Warren Buffett cukup puas dengan kinerja perekonomian AS. Namun, ia mengaku terkejut dengan kelindan perusahaan investasi dan tingkah polah investor di masa pandemi saat ini.
Oleh
BENNY D KOESTANTO
·5 menit baca
Pengusaha Warren Buffett dan pertemuan tahunan pemegang saham Berkshire Hathaway Inc sudah lama menjadi institusi di jagat investasi global. Layaknya pertemuan tahunan IMF-Bank Dunia di Washington, Amerika Serikat, yang ditunggu pemangku kepentingan perekonomian global, Buffett dan pertemuan tahunan Berkshire Hathaway juga selalu ditunggu para investor.
Didirikan 1839, Berkshire Hathaway adalah perusahaan konglomerasi yang berpusat di Omaha, Nebraska, Amerika Serikat (AS). Saat ini, Warren Buffett adalah pemimpin sekaligus CEO perusahaan yang total asetnya pada akhir 2020 mencapai 873,7 miliar dollar AS. Berdasarkan Forbes Global 2000, Berkshire Hathaway adalah perusahaan terbuka terbesar ke-8 di dunia.
Sebagai perusahaan terbuka, perusahaan selalu menggelar pertemuan tahunan para pemegang saham di kota kelahirannya, Omaha. Pertemuan tahunan tersebut disebut-sebut sebagai pertemuan formal korporasi terpopuler di dunia. Setiap tahun, ribuan investor menyemut di kota Omaha untuk melihat dan mendengarkan duet pimpinan Berkshire Hathaway, yakni Warren Buffett dan wakil pemimpin perusahaan, Charlie Munger, tentang Berkshire Hathaway, investasi, dan bisnis dunia. Total pemegang saham Berkshire Hathaway sekitar 40.000 investor.
Dua tahun berturut-turut, 2020-2021, pertemuan tahunan terpaksa digelar secara virtual akibat pandemi. Tahun ini, acara digelar di kota Los Angeles dan disiarkan secara daring oleh Yahoo Finance. ”Pertemuan ini adalah jenis yang Anda sukai dari Berkshire. Ini tentang mempelajari hal-hal baru dan lebih banyak diingatkan tentang hal-hal lama,” kata Steve Haberstroh, seorang mitra pada CastleKeep Investment Advisors di Westport, Connecticut.
Buffett dan Munger hadir. Greg Abel dan Ajit Jain, dua wakil perusahaan lainnya yang disebut-sebut sebagai penerus estafet kepimpinan Berkshire Hathaway, juga hadir di meja panjang yang sama. Dalam sesi yang berlangsung lebih dari tiga jam, mereka menjawab pertanyaan para pemegang saham.
Dalam paparannya, Buffett menilai ekonomi AS telah dibangkitkan dengan cara yang sangat efektif berkat stimulus moneter dan stimulus fiskal. Kondisi itu diakuinya dapat mengangkat kinerja perusahaan yang dipimpinnya. Namun, ia mengaku euforia investor membuatnya cukup kesulitan untuk menerapkan strategi di pasar modal.
Menurut Buffett, kebijakan The Federal Reserve (The Fed) dan Kongres AS membantu menjadi akselerator ekonomi AS. Pemulihan itu berjalan lebih cepat ketimbang yang dia proyeksikan di awal pandemi Covid-19. ”Perekonomian ini, sekarang, sekitar 85 persen di antaranya berjalan dengan kecepatan tinggi,” kata Buffett.
Produk domestik bruto (PDB) AS pada triwulan I-2021 tumbuh 6,4 persen. Beberapa pengamat memproyeksikan ekonomi tahun 2021 akan tumbuh dengan laju tercepat dalam hampir empat dekade terakhir. Proyeksi itu diumumkan di tengah masih belum jelasnya ujung pandemi Covid-19. Namun, Pemerintah AS berupaya mempercepat program vaksinasi.
Di tengah kondisi positif tersebut, Buffett mengaku terkejut dengan kelindan perusahaan investasi dan tingkah polah investor di masa pandemi ini. Selama pandemi diketahui pertambahan jumlah investor di pasar modal global menjadi sebuah fenomena baru. Ia menilai investor tidak berpengalaman yang mengharapkan kekayaan dengan cepat telah membuat pasar terasa seperti kasino. Kondisi itu dinilainya mempersulit Berkshire Hathaway untuk mengalokasikan asetnya yang bernilai 145,4 miliar dollar AS.
Namun, pria berusia 90 tahun itu tetap mempertahankan optimismenya terhadap masa depan perusahaan yang ia jalankan sejak 1965, termasuk setelah ia pergi kelak. Berkshire Hathaway mengumumkan laba operasi triwulan I-2021 naik 20 persen menjadi sekitar 7 miliar dollar AS. Sementara laba bersih, termasuk investasi, mencapai 11,7 miliar dollar AS.
”Kami telah melihat beberapa hal aneh terjadi di dunia pada tahun lalu, selama 15 bulan terakhir. Itu telah memperkuat keinginan kami untuk memikirkan segala kemungkinan untuk memastikan bahwa Berkshire, 50 atau 100 tahun dari sekarang, setiap bagian organisasinya dan kemudian beberapa yang lain tetap sama seperti saat ini,” kata Buffett.
Banyak unit operasi Berkshire Hathaway, mencakup asuransi mobil Geico dan rel kereta BNSF, telah pulih karena kecemasan atas Covid-19 berkurang. Kini lebih banyak orang divaksinasi, belanja ditingkatkan pascastimulus, pembatasan bisnis dipermudah, dan kepercayaan tentang ekonomi pun tumbuh.
Buffett mengakui bahwa pemulihan ekonomi membuat keputusannya tahun lalu untuk keluar dari saham di empat maskapai penerbangan utama AS tampak tidak tepat waktu. Keempat perusahaan yang dimaksud meliputi American, Delta, Southwest, dan United.
Sementara itu, Munger meredam kekhawatiran investor tentang rencana Kongres dan Gedung Putih yang disebut-sebut akan menaikkan tarif pajak perusahaan menjadi 25-28 persen. Ia mengatakan hal itu tidak akan menjadi ”akhir dunia” bagi Berkshire Hathaway.
Ada tanda-tanda Berkshire Hathaway lebih berhati-hati di pasar. Berkshire Hathaway membeli kembali 6,6 miliar dollar AS sahamnya sendiri dari Januari dan Maret. Namun, laju pembelian terlihat melambat. Berkshire Hathaway juga mengatakan menjual 3,9 miliar dollar AS lebih banyak saham daripada yang dibeli meskipun masih memiliki 151 miliar dollar AS saham, hanya di dua perusahaan, yakni Apple Inc dan Bank of America Corp.
Buffett mengakui bahwa suku bunga rendah membuat asuransi Berkshire Hathaway senilai 140 miliar dollar AS yang digunakannya untuk investasi dan akuisisi menjadi kurang berharga. Dia juga mengatakan pertumbuhan special purpose acquisition company(SPAC), yang membuat perusahaan swasta menjadi publik, telah membuat pembelian seluruh perusahaan mahal bagi Berkshire Hathaway. Perseroan itu belum melakukan akuisisi besar sejak 2016.
Para pemimpin Berkshire Hathaway juga melontarkan kritik pada aplikasi perdagangan seperti Robinhood. Buffett mengatakan mereka mendorong perjudian. Adapun Munger mengaku ngeri bahwa sesuatu seperti itu akan menarik investasi dari orang yang beradab dan warga negara yang baik.
Buffett juga menyinggung tentang Apple Inc. Ia menyebut pembuat iPhone itu sebagai ”bisnis luar biasa” dengan produk ”sangat diperlukan”. Ia pun mengakui bahwa dia keliru dengan menjual sebagian kecil saham Apple yang dimiliki Berkshire akhir tahun lalu. (REUTERS)