logo Kompas.id
InternasionalBerebut ”Kue” Hasil Tambang...
Iklan

Berebut ”Kue” Hasil Tambang Batu Giok

Kekayaan alam batu giok Myanmar berisiko dikuasai dan dikeruk keuntungannya oleh junta militer dan hasilnya tak akan dinikmati oleh rakyat Myanmar.

Oleh
Luki Aulia
· 4 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/dDXhVBoKBLpEMqLXInBW7GvOLFs=/1024x514/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F02%2Fkompas_tark_20275273_33_0.jpeg
REUTERS/SOE ZEYA TUN

Para petambang mencari batu giok di tempat pembuangan sisa-sisa batu giok di tambang batu giok Hpakant, Kachin, Myanmar, 25 November 2015.

Selama ini Myanmar dikenal sebagai salah satu negara yang memiliki kekayaan alam batu giok terbesar di dunia. Industri batu giok Myanmar berkembang pesat karena banyaknya permintaan yang datang dari negara tetangganya, China. Masalahnya, tambang-tambang batu giok yang berada di Negara Bagian Kachin di utara Myanmar selama ini diperebutkan karena bisa menjadi sumber pembiayaan konflik antara kelompok etnis bersenjata dan militer Myanmar.

Baca juga: Stop Pasokan Dana bagi Junta, Perusahaan Energi Tunda Bayar Dividen ke Myanmar

Editor:
Fransisca Romana
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000