Perang Mulut Berdampak pada Penangguhan Impor Daging Sapi China
Pemerintah China menunda impor daging sapi Australia karena tekanan terkait penyelidikan asal-usul penyakit Covid-19. Penundaan bisa berdampak bagi ekonomi Australia yang diperkirakan akan defisit pada 2020 ini.
Oleh
Mahdi Muhammad
·4 menit baca
AFP/WILLIAM WEST
Tukang daging di Australia, George Vourvahakis, mengangkat nampan berisi daging sapi segar di tokonya di Yarraville, pinggiran Melbourne, Selasa (12/5/2020). China menghentikan sementara impor dari empat pemasok daging sapi utama Australia.
CANBERRA, SELASA — Pemerintah Beijing memutuskan untuk menangguhkan impor daging sapi dari empat pengolah daging terbesar di Australia. Keputusan penangguhan impor daging sapi ini dilakukan setelah Pemerintah Australia, April 2020, meminta penyelidikan tentang asal usul virus SARS-CoV-2 kepada China.
”Beberapa politisi Australia mengumbar terlalu banyak kata-kata. Mereka harus menghentikan retorika ini dengan China, terutama kritik dan spekulasi mengenai asal-usul virus covi-19,” kata Sam McNiven, pendiri Providore Global, salah satu eksportir besar daging sapi Australia, Selasa (12/5/2020). McNiven menambahkan, Australia harus mendukung mitra dagang utamanya, China.
Sejak pekan kedua April 2020, Australia bersama Amerika Serikat bersitegang dengan Pemerintah Beijing tentang asal-usul virus SARS-CoV-2, penyebab pandemi global Covid-19.
Australia mengikuti jejak AS yang mendesak perlunya penyelidikan penyebaran wabah korona yang berawal dari Wuhan, Provinsi Hubei, China. Namun, penyelidikan itu dikhawatirkan akan menjadi pintu kritik ke Partai Komunis China, partai berkuasa di negara itu. PKC sendiri tidak pernah menoleransi kritik apa pun.
Kompas
Anggota staf medis mengenakan pakaian pelindung di Rumah Sakit Zhongnan di Wuhan, Provinsi Hubei tengah, China, 22 Januari 2020.
China menolak tekanan itu dan adanya upaya untuk pembentukan penyelidikan independen atas penyebaran virus SARS-CoV-2 di Wuhan. Duta Besar China untuk Australia Cheng Jingye pada akhir April menyatakan bahwa konsumen di negaranya bisa menghindari barang-barang asal Australia sebagai tanggapan atas dukungan Canberra untuk penyelidikan semacam itu.
Menteri Perdagangan Simon Birmingham menggambarkan penangguhan impor itu sebagai sebuah hal yang mengecewakan. Pada saat yang sama Birmingham membantah bahwa penundaan impor itu merupakan bentuk pembalasan China atas keinginan dan desakan Pemerintah Australia untuk penyelidikan asal muasal penyakit Covid-19.
Kompas
Sapi impor dari Australia dibawa dengan truk setelah diturunkan dari kapal di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (30/7/2013). Sekitar 25.500 ekor sapi siap potong didatangkan untuk memenuhi pasokan daging dalam negeri dan menstabilkan harga.
Persyaratan
Birmingham mengatakan, keempat perusahaan, yaitu Kilcoy Pastoral Company, Beef City, Dinmore JBS, dan Northern Cooperative Meat Company dilarang mengekspor daging sapi ke China karena masalah dengan label dan sertifikat kesehatan.
Keterangan Birmingham itu juga diperkuat keterangan Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian yang mengatakan, otoritas kepabeanan China ”terus-menerus” menemukan contoh perusahaan Australia yang melanggar persyaratan inspeksi dan karantina. Temuan-temuan itu akhirnya membuat Pemerintah Beijing memutuskan untuk menangguhkan impor sebagai upaya memastikan keselamatan dan kesehatan konsumen di ”Negara Tirai Bambu” itu.
”Kepabeanan negara ini mengirimkan pemberitahuan kepada instansi terkait di Australia dan meminta mereka untuk menyelidiki sepenuhnya permasalahan itu dan memperbaikinya,” kata Zhao. Dia menambahkan bahwa penangguhan itu tidak terkait dengan perselisihan bilateral atas Covid-19.
Masalah pelabelan juga dikutip oleh Beijing ketika perusahaan yang sama dan dua lainnya kehilangan lisensi untuk mengirimkan daging sapi ke China pada 2017 selama beberapa bulan.
AP/MARK SCHIEFELBEIN, FILE
Kemasan berisi daging sapi beku dari Australia, Amerika Serikat, dan Kanada dijual di supermarket di Beijing, China, 14 Mei 2019. China telah menangguhkan impor daging sapi dari empat produsen Australia.
Kepala Eksekutif Dewan Industri Daging Australia Patrick Hutchinson mengatakan, eksportir daging Australia mengetahui persyaratan pelabelan China. ”Kadang-kadang tingkat toleransi mereka naik dan turun. Kali ini kami memiliki situasi di mana toleransi cukup rendah untuk masalah ini,” katanya.
Permintaan daging sapi dari Australia oleh Pemerintah China melonjak pada tahun 2019 menjadi senilai 1,94 miliar dollar Amerika Serikat. Lonjakan permintaan ini didorong oleh kelas menengah yang tumbuh dan karena konsumen beralih untuk makan daging sapi ketika ketersediaan daging babi turun selama wabah flu babi beberapa waktu sebelumnya.
China adalah mitra dagang terbesar Australia dengan total nilai ekspor 38 persen dari seluruh nilai ekspor pada tahun 2019. Australia adalah pemasok daging sapi terbesar ketiga China pada tahun 2019, setelah Brasil dan Argentina.
Ekonomi Australia
Menteri Keuangan Australia Josh Frydenberg mengingatkan bahwa Australia akan menghadapi prospek ekonomi yang suram pada tahun 2020, setelah pandemi Covid-19. Australia juga diperkirakan akan memiliki defisit terbesar yang pernah ada ketika revisi anggaran dirilis pada Oktober mendatang.
REUTERS/BRENDAN MCDERMID
Menteri Keuangan Australia Josh Frydenberg (tengah, melambaikan tangan) memencet bel tanda dimulainya perdagangan saham di bursa saham New York, Amerika Serikat, 19 Juni 2019.
”Secara keseluruhan, data ekonomi memperlihatkan dampak yang sangat serius,” kata Frydenberg di hadapan anggota parlemen. Dia memperkirakan produk domestik bruto (PDB) akan mengalami penurunan tajam lebih dari 10 persen, sebuah penurunan yang sangat tajam yang pernah dihadapi perekonomian negara ini.
Pemerintah Federal Australia mengalokasikan lebih dari 230 miliar dollar Australia atau setara dengan 148 miliar dollar Amerika Serikat sebagai stimulus perekonomian. Lebih dari separuhnya ditujukan untuk membantu pengusaha menjaga bisnis mereka tetap berlangsung.
AFP/WILLIAM WEST
Orang-orang berjalan melalui jalan kecil sepi yang biasanya dipenuhi dengan kafe-kafe terbuka dan orang-orang saat makan siang di Melbourne, Australia, 4 Mei 2020.
Frydenberg juga mengatakan, kebijakan ekonomi yang diambil tidak semata-mata sekadar bantuan keuangan. Akan tetapi, diharapkan akan memberikan dorongan psikologis kepada para pengusaha dan pekerja yang terdampak.
Kementerian Keuangan telah mengeluarkan perhitungan terbaru tentang kondisi anggaran pemerintah. Menurut data Kemenkeu Australia, anggaran pemerintah pada akhir Maret mengalami defisit sebesar 14,4 miliar dollar Amerika Serikat atau 6,5 miliar lebih tinggi dari perkiraan pemerintah pada revisi anggaran Desember tahun lalu. (AP/REUTERS)