Indonesia mendorong kebersamaan ASEAN. Kebersamaan itu dapat menjadi energi yang mampu mengubah pandemi Covid-19 menjadi peluang untuk maju dan memulihkan ekonomi.
Oleh
Luki Aulia dan Cyprianus Anto Saptowalyono
·5 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Indonesia mendorong ASEAN untuk memanfaatkan momentum demi membangkitkan kembali kinerja ekonomi di kawasan. Pandemi tidak boleh menghalangi reformasi struktural.
”Dalam menghadapi pandemi sekarang ini, kita tidak hanya ingin pulih kembali, tetapi kita ingin mencuri kesempatan dalam pandemi untuk melakukan reformasi struktural untuk pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan di kawasan ASEAN,” kata Presiden Joko Widodo saat menjadi pembicara kunci dalam pertemuan ASEAN Business and Investment Summit (ABIS) yang digelar secara virtual, Senin (25/10/2021), di Jakarta.
Sebagaimana diunggah dalam laman resmi Kementerian Luar Negeri, Presiden lebih lanjut mengatakan, pandemi sebaiknya tidak menjadi kendala bagi ASEAN untuk melakukan sejumlah reformasi struktural. Di Indonesia, reformasi itu diwujudkan dengan menerbitkan Undang-Undang Cipta Kerja yang bertujuan untuk memperbaiki iklim investasi sekaligus merevisi Undang-Undang Perpajakan.
”Ujian berat berupa pandemi justru kami manfaatkan untuk memperkuat diri dalam menghadapi tantangan masa depan. Saya berharap demikian juga halnya untuk Asia Tenggara. Sebagai kesatuan masyarakat ekonomi, ASEAN harus mengambil pelajaran dari krisis dan melakukan perbaikan diri secara fundamental di tingkat kawasan,” kata Presiden Joko Widodo.
Dalam kesempatan itu, Presiden mendorong agar pemulihan ekonomi ASEAN harus dipercepat. Termasuk di antaranya mereaktiviasi perjalanan yang aman antarnegara ASEAN, termasuk pariwisata. Indonesia telah membuka Bali secara terbatas untuk 19 negara sebagai awal dari program turisme yang aman. Kebijakan tersebut diambil setelah vaksinasi di Bali mencapai 84,5 persen. Tahun lalu, ASEAN Travel Corridor Arrangement Framework yang dinisiasi Indonesa telah disepakati ASEAN. Kesepakatan itu perlu segera diimplementasikan.
Optimisme Jokowi, antara lain, disulut oleh angka kasus Covid-19 di ASEAN yang dalam sepekan terakhir turun 14 persen, jauh dibandingkan dengan rata-rata global yang hanya turun 1 persen saja. ”Dengan situasi Covid-19 yang semakin terkendali, pembatasan ini dapat dilonggarkan, mobilitas dapat dilonggarkan, sekaligus memastikan aman dari risiko pandemi,” kata Joko Widodo. ”Jika semua negara ASEAN segera memfasilitasi mobilitas manusia secara aman, roda perekonomian akan segera berjalan kembali,” kata Presiden menambahkan.
Ia mendorong pemerintah dan pelaku bisnis di kawasan untuk bersinergi guna melakukan aksi bersama. Selain itu, pemulihan ekonomi ASEAN juga harus dipercepat dengan melakukan reaktivasi perjalanan yang aman. Hal ini termasuk pariwisata yang aman. Menurut UN-WTO (Organisasi Pariwisata Dunia PBB), tingkat pembatasan di Asia Tenggara adalah yang tertinggi di dunia, yaitu mencapai 82 persen.
Presiden pun mendorong percepatan adaptasi kegiatan ekonomi kawasan menuju ekonomi digital. Alasannya, teknologi digital menjadi solusi efektif dalam menyiasati keterbatasan pergerakan dan tatap muka dalam kegiatan ekonomi masyarakat.
Sebagai kawasan dengan pertumbuhan internet tercepat di dunia, potensi ekonomi digital ASEAN sangat besar. ”Selama pandemi, ekonomi digital tumbuh 100 miliar dollar AS tahun 2020. Hal ini menjadi batu lompatan kemajuan ekonomi di kawasan kita,” kata Presiden Jokowi.
Meskipun demikian, ia tetap menekankan penanganan kesehatan menjadi prioritas pertama. ASEAN perlu membangun protokol krisis kesehatan agar kawasan ASEAN lebih tahan menghadapi krisis kesehatan pada masa depan. Agenda jangka pendek percepatan dan pemerataan vaksinasi di semua negara di kawasan mesti segera dilakukan. Target vaksinasi penduduk ASEAN sebanyak 70 persen harus dicapai secepatnya.
Kewajiban isolasi
Saat ini, penularan Covid-19 di Asia Tenggara cenderung menurun seiring dengan gencarnya program vaksinasi. Dengan kondisi yang perlahan membaik, sejumlah negara di Asia Tenggara mulai membuka diri, seperti Indonesia, Singapura, Malaysia, dan Thailand. Persyaratan masuk ke sejumlah negara anggota ASEAN mulai dipermudah. Kemudahan itu, antara lain, meniadakan kewajiban untuk isolasi selama 7-14 hari. Persyaratan itu juga baru berlaku terbatas kepada pengunjung dari negara-negara yang dinilai berisiko rendah atau aman.
Pada Jumat lalu, Pemerintah Malaysia mengatakan akan membuka kembali pintu perbatasan mereka untuk pekerja asing dan turis asing. Langkah itu diambil setelah program vaksinasi terus digenjot. Sebanyak 72 persen populasi telah mendapat suntikan vaksin Covid-19. Infeksi harian pun telah turun di bawah 7.000 kasus.
Sebelumnya, pada Agustus lalu, puncak kasus harian mencapai lebih dari 20.000 kasus. Perdana Menteri Ismail Sabri Yaakob mengatakan akan mulai membuka resor di Langkawi untuk turis asing pada 15 November mendatang. Pakar penyakit menular di University of Malaya, Adeeba Kamarulzaman, mengatakan, Malaysia termasuk salah satu negara di Asia Tenggara yang paling cepat melaksanakan program vaksinasi.
Akan tetapi, tidak semua negara anggota ASEAN relatif berhasil mengendalikan Covid-19. Salah satunya Filipina, yang masih kelabakan menangani Covid-19. Pasalnya, Filipina masih mengatasi ketertinggalan dalam program vaksinasinya. Bahkan, Filipina baru akan mulai menguji penggunaan vaksin kombinasi pada minggu ini atau awal November mendatang. Pemerintah Filipina merekrut 1.500 orang yang belum divaksin untuk menguji vaksin kombinasi antara vaksin buatan China, Sinovac, dan vaksin lain.
Sementara itu, Kementerian Kesehatan Singapura melaporkan, pada hari Minggu lalu ada 3.383 kasus Covid-19 baru. Dari kasus-kasus baru itu, 2.708 kasus di antaranya merupakan penularan internal dan 667 kasus ditemukan di asrama-asrama pekerja migran. Sebanyak 84 persen populasi di Singapura telah mendapat vaksin lengkap.
Hari ini, sebagaimana dikatakan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Presiden Jokowi direncanakan menghadiri dan berpartisipasi pada sejumlah konferensi tingkat tinggi, ke-38 dan ke-39 ASEAN, yang digelar hingga Kamis mendatang.
Selanjutnya, Presiden dijadwalkan hadir dalam KTT G-20 di Roma, Italia, pada 30-31 Oktober 2021 dan KTT Perubahan Iklim atau COP 26 di Glasgow, Skotlandia. (AP/AFP/Reuters/JOS)