Main Gim Daring Jangan Sampai Jadi ”Miring”
Anak usia di bawah 18 tahun di China, sekitar 268 juta jiwa, boleh bermain gim video daring, tetapi hanya selama satu jam pada pukul 8-9 malam dan itu pun terbatas di hari Jumat, Sabtu, dan Minggu serta hari-hari libur.

Anak-anak bermain gim daring di kawasan Pamulang, Tangerang Selatan, Banten, Sabtu (13/3/2021). Paparan gim daring semakin masif menjangkiti anak-anak seiring akses gawai yang mudah sebagai dampak pembelajaran sekolah via daring.
Menghabiskan banyak waktu di depan layar komputer dan gawai-gawai lainnya tak hanya membuat penglihatan rusak, tetapi juga menimbulkan kecanduan dan perilaku buruk. Ini sudah terjadi pada anak-anak di China yang menghabiskan banyak waktunya di depan layar komputer dan gawai untuk bermain gim daring. Untuk mencegah satu generasi yang akan kehilangan penglihatan dan kecanduan ”narkoba elektronik” dan ”opium spiritual”, Pemerintah China mulai membatasi jam atau waktu bermain gim video, khususnya gim daring, dan membatasi jumlah gim video daring yang diproduksi dan yang boleh dimainkan. Padahal, China selama ini dikenal sebagai pasar gim daring terbesar di dunia.
Baca juga : Tetap Aman Bermain Gim Daring Tanpa Gangguan Jiwa
Kebijakan baru ini diumumkan Kementerian Pendidikan, Kamis lalu, setelah Presiden China Xi Jinping mengingatkan perlunya mulai memperhatikan masalah kesehatan mata anak-anak. Regulasi baru ini, antara lain, akan mengatur soal jumlah gim video yang bisa dimainkan secara daring, membatasi jumlah gim video baru, menentukan pembatasan usia untuk gim, dan mengurangi jumlah waktu bermain gim untuk anak-anak. Anak usia di bawah 18 tahun di China, sekitar 268 juta jiwa, boleh bermain gim video daring, tetapi hanya selama satu jam pada pukul 8-9 malam dan itu pun terbatas pada hari Jumat, Sabtu, dan Minggu serta hari-hari libur.
Untuk mendukung regulasi baru ini, perusahaan raksasa gim China, Tencent, sejak Juli lalu sudah menggunakan sistem verifikasi identitas pengguna, salah satunya dengan pemeriksaan raut wajah, agar tidak ada anak-anak yang bermain gim video pada pukul 10 malam hingga 8 pagi.

Terkait dengan daya penglihatan, dari berbagai studi pemerintah dan laporan media, jumlah anak yang mengalami rabun jauh bertambah. Dua faktor yang diduga sebagai penyebabnya adalah terlalu lama di depan layar, baik karena bermain gim video maupun untuk belajar dan mengerjakan banyak tugas sekolah. Dari laporan nasional 2015 disebutkan sekitar 500 juta warga China, hampir separuh dari jumlah populasi berusia di atas lima tahun, mengalami gangguan penglihatan dan 450 juta rabun jauh. Angka ini terus naik. Pada tahun 2012, isu ini juga sudah dibahas dan diperkirakan China akan mengalami kerugian hingga 100 miliar dollar AS akibat masalah gangguan penglihatan ini.
Baca juga : Pembuat Konten: Muda, Kaya, dan Menggoda
Banyak pihak menduga regulasi baru itu tak hanya soal menjaga kesehatan mata anak, tetapi juga upaya mengendalikan pertumbuhan industri gim video China yang pesat, menekan risiko kecanduan gim, dan menghapus konten kekerasan dari gim video. Apalagi setelah pemerintah menyebut gim video daring sudah menjadi ”opium spiritual”. Salah satu gim video yang diminta untuk ditarik peredarannya segera adalah ”Monster Hunter: World”. Gim itu langsung ditarik hanya beberapa hari setelah keluar karena unsur kekerasannya. Untuk mencegah peredaran gim-gim video bermuatan kekerasan, Pemerintah China menangguhkan banyak izin untuk gim video dan gim daring.
Selain bermuatan kekerasan, Pemerintah China juga menolak gim bermuatan judi. Segala regulasi baru ini merupakan bagian dari kampanye pemerintahan Xi untuk membersihkan media dan hiburan dari konten yang dianggap tidak menyenangkan meski pasar gim China terbesar di dunia dengan keuntungan sekitar 37,9 miliar dollar AS. Meski mendatangkan banyak fulus, pengendalian terhadap gim video tetap diperketat.
Apalagi setelah ada kasus anak remaja berusia 15 tahun yang kecanduan bermain gim video di China yang memukul dan mencekik perempuan hingga tewas, Februari lalu. Kantor berita China, Xinhua, menyebutkan, ketika diinterogasi polisi, remaja itu mengaku hanya ingin tahu dan merasakan apakah membunuh orang di dunia nyata itu semudah dan semenyenangkan seperti saat bermain di gim-gim video daring atau tidak.
Candu
Kecanduan pada gim video ini mengingatkan pemerintah akan masa lalu China tahun 1800-an ketika jutaan warga China menggunakan opium semasa Perang Opium dengan Inggris. ”Tidak boleh ada industri apa pun yang menghancurkan generasi kami,” tulis Harian Informasi Ekonomi China, 3 Agustus lalu.

Salah satu penampakan suasana turnamen Dunia Games League 2021 yang digelar Telkomsel dan Tencent secara daring.
Enam dari 10 anak di China rutin bermain gim daring dan 1 dari 10 anak bermain gim video dengan gawainya selama lebih dari dua jam setiap hari di luar hari libur. Kasus kecanduan ini serius karena banyak anak yang sudah dipaksa orangtuanya masuk ke rehabilitasi detoks digital. Situs CBS News mendatangi salah satu pusat rehabilitasi digital di dekat Beijing yang dikelola Direktur Dasar Pengembangan Psikologis Remaja Tao Ran.
Baca juga : China Batasi Waktu Bermain Gim Daring
Saat ini ada sekitar 30 anak dan remaja laki-laki dan perempuan yang tinggal di pusat rehabilitasi yang dipadati dengan kegiatan olahraga di luar ruang dan konseling itu. Mereka tinggal bersama di asrama. Orangtua mereka pun ada di sana karena menjadi bagian dari program holistik untuk menyatukan anak dengan keluarga dan masyarakat. Tao yang pernah bergabung di Tentara Pembebasan Rakyat China dan pakar bidang psikologi itu mengatakan 85 persen anak China kecanduan internet.
Biaya program ini sekitar 1.850 dollar AS per bulan dan mayoritas pasien tinggal di tempat itu selama 3-6 bulan, bahkan ada yang pernah sampai 11 bulan. Pernah satu waktu jumlah pasien mencapai 130 orang dan mayoritas laki-laki meski semakin banyak juga anak perempuan yang masuk, dari 10 persen menjadi 30 persen dalam dua tahun terakhir.

Lyto Game Festival adalah perhelatan untuk merayakan kiprah portal permainan daring untuk komputer maupun perangkat pintar, Sabtu (13/9/2014). Berkiprah selama 12 tahun, Lyto dengan 12 permainan untuk komputer dan 2 permainan untuk ponsel kini memiliki 15 juta pengguna dari Indonesia dan tengah merencanakan ekspansi ke Thailand dan Malaysia.
Salah satu orangtua yang menemani anaknya setiap hari selama sebulan di tempat tersebut mengaku anaknya yang berusia 17 tahun itu sampai dihukum pihak sekolah sampai tiga bulan karena terlalu sering main gim. ”Setiap hari main gim daring selama 8-9 jam, bahkan kadang-kadang sampai tidak tidur seharian. Ini bukan hanya masalah anak saya, melainkan juga keluarga kami. Kami sadar kurang kasih sayang sehingga dia cari di tempat lain,” ujarnya.
Baca juga : Ancaman Candu Bentuk Baru
Saat pertama kali datang, ia sering hendak kabur karena merasa tidak ada masalah. Namun, lama-kelamaan ia bisa refleksi diri dan menjadi lebih mudah bergaul dengan banyak orang.
Ada juga pengakuan seorang remaja yang sudah tinggal di sana selama lima bulan. Ia juga dihukum sekolah gara-gara berperilaku buruk setelah salah gaul. ”Saya sering ke kafe internet sepanjang malam dengan teman-teman. Kadang minum alkohol dan tidak pulang 3-4 hari. Dalam sehari main gim sampai 10 jam, bahkan pernah tidak tidur dua hari,” kata remaja itu.
Kini, di pusat rehabilitasi itu kegiatan aktifnya banyak, mulai dari kewajiban bangun pagi pukul 05.50 dan olahraga lari atau apa pun. Setelah makan siang, ada terapi kelompok dan kegiatan pembelajaran. Begitu terus setiap hari.

Seorang anak bermain dengan senjata mainan dalam pameran gim daring di Beijing, China, 29 Agustus lalu.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sudah menganggap gim daring sebagai bentuk penyakit. Namun, ini juga masih menjadi perdebatan antara yang pro dan kontra gim video. Bisa jadi penyakit apabila seseorang sudah terganggu kehidupan pribadi dan sosialnya, bahkan kemudian berperilaku ke arah kekerasan.
Baca juga : ”Candu Gawai” nan Membius
Namun, harian Financial Times, 2 September 2021, mengutip studi dampak gim terhadap remaja oleh Guru Besar Brigham Young University Sarah Coyne yang menemukan bahwa gim tidak memiliki konsekuensi negatif jangka panjang. Jika bisa dikelola dengan baik, gim video di komputer juga bisa membantu remaja tetap berhubungan dengan teman-temannya, terutama di masa pandemi Covid-19 seperti sekarang. Gim juga bisa memiliki keuntungan sosial, mental, dan pendidikan. Gim bisa membantu orang dewasa meningkatkan kemampuan kognitif yang menurun.
”Namun, memang betul, gim video juga memiliki sisi gelap. Untuk itu, sebaiknya perusahaan gim bisa menyeimbangkan antara ambisi untuk mencari uang dari gim-gim itu dan pertanggungjawaban sosial mereka,” kata Coyne.
Pasar gelap
Dengan regulasi baru itu, diharapkan kondisi akan membaik. Pemerintah China juga berdalih ini semua demi melindungi generasi ke depan China yang jauh lebih penting ketimbang kepentingan industri gim dan industri ikutannya. Hanya saja, sikap pemerintah ini membuat pelaku industri gim bingung. Pasalnya, kata direktur teknis di perusahaan Esports, Hexing Global, Warren Lee, dulu pemerintah mendukung industri gim dan dunia juga merespons positif industri dan masyarakat gim China. ”Sekarang gim yang kena stigma,” kata Lee kepada harian South China Morning Post.

Pedagang elektronik menata dagangannya berupa PS3 dan permainan gim untuk anak lainnya di gerai pertokoan Blok M Square, Jakarta, Jumat (11/10/2019). Menurut catatan Badan Pusat Statistik, pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil pada kuartal II-2019 naik sebesar 5,52 persen terhadap kuartal II-2018. Kenaikan tersebut terutama disebabkan naiknya produksi industri komputer dan barang elektronik sebesar 17,74 persen.
Ia malah khawatir anak-anak muda penggila gim akan menggunakan platform alternatif untuk bisa tetap bermain gim dan gim yang akan dimainkan bisa jadi gim asing atau dari luar China yang tidak jelas atau tanpa izin. Ini akan lebih berbahaya karena tidak akan ada yang mengontrol.
Baca juga : Permisif terhadap Gawai
Veteran industri gim video China yang membuat Federasi Gim China, Charlie Moseley, juga skeptis dengan regulasi baru ini dan kemampuan pemerintah menerapkannya karena pasti akan menghadapi pasar gelap. Apalagi selama ini penggunaan jaringan privat (VPN) juga tinggi karena ketatnya pengawasan pemerintah terhadap penggunaan internet. Gim-gim asing juga paling banyak diunduh melalui VPN.
Memang tidak akan mudah membendung konsumsi gim video dan gim video daring. Apalagi di zaman sekarang yang semuanya serba memakai jaringan internet dan hampir semua kegiatan dilakukan secara daring di masa pandemi Covid-19. Sekolah dan bekerja pun memakai cara daring. Yang bisa dilakukan setidaknya adalah mengatur atau mengelola waktu penggunaannya agar tidak menjadi candu kehidupan. (AFP)