Australia-Selandia Baru Buka Perjalanan Udara Bebas Karantina
Setelah lebih dari setahun ditutup, kini perjalanan udara Australia-Selandia Baru kembali dibuka dengan ketentuan bebas karantina. Kebijakan ini tidak menutup kemungkinan diperluas ke negara Pasifik lainnya.
Oleh
ADHITYA RAMADHAN
·3 menit baca
SYDNEY, SENIN — Ratusan penumpang memadati bandara-bandara di Australia setelah dibukanya kembali penerbangan Australia-Selandia Baru, Senin (19/4/2021). Untuk pertama kalinya dalam lebih dari setahun warga Australia bisa berkunjung ke Selandia Baru tanpa harus menjalani karantina selama dua minggu.
Perkembangan terbaru ini sangat melegakan bagi keluarga yang sejak pandemi Covid-19 berlangsung terpisah sekaligus bagi penyedia jasa wisata.
Meski mayoritas negara bagian di Australia telah mengizinkan kunjungan warga Selandia Baru bebas karantina sejak akhir tahun lalu, Selandia Baru telah mengisolasi diri dari negara tetangganya karena khawatir terjadi lonjakan kasus Covid-19 yang sporadis.
”Inilah untuk pertama kalinya dalam 400 hari orang bisa bepergian bebas karantina dan kami menambahkan 16 penerbangan pergi-pulang sehari ke Selandia Baru dan semuanya penuh,” kata CEO Qantas Alan Joyce kepada stasiun televisi ABC.
Untuk menyambut kebijakan ini, Bandara Internasional Wellington mengecat tulisan selamat datang yang besar dekat landas pacu utamanya dan Air New Zealand menyediakan 24.000 botol anggur bagi penumpang dewasa. Penampilan etnis Maori menyambut penumpang yang datang dan berurai air mata bersua kembali dengan orang-orang yang mereka cintai.
Petugas Pelaksana Operasional Air New Zealand, Carrie Hurihanganui, mengatakan, sebelum ini maskapainya hanya mengoperasikan 2-3 penerbangan ke Australia dalam sehari. Namun, Senin ini penerbangan yang beroperasi mencapai 30 penerbangan yang membawa 5.200 penumpang.
Bagi Hurihanganui, hari ini menjadi titik balik positif dan orang-orang sangat bahagia. ”Anda bisa rasakan di bandara dan lihat wajah-wajah bahagia orang-orang,” ujarnya.
Di Wellington, seorang penumpang yang baru saja tiba dari Sydney, Danny Mather, terpesona melihat putrinya yang sedang hamil, Kristy, dan cucunya yang masih bayi untuk pertama kalinya dalam 15 bulan.
”Tidak apa-apa,” ujarnya sambil tertawa. Mereka hanya berpelukan. ”Sangat senang bisa melihatnya lagi secara langsung.”
Sementara Kristy menyatakan dirinya merasa luar biasa bisa berkumpul kembali dengan keluarganya dalam gelembung wisata dua negara itu. ”Saya berharap ini bisa terwujud lebih awal, tetapi sekarang sudah terealisasi,” katanya.
”(Saya akan) berteriak, menjerit, menangis, berpelukan, mencium, (rasanya) bahagia—semua perasaan itu campur aduk,” kata Denise O’Donoghue (63) di Bandara Internasional Sydney saat bersiap terbang ke Selandia Baru.
Dalam pernyataan bersamanya, Perdana Menteri Australia Scott Morrison dan PM Selandia Baru Jacinda Ardern mengatakan, perbatasan yang terbuka juga akan membantu memulihkan kembali ekonomi bagi kedua negara dan mempertemukan kembali ribuan warga dengan keluarga dan sahabatnya.
”Sungguh sangat membahagiakan memulai perjalan bebas karantina dengan Australia. Baik itu untuk keluarga, teman, maupun mereka yang berlibur, Selandia Baru mengucapkan selamat datang dan selamat menikmati,” kata Ardern.
Baik Australia maupun Selandia Baru telah menutup perbatasannya bagi warga asing lebih dari setahun lalu. Ini terbukti berdampak positif mengendalikan jumlah kasus Covid-19 tetap rendah dibandingkan negara maju lainnya.
Meski begitu, Morrison dan Ardern memberikan peringatan kepada para pelancong agar bersiap jika terjadi lonjakan kasus Covid-19. Kebijakan perjalanan bebas karantina ini juga akan ”terus dievaluasi”.
Kedua pemimpin negara juga menyebutkan kemungkinan memperluas perjalanan bebas karantina ke negara lain di kawasan Pasifik jika dinilai aman untuk dilakukan.
Lebih kurang 1,5 juta warga Australia mengunjungi Selandia Baru di tahun 2019 dan membelanjakan uang 1,93 miliar dollar AS ketika perbatasan belum ditutup akibat pandemi Covid-19. Jumlah ini merupakan 40 persen dari total wisatawan asing yang berkunjung ke Selandia Baru.
Selain itu, ada lebih dari setengah juta warga kelahiran Selandia Baru yang tinggal di Australia atau lebih dari 2 persen dari hampir 26 juta jiwa populasi Australia. (REUTERS/AP/AFP)