Rusia mengerahkan 28 batalion tentara, 20 kapal perang, dan 50 jet tempur ke dekat perbatasan Rusia-Ukraina. Moskwa menyebut pengerahan pasukan militer itu bagian dari latihan.
Oleh
Kris Mada
·3 menit baca
KYIV, RABU — Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengajak Presiden Rusia Vladimir Putin bertemu di Donbas, wilayah Ukraina yang sudah 7 tahun dilanda konflik bersenjata. Pertemuan kedua orang yang sama-sama bernama Vladimir menurut bahasa Rusia itu diusulkan di tengah ketegangan Kyiv-Moskwa.
Zelensky mengungkap ajakan itu lewat pidato yang disiarkan sejumlah televisi Ukraina pada Selasa (20/4/2021) waktu Kyiv atau Rabu dini hari WIB. ”Ada usulan bertemu di lokasi baku tembak untuk melihat dan memahami keadaan sebaik mungkin. Apa yang harus saya pahami? Saya mengunjunginya setiap bulan. Pak Putin, saya siap melangkah lebih jauh dan mengundang Anda bertemu di mana pun di Donbass,” ujarnya.
Donbass merupakan bagian timur Ukraina dan berbatasan dengan Rusia. Sejak 2014, menyusul pemecatan Viktor Yanukovych dari jabatan presiden oleh parlemen Ukraina, sebagian penduduk Donbass menentang Kyiv. Yanukovych merupakan politisi kelahiran Donbass dan berkewarganegaraan Rusia-Ukraina.
Upaya perdamaian pernah dilakukan di Minks, Belarus dengan usulan memberi otonomi luas untuk Donbass. Sampai sekarang, Kyiv menolak memberi itu dan baku tembak terus berlanjut.
Kyiv menuding Mokswa menyokong milisi Donbass. Selain masalah Donbass, Kyiv-Moskwa juga berselisih karena Rusia menduduki Semenanjung Crimea pada 2014.
Rusia beralasan sebagian wilayah Ukraina merupakan pemberian Kekaisaran Rusia dan Uni Soviet untuk membentuk Negara Bagian Ukraina. Sejak abad ke-18 sampai 1990, Ukraina memang bagian dari Kekaisaran Rusia dan berlanjut menjadi bagian Uni Soviet. ”Ukraina dan Rusia, meski ada kesamaan masa lalu, melihat masa depan dengan berbeda. Kami ya kami. Anda ya Anda. Ini bukan masalah, ini kesempatan,” ujar Zelensky.
Beberapa waktu terakhir, Moskwa mengerahkan ribuan tentara berikut aneka persenjataan dekat perbatasan Rusia-Ukraina. ”Presiden Federasi Rusia pernah berkata, jika pertempuran tidak terhindarkan, Anda harus memukul lebih dulu. Walakin, menurut saya, setiap pemimpin harus memahami pertempuran harus dihindari jika terkait perang dunia nyata dan nyawa jutaan manusia,” ujar Zelensky.
Pasukan Rusia
Ia menyebut, Rusia berusaha menekan Ukraina dengan menambah pasukan di perbatasan. Sementara Panglima Angkatan Bersenjata Ukraina Kolonel Jenderal Ruslan Khomchak mengatakan, Rusia menempatkan 28 batalion tentara di perbatasan.
Adapun Sekretaris Dewan Keamanan Nasional Ukraina Oleksiy Danilov menegaskan, Kyiv menyiapkan berbagai skenario untuk menghadapi Rusia. ”Tentara Ukraina pada 2014 sama sekali berbeda dengan 2021. Tentara kami siap mengusir penyerang,” ujarnya.
Kyiv terus berkomunikasi dengan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO). Ukraina terus berkomunikasi dengan Polandia, tetangga di barat laut dan anggota NATO.
Rusia memang mengerahkan aneka persenjataan ke perbatasan Ukraina. Armada Laut Hitam menggerakkan 20 kapal perang ke dekat Laut Azov dan Laut hitam. Moskwa juga mengerahkan sedikitnya 50 jet tempur Su-25SM3 ke wilayah itu.
Moskwa mengumumkan puluhan kapal perang dan jet tempur itu dalam Latihan perang laut dan darat. Untuk keperluan Latihan, laut dan darat di sekitar lokasi Latihan ditutup sampai Oktober 2021. Seluruh pesawat dilarang melintas di atas Semenanjung Krimea dan sebagian Laut Hitam.
Dalam berbagai kesempatan, Mokswa berkeras bahwa tentaranya dikerahkan di dalam wilayah Rusia. Negara lain diminta tidak ikut campur dalam urusan pengerahan tentara Rusia di wilayah sendiri. Seperti juga Rusia tidak mengurus apabila negara lain menggerakkan tentara di wilayah masing-masing. (AFP/REUTERS)