OECD tetap mengingatkan adanya risiko signifikan yang membayangi prospek ekonomi global untuk membaik, yakni seberapa cepat program vaksinasi Covid-19 dan seberapa cepat pembatasan aktivitas masyarakat dicabut.
Harga minyak sawit diperkirakan naik seiring pulihnya permintaan, terutama dari mitra dagang utama. Namun, ekonomi dan perdagangan global masih dibayangi ketidakpastian.
Prediksi pertumbuhan ekonomi dunia direvisi dari minus 3 persen menjadi minus 4,9 persen, terburuk sejak Depresi Besar 1930-an. Dalam skenario terburuk, kontraksi ekonomi global diperkirakan bisa hingga 8 persen.
Perekonomian global diperkirakan jatuh ke jurang resesi tahun ini dengan pertumbuhan minus 3 persen.
Negara-negara G-20 bertekad secara progresif membahas tanggapan global yang terkoordinasi melawan pandemi Covid-9 dan implikasinya terhadap manusia dan ekonomi.
Negara-negara di dunia menghadapi risiko perlambatan pertumbuhan ekonomi akibat pandemi Covid-19.
Pertemuan darurat negara-negara G-20 terjadi setelah sejumlah pihak mengkritik betapa negara-negara blok ekonomi besar dunia itu lamban merespons kondisi global akibat pandemi Covid-19 saat ini.
Sebulan ini, modal yang keluar dari pasar saham global diperkirakan mencapai 14 triliun dollar AS. Perlu diingat, kemungkinan penurunan indeks-indeks saham masih terbuka lagi.
Keluarnya modal dari lantai bursa itu belum menunjukkan perlambatan. Pada awal perdagangan Jumat pasar saham Eropa telah jeblok 3-5 persen.
Pertumbuhan harus didorong naik agar dapat terhindar dari perangkap pendapatan menengah yang menghambat Indonesia menjadi negara maju.