Vietnam Akan Uji Usap 9 Juta Warga di Ho Chi Minh dan Lakukan Pengetatan
Mengantisipasi penularan lebih lanjut, otoritas Vietnam akan melakukan uji usap kepada 9 juta warga di Ho Chi Minh. Munculnya varian hibrida yang mudah menular membuat Vietnam melakukan sejumlah langkah pengetatan.
Oleh
B Josie Susilo Hardianto
·2 menit baca
HANOI, SENIN — Meningkatnya kasus dan munculnya galur baru, kombinasi dari varian India dan Inggris, mendorong Vietnam melakukan langkah-langkah antisipatif yang lebih ketat. Otoritas negara itu, Senin (31/5/2021), berencana melakukan uji usap kepada 9 juta warga Ho Chi Minh. Mengutip surat kabar yang dikelola pemerintah, Vietnam News, otoritas setempat menargetkan 100.000 uji usap per hari.
Tidak hanya itu, otoritas kota Ho Chi Minh juga melakukan sejumlah pembatasan. Warga hanya diizinkan meninggalkan rumah untuk kegiatan yang diperlukan, seperti ke pasar atau rumah sakit. Hingga dua minggu ke depan, pertemuan publik yang dilakukan oleh lebih dari 10 orang dilarang. Otoritas Vietnam juga meminta agar warga berusia lebih dari 60 tahun untuk tetap tinggal di rumah dan sejumlah kegiatan bisnis dihentikan.
Penerbangan internasional menuju Bandara Tan Son Nhat juga telah dibatasi. Selain di Ho Chi Minh, otoritas Vietnam mulai Selasa juga akan menangguhkan penerbangan internasional di Bandara Internasional Noi Bai, di Hanoi. ”Penangguhan akan diberlakukan hingga 7 Juni,” kata pemerintah dalam sebuah pernyataan.
Sejak akhir April, Vietnam menghadapi lonjakan kasus Covid-19 dan telah menyebar ke 31 kota di negara itu. Setidaknya dalam kurun itu, tercatat ada lebih dari 4.000 kasus baru. Beberapa pasien baru terinfeksi varian hibrida, varian kombinasi varian India dan varian Inggris. Menurut Menteri Kesehatan Vietnam Nguyen Thanh Long, Sabtu lalu, varian hibrida itu lebih mudah menyebar dan diduga menjadi pemicu lonjakan kasus di Vietnam.
Sebagai langkah antisipasi, Vietnam telah memvaksinasi 1 juta orang dengan vaksin produksi AstraZeneca. Selain AstraZeneca, Vietnam telah mengamankan pasokan vaksin dari Pfiser sebanyak 30 juta dosis, yang akan dikirim pada akhir tahun ini.
Terkait penanganan pandemi Covid-19, Vietnam News mengatakan, polisi telah mengajukan tuntutan terhadap sepasang suami-istri, kepala sebuah Gereja Protestan, Revival Ekklesia Mission, yang berada di kota Go Vap. Mereka dituntut karena dugaan ”menyebarkan penyakit menular yang berbahaya”. Pasangan tersebut menjadi penanggung jawab kegiatan di gereja itu.
Sebagai catatan, setidaknya 145 kasus baru Covid-19 di Vietnam terkait dengan gereja tersebut. Vietnam News mengatakan, sejumlah jemaah gereja itu berkumpul di ruang kecil untuk bernyanyi. Mereka tidak mengindahkan protokol kesehatan, yaitu tidak menggunakan masker dan tidak menjaga jarak.(AP/REUTERS)