Putri Anne, Sosok Tenang di Kerajaan Inggris yang Selalu Bergolak
Dikenal sebagai sosok yang lugas, percaya diri, dan tidak takut menyuarakan pikirannya (ada yang menyebut, agak kasar), Putri Anne adalah darah biru Kerajaan Inggris yang berbeda dari para anggota keluarga lainnya.
Berbusana hitam-hitam, Putri Anne tampak berdiri sejajar dengan Pangeran Charles, saat berjalan mengikuti mobil Land Rover hijau yang membawa jenazah ayahnya, Pangeran Philip, menuju Kapel St George di Kastil Windsor, London, Inggris, Sabtu (17/4/2021). ”Ayahku adalah guruku, pendukungku dan sekaligus pengkritik diriku, tetapi secara keseluruhan adalah teladan dalam hidupnya dan pengabdiannya yang ingin sekali aku menirunya,” kata Putri Anne dalam pernyataan tertulis, 14 April lalu, tentang ayahnya.
”Kami akan kehilangan dia, tetapi dia meninggalkan legasi yang bisa menginspirasi kami semua,” kata Putri Anne.
Terlahir dengan nama Anne Elizabeth Louise pada 15 Agustus 1950 di London, Putri Anne merupakan anak kedua sekaligus anak perempuan satu-satunya dari pasangan Ratu Elizabeth II dan Pangeran Philip, Duke of Edinburgh. Ia berada di urutan ke-15 dalam garis suksesi takhta Kerajaan Inggris setelah Pangeran Charles, kakaknya; Pangeran William dan tiga anaknya, Pangeran Harry dan seorang anaknya; Pangeran Andrew, adiknya, dan dua putrinya; serta Pangeran Edward dan dua anaknya.
Baca juga: Kepergian Pangeran Philip Tinggalkan Kehampaan Besar bagi Ratu Elizabeth II
Ratu Elizabeth II memang pemimpin di Kerajaan Inggris. Namun, anggota keluarga kerajaan yang mendapat predikat sebagai yang paling sibuk dalam beberapa tahun terakhir adalah Sang Putri Kerajaan, Putri Anne.
Menurut Vanity Fair, pada tahun 2019, Anne menghadiri lebih dari 500 acara kerajaan. Bahkan, pada tahun 2017, aktivitas kerajaan Putri Anne lebih banyak dibandingkan gabungan aktivitas mendiang ayahnya, Pangeran Philip, Pangeran William dan Catherine Middleton, serta Pangeran Harry. Dari sekian banyak lembaga amal yang dibantunya, beberapa di antaranya telah diasosiasikan pada Putri Anne, seperti lembaga Save the Children.
Sosok Putri Anne dikaitkan dengan lebih dari 300 lembaga amal, organisasi, dan resimen militer. Ia secara rutin menempati urutan teratas di jajaran anggota keluarga kerajaan yang aktif dalam kegiatan-kegiatan publik. Ia diperkirakan menjadi sosok paling dikenal di Inggris berkat kecakapannya menjalankan peran itu.
Putri Anne diperkirakan menjadi sosok paling dikenal di Inggris berkat kecakapannya menjalankan peran publik.
Selama pandemi Covid-19 berlangsung, Putri Anne di tempat terpisah ikut mendampingi Sang Ibu dan Ayah, Ratu Elizabeth II dan Pangeran Philip—yang terkunci di Kastel Windsor—berbicara dan menyapa warga secara daring.
Tahun lalu, Putri Anne merayakan ulang tahun ke-70. Momen itu dirayakan secara sederhana dan terbatas terkait pandemi Covid-19. ”Dia perempuan yang luar biasa mengingat betapa banyak aktivitas yang dia lakukan sepanjang tahun,” kata Mike Tindall, menantu Putri Anne yang menikah dengan Zara, kepada BBC ketika itu.
Dalam musim ketiga serial The Crown, drama seri Netflix, Putri Anne digambarkan sebagai sosok perempuan yang lugas, percaya diri, dan tidak takut menyuarakan pikirannya. Adalah aktris Inggris, Erin Doherty, yang memerankan Putri Anne. Penggambaran Doherty tentang sosok Putri Anne yang sekarang berusia 70 tahun sepertinya tidak terlalu menyimpang dari kenyataan.
”Putri Anne, sejujurnya, tidak berarti apa-apa buat saya,” ujar Doherty kepada The Telegraph. ”Seperti banyak orang yang besar di Inggris, saya pikir (keluarga kerajaan) selalu ada di sana. Saya harus menggali informasi tentang dia lalu saya sadar, wow, perempuan ini luar biasa. Saya jatuh cinta kepadanya.”
Dalam wawancara dengan BBC tahun 2010, anak laki-lakinya, Peter, menggambarkan ibunya sebagai sosok yang ”keras kepala, berpikiran tunggal, dan fokus”. Meski terlihat keras, Putri Anne tetap menjadi salah satu keluarga kerajaan yang paling populer di mata publik.
Tegas dan tenang
Sikap tegas dan tenang Anne muncul ketika ia—bersama suami pertamanya, Kapten Mark Phillips—menghadapi situasi genting hampir diculik oleh Ian Ball (26) pada Maret 1974. Anne menolak dengan tegas permintaan Ball agar ia pergi bersamanya.
”Mari pergi bersamaku selama satu atau dua hari saja,” ujar Ball kepada Putri Anne kala itu. Ball beralasan, dirinya melakukan hal itu karena menginginkan uang 2 juta poundsterling. Putri Anne menjawab dengan tenang, ”Tidak mungkin dan saya tak punya 2 juta poundsterling.” Belakangan Putri Anne menuturkan, dirinya marah kepada pria yang berusaha menyeretnya karena pakaian beludru warna biru miliknya robek gara-gara insiden itu.
Baca juga: Masa Depan Kerajaan Inggris di Persimpangan Jalan
Pada Desember 2019, video Putri Anne menjadi viral di media sosial. Dalam video itu, Ratu Elizabeth II, Pangeran Charles, Duke of Cambridge; dan Camilla, Duchess of Cornwall, menyambut Presiden AS Donald Trump dan Ibu Negara Melania Trump dalam sebuah resepsi di Istana Buckingham. Tampak gestur Ratu Elizabeth II kepada Anne untuk mendekat dan menyapa Trump dan Melania. Namun, Putri Kerajaan itu hanya mengangkat bahunya yang oleh banyak orang dianggap menantang.
Namun, ternyata ada penjelasan di balik interaksi itu. Mengutip sumber di Vanity Fair, Oprah Daily pada Desember 2020 memaparkan, Putri Anne tidak senang diseret ke dunia politik dan selalu berhati-hati agar tidak dilihat berpolitik dengan cara apa pun. Salah satu hal yang bisa dilihat dari video itu adalah pengakuan pada rekam jejak Putri Anne yang luar biasa.
Putri Anne tidak senang diseret ke dunia politik dan selalu berhati-hati agar tidak dilihat berpolitik dengan cara apa pun.
Keberadaan Putri Anne, dengan segudang peran sosialnya dan citra positifnya di mata publik, sangat penting bagi Kerajaan Inggris yang seolah tak pernah berhenti dilanda pergolakan. Apalagi, saat ini kerajaan dihadapkan pada krisis paling parah dalam beberapa dekade, antara lain, diwarnai dengan tuduhan rasisme dan pengabaian yang dilontarkan Pangeran Harry dan istrinya asal Amerika Serikat, Meghan.
Dalam wawancara yang mengejutkan dengan Oprah Winfrey bulan lalu, Harry dan Meghan menuduh seseorang di keluarga kerajaan mengeluarkan komentar rasis.
Atlet penunggang kuda
Putri Anne lahir di Clarence House, London, kediaman orangtuanya yang saat itu masih bergelar Putri. Dia bersekolah di Benenden School. Putri Anne muda sangat suka menunggang kuda yang pada akhirnya mencapai level tertinggi dalam kompetisi berkuda. Ia memenangi kejuaraan Eropa individu tahun 1971 dan menjadi bagian dari tim Inggris yang juara ketika itu. Dia sempat absen pada Olimpiade Muenchen 1972 karena ada masalah dengan kudanya.
Baca juga: Dua Tahun Menikah Harry-Meghan Alami Tekanan, Kehidupan Kerajaan Tak Seindah Dongeng
Putri Anne menjadi bangsawan pertama yang berkompetisi di Olimpiade setelah dia lolos pada ajang tiga hari berkuda di Olimpiade Montreal 1976. Dia juga memenangi medali emas dan dua medali perak di Kejuaraan Tiga Hari Eropa pada tahun 1971 dan 1975.
”Saya kira jika saya akan beraktivitas di luar keluarga kerajaan, berkuda mungkin cara yang terbaik untuk melakukan itu,” kata Anne kepada Vanity Fair edisi 2 Mei 2020.
Selain tampil pada Olimpiade Montreal 1976, Putri Anne juga lama menjadi anggota Komite Olimpiade Internasional (IOC). Ia memegang peran penting dalam mengantarkan London sebagai tuan rumah Olimpiade 2012. Di ajang ini, ia bahkan masuk jajaran panitia pelaksana.
Anne menikah dengan Kapten Mark Philips, yang bukan dari kalangan bangsawan, pada 15 November 1973. Pesta pernikahannya yang bak dongeng di Westminster Abbey disiarkan di televisi. The New York Times melaporkan, tayangan itu ditonton lebih dari 500 juta orang di seluruh dunia.
Dari pernikahannya itu Putri Anne memiliki dua anak, yaitu Peter dan Zara Philips. Putri Anne menolak gelar bangsawan untuk anaknya dari Ratu Elizabeth II. Setelah bercerai dengan Philips tahun 1992, ia menikah dengan Laksamana Muda Sir Timothy Laurence.
”Saya sangat beruntung bahwa kedua orangtua saya memutuskan untuk tidak memberikan gelar sehingga kami tumbuh dan melakukan banyak hal,” kata Zara kepada The Times di tahun 2015.
Zara Tindall mewarisi keterampilan berkuda. Ia menjadi anggota tim event berkuda Inggris yang memenangi medali perak Olimpiade tahun 2012. Momen kala itu, jelas, sangat spesial. Putri Anne, Sang Ibu, pun diberi kesempatan menyerahkan dan mengalungkan medali kepada Zara. (AP/AFP/REUTERS)