjadi di Jerusalem.
”Indonesia dalam berbagai kesempatan mengusulkan pembentukan misi internasional di Jerusalem untuk memastikan keamanan dan keselamatan warga di wilayah pendudukan dan terjaganya status Jerusalem sebagai kota suci untuk tiga agama,” tuturnya.
Kedua, Indonesia juga mendorong negosiasi multilateral yang kredibel. ”Indonesia siap mendorong kuartet internasional untuk memulai kembali negosiasi perdamaian sesuai parameter internasional guna mencapai solusi dua negara (the two-state solution) yang dapat hidup berdampingan secara damai. Saya pastikan bahwa Indonesia tetap dan terus mendukung perjuangan Palestina di berbagai forum internasional seperti PBB, OKI, dan GNB,” ujar Presiden Jokowi.