UE berseberangan dengan AS soal ekspor dan penghapusan sementara paten vaksin Covid-19. Bagi Brussels, masalahnya adalah peningkatan produksi vaksin.
Oleh
kris mada
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Ada sejumlah isu yang menjadi perhatian Uni Eropa yang disampaikan Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Joseph Borrell Fontelles. Dalam kunjungannya ke Jakarta, Rabu (2/6/2021), Borrell setidaknya memberikan perhatian pada sejumlah isu, mulai dari vaksin hingga isu kelapa sawit.
Uni Eropa kembali mengecam Amerika Serikat dan Inggris soal vaksin Covid-19. Uni Eropa juga berusaha mendekati Indonesia soal penghapusan sementara hak paten vaksin dan obat Covid-19. Brussels juga mengakui bahwa hubungan dengan Jakarta terganggu gara-gara kelapa sawit.
”Hampir separuh vaksin produksi Eropa diekspor. Inggris dan AS hampir tidak mengekspor. Kami hampir 200 juta dosis. Anggota Uni Eropa juga setuju mendonasikan 100 juta dosis,” ujarnya selepas bertemu Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi di Jakarta.
Brussels sudah berkali-kali bersitegang dengan London dan Washington gara-gara vaksin Covid-19. UE menuding perusahaan Inggris-Swedia, AstraZeneca, tidak serius memenuhi kontrak pengadaan vaksin Covid-19 untuk 27 negara UE. Sebab, vaksin pesanan London lancar dipasok sementara vaksin pesanan Brussels terhambat.
Washington juga melarang ekspor vaksin sampai kebutuhan dalam negerinya terpenuhi. Bahkan, Washington pernah menginformasikan kepada Brussels bahwa UE tidak bisa mendapatkan pasokan vaksin produksi AS dalam beberapa waktu ke depan.
Padahal, saat ini, UE sedang kesulitan memenuhi pasokan vaksin karena kendala produksi di UE. Belakangan, AS memang berjanji mengirimkan sebagian cadangan vaksinnya ke sejumlah negara.
UE dan AS kembali berseberangan kala Washington bergabung dengan 100 negara untuk menghapus sementara hak atas kekayaan intelektual (HAKI) vaksin dan obat Covid-19. Brussels masih keberatan mendukung usulan yang sudah delapan bulan dibahas di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) dalam 11 putaran perundingan itu.
Borrell mengatakan, masalah utama adalah peningkatan kapasitas produksi. Dalam lawatan ke Indonesia, Borrell, antara lain, membahas soal penghapusan sementara HAKI. Indonesia termasuk salah satu negara yang mendukung penghapusan sementara
Pada awal 2020, Kementerian Luar Negeri RI juga sudah menjajaki opsi sejenis. Opsi itu membuat harga vaksin dan obat Covid-19 bisa ditekan. Sebab, pihak mana pun bisa membuat tanpa harus membayar royalti. Selama ini, pembayaran royalti merupakan salah satu komponen yang menyebabkan harga produk farmasi menjadi mahal.
Sawit
Selain vaksin, Retno-Borrell juga membahas soal kelapa sawit. ”Saya sampaikan, kerja sama ekonomi dan perdagangan yang adil, tidak diskriminatif dan terbuka akan membantu percepatan pemulihan ekonomi,” kata Retno.
Ia mengatakan, permintaan Indonesia soal sawit amat sederhana. ”Kelapa sawit Indonesia diperlakukan secara fair. Saya sampaikan keseriusan pemerintah menghasilkan kelapa sawit secara berkelanjutan dan terus memperkuat ISPO,” ujarnya.
Borrell mengakui, isu sawit mengganggu hubungan Jakarta-Brussels. ”Masalah ini harus diselesaikan,” katanya.
Ia menegaskan, UE tidak melarang impor sawit. Buktinya, impor minyak sawit pada 2020 naik 26 persen. ”Masalahnya adalah keberlanjutan dan hal ini harus diselesaikan bersama. Saya sangat paham kegunaan kelapa sawit pada industri Indonesia, pada masyarakat, dan upaya mengentaskan warga miskin. Kami akan bekerja sama menyelesaikan ini,” ujarnya.
Ia meyakini, hubungan UE-Indonesia selama 30 tahun terakhir bisa terus ditingkatkan. Masih banyak potensi bisa dikembangkan.
Retno mengapreasi kerja sama ekonomi Jakarta-Brussels. Pada 2020, volume perdagangan UE-Indonesia mencapai 25,5 miliar dollar AS dan investasi UE di Indonesia bernilai 1,9 miliar dollar AS untuk hampir 7.000 proyek. UE merupakan mitra dagang terbesar ketiga Indonesia. Sayangnya, Indonesia bukan mitra dagang utama UE di Asia Tenggara.
Singapura, Vietnam, Thailand, dan Malaysia mencatatkan volume perdagangan dengan UE lebih besar dibandingkan Indonesia. Singapura dan Vietnam telah memiliki perjanjian dagang dengan UE. Sementara Indonesia sedang merundingkan kesepakatan dagang dengan UE.
Borrell berharap perundingan Kesepakatan Kemitraan Ekonomi Menyeluruh (CEPA) Indonesia-UE segera tuntas. Brussels-Jakarta sudah berunding intensif sejak 2016. Adapun rangkaian proses perundingan sudah dimulai sejak 2012. ”Kita sudah berunding enam tahun dan tidak dapat menunggu enam tahun lagi,” ujarnya.
Harapan Borrell disampaikan di tengah keputusan Swiss menghentikan perundingan dagang dengan UE. Setelah berunding tujuh tahun, Bern memutuskan perundingan dengan Brussels tidak dilanjutkan.
Brussels juga tengah berunding dengan London selepas Inggris keluar dari UE. Sejauh ini belum ada perkembangan positif atas perundingan kerja sama ekonomi Brussels-London. Inggris-UE masih sama-sama bersikeras pada posisi masing-masing. (RAZ)