Hotel Delegasi KTT G-7 Ditutup karena Kasus Covid-19
Sekitar 4.000 kamar telah dipesan untuk tempat menginap semua pihak yang terlibat dalam KTT G-7. Inggris menerjunkan 6.500 petugas polisi di sekitar lokasi KTT.
Oleh
BENNY D KOESTANTO
·5 menit baca
LONDON, JUMAT — Sebuah hotel yang berada di zona terbatas tempat gelaran Konferensi Tingkat Tinggi G-7 di Cornwall, Inggris, yakni Hotel Pedn Olva, diputuskan ditutup sementara sehari sebelum pertemuan pemimpin tujuh negara terkaya itu digelar. Penutupan ini dilakukan setelah sejumlah pegawai hotel itu terkonfirmasi Covid-19. Hotel itu dilaporkan menjadi tempat menginap anggota delegasi Pemerintah Jerman dan awak media asal Amerika Serikat.
Zona terbatas gelaran KTT G-7 terdiri dari kawasan Teluk Carbis, St Ives, dan Lelant yang berada di Cornwall. Hotel Pedn Olva berada di kawasan St Ives, terletak sekitar 1,6 kilometer jauhnya dari tempat pertemuan para pemimpin G-7 akan digelar mulai Jumat (11/6/2021) hingga Minggu (13/6/2021). Sebanyak 13 pegawai hotel tersebut dinyatakan positif terpapar Covid-19 merujuk pada hasil tes Covid-19 terbaru yang digelar menjelang KTT.
Media Daily Mail, mengutip Sky News, melaporkan bahwa penutupan hotel itu diputuskan oleh manajemen St Austell Brewery selaku pengelola hotel. Hotel itu baru akan dibuka kembali setelah pembersihan menyeluruh sesuai protokol pencegahan Covid-19 dilakukan. Di antara tamu hotel adalah anggota keamanan untuk delegasi G-7 Jerman dan sejumlah awak media asal AS, termasuk penyiar CBS.
”Kami segera memberi tahu petugas Kesehatan Masyarakat Inggris tentang kasus-kasus ini dan telah bekerja sama dengan mereka untuk memastikan kami mengikuti semua pedoman keselamatan yang sesuai,” kata seorang juru bicara St Austell Brewery.
Faktor keamanan, termasuk aman dalam kondisi pandemi Covid-19, menjadi salah satu hal yang dipastikan pihak penyelenggara KTT G-7. Penutupan sementara Hotel Pedn Olva sejauh ini tidak menghalangi penyelenggaraan KTT itu. Seluruh pihak yang hadir dan terlibat di dalam forum tingkat tinggi itu akan menjalani tes Covid-19 setiap hari.
Sekitar 4.000 kamar telah dipesan untuk tempat menginap semua pihak yang terlibat dalam KTT. Inggris menerjunkan 6.500 petugas polisi di sekitar lokasi KTT. ”Ini acara keamanan dan kepolisian terbesar di Inggris tahun ini,” kata Inspektur Joanne Hall dari Kepolisian Devon dan Cornwall kepada Sky News.
”Anda dapat membayangkan kerumitan yang menyertainya, tantangan logistiknya, tetapi kami telah merencanakan selama berbulan-bulan dan kami sudah siap untuk acara ini.”
Cornwall yang berada di ujung barat daya Inggris merupakan wilayah yang menggabungkan keindahan alam dengan bisnis teknologi dan ekologi yang inovatif.
Cornwall yang berada di ujung barat daya Inggris merupakan wilayah yang menggabungkan keindahan alam dengan bisnis teknologi dan ekologi yang inovatif. Meskipun demikian, Cornwall diketahui juga merupakan salah satu daerah termiskin di Inggris. Golongan menengah-atas berinvestasi dengan membeli aneka properti di daerah itu, menjadikan harga perumahan tidak terjangkau bagi banyak warga setempat.
Para pemimpin G-7 mulai tiba di Inggris pada Kamis. Dalam rangkaian KTT, mereka akan mengunjungi Proyek Eden, situs ekowisata perintis yang dibangun di bekas kawasan lubang pertambangan. Mereka juga akan menikmati aneka sajian makanan yang dibuat oleh koki-koki lokal. Disiapkan akan ada barbeku pantai lengkap dengan marshmallow panggang, rum mentega panas, dan pertunjukan seni setempat.
Agenda utama KTT
Pemulihan pandemi Covid-19 dan, yang terpenting, soal vaksinasi bagi miliaran orang di dunia di negara-negara yang belum atau masih kekurangan stok vaksin Covid-19 masuk daftar puncak agenda KTT. Sebelum pandemi, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson merencanakan KTT akan didominasi pembicaraan tentang perubahan iklim, khususnya tentang target memangkas emisi karbon dan memperluas industri hijau.
”Ini adalah saat bagi negara-negara demokrasi terbesar dan termaju di dunia untuk memikul tanggung jawab mereka dan memvaksinasi dunia karena tidak seorang pun dapat dilindungi dengan baik sampai semua orang dilindungi,” kata Johnson dalam sebuah artikel yang diterbitkan Kamis, sehari sebelum KTT resmi dimulai.
KTT G-7 kali ini dipandang sebagai ujian besar bagi Johnson. Ia dinilai publik sebagai seorang pemimpin yang memecah belah di dalam dan luar negeri. Dua tahun terakhir, masa kepemimpinannya telah didominasi oleh krisis Brexit dan pandemi Covid-19 secara berturut-turut. Johnson telah menghadapi kritik selama berbulan-bulan atas penolakan Inggris untuk mengirim dosis vaksin apa pun ke luar negeri.
Namun, ia kini berjanji untuk menyumbangkan 100 juta dosis vaksin pada tahun depan. Pengiriman pertama akan dilaksanakan pada bulan September mendatang. Johnson juga mengatakan, G-7 secara keseluruhan diharapkan akan menyumbangkan 1 miliar dosis vaksin Covid-19. Setengah dari jumlah itu akan disediakan oleh Amerika Serikat, sebagaimana dijanjikan Presiden AS Joe Biden.
”Amerika akan menjadi gudang vaksin dalam perjuangan kita melawan Covid-19,” kata Biden yang pertama kali hadir di KTT G-7 sebagai presiden.
Pertemuan Biden-Johnson
Hari Kamis, Biden dan Johnson menggelar pertemuan bilateral. Pertemuan puncak keduanya merupakan kesempatan untuk menggarisbawahi aliansi Trans-Atlantik dan untuk menetapkan visi Johnson tentang ”Inggris Global” pasca-Brexit sebagai negara menengah dengan peran besar dalam pemecahan masalah internasional.
Namun, tantangan mengemuka di depan Johnson. Banyak warga Inggris masih tidak percaya seputar keputusan Inggris untuk meninggalkan Uni Eropa (UE) dan proses pemisahan yang berantakan. Presiden Perancis Emmanuel Macron memperingatkan bahwa perjanjian Brexit yang ditandatangani oleh Inggris dan UE tidak untuk dinegosiasikan ulang.
Pemimpin G-7 lain yang hadir di forum itu untuk pertama kalinya adalah Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga yang mulai menjabat sebagai PM pada bulan September 2020. Suga mengatakan sebelum meninggalkan Tokyo bahwa dia akan mencari dukungan atas tekadnya untuk menggelar Olimpiade yang ”aman dan terjamin” mulai 23 Juli meskipun ada pandemi. Saat ini penyelenggaraan Olimpiade menghadapi penolakan kuat di Jepang terkait pandemi.
KTT G-7 kali ini juga akan menjadi KTT G-7 terakhir bagi Kanselir Jerman Angela Merkel. Ia akan meninggalkan jabatannya dalam beberapa bulan mendatang setelah 16 tahun berkuasa.
Ditanya pesan apa yang ingin disampaikan Merkel di KTT, seorang pejabat senior Jerman menjawab, ”Pesan dari KTT secara keseluruhan dan itu mewakili apa yang telah dilakukan Kanselir selama beberapa tahun terakhir adalah bahwa multilateralisme dan G-7 telah kembali.” (AP/REUTERS)