Vaksinasi Hampir Tuntas, Irlandia Longgarkan Pembatasan
Tak lama lagi, warga Irlandia tidak perlu menunjukkan sertifikat vaksin untuk masuk ke ruang publik. Berkat program vaksinasi yang berjalan lancar, hampir semua larangan pembatasan akan dicabut.
Oleh
Luki Aulia
·3 menit baca
DUBLIN, SELASA —Irlandia akan mencabut hampir semua kebijakan pembatasan wilayah dan mobilitas warga terkait pandemi Covid-19 pada 22 Oktober 2021 setelah 80 persen warganya sudah divaksinasi dua kali. Irlandia termasuk negara di Eropa yang memberlakukan kebijakan pembatasan wilayah dan mobilitas warga paling lama, yakni 18 bulan.
Perdana Menteri Irlandia Micheal Martin, Selasa (31/8/2021), menjelaskan, mulai 22 Oktober, semua persyaratan menunjukkan sertifikat vaksin di bar dan restoran akan dicabut. Begitu pula aturan kegiatan-kegiatan di dalam dan luar ruang. Pemerintah juga akan membuka kembali bioskop dan teater dengan kapasitas maksimal 60 persen. Karyawan yang bekerja pada sektor non-esensial diperbolehkan kembali bekerja mulai 20 September 2021.
”Berkat tim vaksinasi dan partisipasi warga yang tinggi untuk vaksin, kini kita memasuki tahapan baru pandemi Covid-19. Hampir 90 persen orang dewasa sudah divaksin dan 80 persen di antaranya berusia di atas 12 tahun,” kata Martin.
Sebelumnya, selama 16 bulan pemerintah memberlakukan kebijakan harus menunjukkan sertifikat vaksin jika hendak masuk ke tempat-tempat publik, seperti kafe, bar, dan restoran. Martin menjelaskan, pencabutan kebijakan pembatasan akan dilakukan secara bertahap. Mulai 6 September, pemerintah akan melonggarkan larangan penyelenggaraan kegiatan dalam dan luar ruang serta kegiatan lain yang mengumpulkan banyak orang.
Selain mencabut ketentuan sertifikat vaksinasi, pemerintah juga berharap kewajiban mengenakan masker di luar ruang dan kegiatan terbatas di dalam ruang akan bisa dicabut pada 22 Oktober. ”Mau tak mau kami harus membatasi kebebasan individu. Melindungi nyawa dan mengutamakan kesehatan masyarakat itu yang terpenting dan memang membuat rakyat frustrasi. Tetapi apa boleh buat,” kata Martin.
Irlandia bisa sampai di titik ini karena program vaksinasi yang dinilai berhasil. Meski sudah berhasil, Martin mengingatkan Covid-19 tidak akan hilang dan masih akan mengancam.
Kasus baru
Berbeda dengan Irlandia yang melonggarkan pembatasan, Negara Bagian Victoria, Australia, hendak memperpanjang kebijakan pembatasan ketat karena kasus baru Covid-19 penularan lokal yang meningkat, yakni 120 kasus dari 76 kasus sehari sebelumnya. Seharusnya kebijakan pembatasan itu berakhir pada Kamis besok, tetapi PM Daniel Andrews berencana memperpanjangnya. Sebelumnya, masyarakat dijanjikan kebijakan pembatasan akan dilonggarkan jika kasusnya berhasil ditekan serendah-rendahnya dan jumlah orang yang divaksinasi bertambah.
Wilayah New South Wales juga masih bergulat dengan Covid-19 varian Delta meski sudah dua bulan memberlakukan kebijakan pembatasan. Selama empat hari terakhir, jumlah kasus mencapai 1.000 kasus di New South Wales. Sejauh ini baru 37 persen warga usia di atas 16 tahun yang sudah divaksinasi penuh. Pemerintah berjanji jika jumlah warga yang divaksin sudah mencapai 70-80 persen, kebijakan pembatasan akan mulai dilonggarkan. Jumlah kasus Covid-19 di Australia tercatat 54.000 kasus dan 1.008 orang di antaranya tewas.
Untuk mendorong suplai vaksin, Australia membuat perjanjian pertukaran 500.000 dosis vaksin Pfizer dengan Singapura, Selasa lalu. Vaksin itu diperkirakan akan tiba dalam waktu dekat. Pemerintah Australia juga membeli sekitar 1 juta dosis vaksin dari Polandia. (REUTERS/AFP)