Pemerintah Ukraina terbuka untuk semua kemungkinan terkait kecelakaan Boeing 737-800 milik Air Ukraine di Teheran, Iran. Kanada juga mendesak dilibatkan karena sebagian warganya turut menjadi korban kecelakaan itu.
Oleh
kris mada
·3 menit baca
Kiev, Kamis-Ukraina menduga rudal buatan Rusia menjadi penyebab jatuhnya Air Ukraine rute Teheran-Kiev, Rabu (8/1/2020). Walakin, Kiev setuju penyelidikan harus dilakukan untuk memastikan penyebab kecelakaan yang menewaskan 176 orang dalam pesawat Boeing 737-800 itu.
Sekretaris Dewan Keamanan Ukraina Oleksiy Danilov mengatakan, pihak berwenang punya beberapa dugaan soal insiden itu. "Ditembak rudal, mungkin rudal Tor, adalah salah satu dugaan. Informasi soal itu sudah beredar di internet," ujarnya, Kamis (9/1/2020).
Rudal Tor dibuat Rusia dan dijual antara lain ke Iran pada 2007. Iran diketahui punya 29 Tor-M1s dan pernah memamerkannya kepada umum. Dalam kecelakaan Malaysia Airlines pada 2014, Kiev juga menuding rudal Rusia menjadi pemicu kecelakaan. Penyelidikan memang mengungkap rudal Rusia dipakai kelompok separatis Ukraina untuk menembak pesawat rute Amsterdam-Kuala Lumpur itu.
Soal kecelakaan yang terjadi pada Rabu pagi di Teheran, Kiev awalnya setuju ada masalah pada pesawat berusia 3,5 tahun itu. Belakangan, Kiev menarik persetujuan itu dengan alasan penyelidikan masih berlangsung. Para penyelidik Ukraina dilaporkan sudah tiba di Iran pada Kamis pagi. Mereka menunggu izin dari Teheran untuk memeriksa lokasi kecelakaan.
Masalah teknis
Dalam pernyataan resminya, Iran menyebut ada masalah teknis sehingga kecelakaan terjadi kala pesawat baru lepas landas. Awak dinyatakan tidak pernah meminta pertolongan dan tengah berusaha kembali ke bandara kala kecelakaan terjadi.
Kecelakaan itu terjadi beberapa jam selepas Iran melepaskan belasan rudal ke pangkalan Ain al-Assad di Irak. Pangkalan itu ditinggali tentara Amerika Serikat dan sekutunya.
Dalam laporan resmi Iran, pesawat telah mencapai ketinggian 8.000 kaki kala berusaha memutar balik ke bandara gara-gara diduga ada masalah. "Tidak ada komunikasi radio dari pilot soal keadaan yang tidak biasa," demikian dalam laporan itu.
Lazimnya, pilot mengontak ke pengatur lalu lintas udara bila ada masalah. Sejumlah saksi, termasuk awak pesawat lain yang melintas di atas Air Ukraine, menyatakan pesawat dibalut api sebelum jatuh pada 06.18 waktu setempat. Pesawat itu jatuh 8 menit setelah lepas landas. Badan pesawat hancur berkeping-keping kala menghantam tanah.
Laporan resmi juga menyatakan kotak hitam sudah ditemukan dan sedang diselidiki. Sejumlah data dikhawatirkan hilang karena kerusakan kotak hitam. Otoritas menampik penggunaan laser atau perangkat elektromagnetik sebagai pemicu kecelakaan.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyatakan, penyelidikan penyebab kecelakaan sebagai prioritas. "Kami akan mengungkap kebenaran," ujarnya.
Sementara Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengatakan, 138 penumpang di pesawat itu akan menuju Kanada. "Seluruh Kanada berduka untuk anda," ujarnya kepada keluarga korban.
Toronto sedang berupaya agar dilibatkan Teheran dalam penyelidikan pesawat itu. "Kanada punya pertanyaan dan berhak mendapat jawaban," ujarnya.
Warga Kanada di pesawat itu merupakan keturunan Iran. Sebagian dari mereka diduga menjadi warga Kanada sekaligus Iran. Sebagian dari mereka diduga kuliah di Kanada dan sedang liburan di kampung halaman.
Keterbatasan penerbangan membuat penumpang asal Iran harus transit di sejumlah negara sebelum ke tujuan akhir. Warga Kanada di Air Ukraine kemarin termasuk penumpang yang harus transit kala meninggalkan Iran. (AP/REUTERS)