Canberra Tawarkan Visa Permanen bagi Warga Hong Kong
Warga Hong Kong bakal lebih mudah mendapatkan visa tinggal permanen di Australia. Australia adalah salah satu pengritik terkeras atas pilihan China memberlakukan Undang-Undang Keamanan Nasional di Hong Kong.
Oleh
Mahdi Muhammad
·3 menit baca
Canberra, Senin – Pemerintah Australia memperkenalkan dua visa tinggal permanen bagi warga Hong Kong yang telah tinggal di Australia pada Maret 2022. Kebijakan baru itu akan membuat sekitar 9.000 warga Hong Kong yang telah tinggal di Australia memenuhi syarat untuk visa permanen.
Menteri Imigrasi Australia Alex Hawke, dalam pernyataannya, Senin (1/11/2021), mengatakan, kebijakan baru itu akan memberikan kemudahan bagi warga Hong Kong di Australia untuk menjadi bagian dari keluarga Negeri Kanguru.
"Visa baru ini akan menyediakan jalur bagi lulusan sementara dan pekerja terampil sementara asal Hong Kong yang saat ini berada di Australia dengan visa yang diperpanjang,” kata Hawke.
Dengan aturan baru ini, Pemerintah Australia memberikan banyak kemudahan dalam persyaratan untuk memperoleh visa permanen. Kemudahan itu antara lain tidak perlu ada sponsor dari pemberi kerja, tidak ada persyaratan pendapatan minimum, atau tidak ada syarat bekerja pada bidang keahlian yang tidak dimiliki warga Australia.
Pemerintah Australia memperkirakan, tidak lebih dari 9.000 pemegang paspor Hong Kong di Australia - termasuk pemegang visa sementara, lulusan sementara dan pelajar - yang memenuhi syarat untuk mendaftar mulai 5 Maret 2022.
"Aturan visa khusus dan sederhana untuk warga Hong Kong ini akan menarik keterampilan dan bakat serta membangun hubungan bisnis, membantu meningkatkan produktivitas, dan menciptakan peluang kerja lebih lanjut bagi warga Australia," kata Menteri Imigrasi Alex Hawke.
Australia bersama Amerika Serikat dan Inggris menjadi pengritik terkeras atas pilihan China memberlakukan Undang-Undang Keamanan Nasional di Hong Kong. Tidak hanya itu, perubahan pada sistem pemilihan di Hong Kong juga menjadi sasaran kritik Australia. Canberra mengatakan, langkah itu merusak hak dan otonomi tingkat tinggi yang telah dijamin China hingga 2047.
Kritik itu bersamaan dengan desakan Canberra agar Pemerintah China lebih terbuka soal asal usul Covid-19, yang bermula di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China. Kritik tajam membuat hubungan Australia-China merenggang dan berujung pada terganggunya hubungan dagang kedua negara.
Dikutip dari laman ABC News, Jacob, seorang warga Hong Kong di Australia merasa senang dengan kebijakan baru itu. “Saya merasa Pemerintah Australia memberikan lebih dari yang diminta,” katanya. Dia memastikan akan memanfaatkan kebijakan itu.
Kirk Yan, seorang agen migrasi yang biasa melayani komunitas migran Australia, mengatakan, visa khusus tidak akan berdampak signifikan pada program migrasi bagi tenaga terampil Australia dalam jangka pendek. Namun, dampaknya akan berasa 3-4 tahun ke depan.
Berdasarkan data Kementerian Imigrasi Australia, dalam 18 bulan terakhir hingga Juli 2021, sekitar 6.000 warga Hong Kong yang tinggal di Australia telah mendapatkan visa permanen. Kini, mereka tengah mengurus 9.250 aplikasi baru untuk mendapatkan visa permanen. (Reuters)