Dua Tahun Harry-Meghan Alami Tekanan, Kehidupan Kerajaan Tak Seindah Dongeng
Pengalaman buruk dirasakan Meghan setelah menikahi Pangeran Harry, tiga tahun lalu. Kepada pembawa acara televisi AS, Oprah Winfrey, Meghan mengaku sempat mengalami krisis kesehatan mental sampai ingin bunuh diri.
Oleh
Luki Aulia
·4 menit baca
Hidup sebagai pangeran dan putri di istana Kerajaan Inggris tak seindah cerita dongeng, bahkan bagaikan mimpi buruk. Rasisme, kekerasan verbal, terancamnya kesehatan mental, dan bayangan tragis nasib ibunya membuat Pangeran Harry dan istrinya, Megan Markle, meninggalkan keluarga kerajaan.
Pengalaman buruk paling dirasakan Meghan (39) setelah menikahi Pangeran Harry (36), tiga tahun lalu. Ia sempat mengalami krisis kesehatan mental sampai ingin bunuh diri, tetapi tidak ada satu pun anggota keluarga kerajaan yang peduli.
Semua pengalaman itu diceritakan Meghan saat diwawancarai produser dan pembawa acara televisi ternama AS, Oprah Winfrey, selama 2 jam di stasiun CBS, AS, Minggu (7/3/2021) malam atau Senin pagi WIB. Meghan juga menuding keluarga Kerajaan Inggris rasis karena pernah mengutarakan kekhawatiran akan seberapa gelap warna kulit anak mereka, Archie (1), nanti.
Meghan menikah dengan Pangeran Harry pada 19 Mei 2018. Ia mendapat cerita obrolan keluarga Kerajaan Inggris itu dari Pangeran Harry saat ia masih hamil 3 bulan. Karena khawatir dengan warna kulitnya, Archie tidak akan mendapatkan gelar pangeran. Meghan sebenarnya tidak mempermasalahkan gelar pangeran bagi Archie. Namun, gelar pangeran itu rupanya diikuti dengan segala jaminan perlindungan dan keamanan dari istana.
”Saya hanya ingin Archie terlindung dan bisa hidup dengan aman,” kata Meghan yang kini tengah hamil anak keduanya, diperkirakan anak perempuan.
Rasis
Meghan menggambarkan kehidupan di lingkungan Kerajaan Inggris itu sangat tidak menyenangkan, bahkan setelah tiga tahun menikah. Ada beberapa anggota keluarga kerajaan yang rasis, tetapi Meghan tak mau menyebutkan nama. Pada kesempatan itu, ia menceritakan Kate Middleton, istri Pangeran William, membuatnya menangis sebelum upacara pernikahannya karena Kate mengkritik pedas gaun yang dipakai Putri Charlotte, yang akan membawa bunga saat pernikahannya dengan Harry.
”Namun, cerita yang dimuat surat kabar dibalik. Saya yang dituduh membuat Kate menangis. Semua orang di istana tahu itu tidak benar. Ini jelas membunuh karakter saya. Saya baru sadar, saya tidak dilindungi dan bahkan keluarga kerajaan akan berbohong demi melindungi sesama anggota keluarganya yang lain,” tutur Meghan.
Harry dan Meghan sama sekali tidak menyinggung Ratu Elizabeth karena masih menghormatinya. Namun, Meghan mengaku sengaja dibungkam oleh kerajaan karena, saat ia mengadu menerima perlakuan rasis, tidak ada satu pun yang datang menolong. ”Waktu itu saya sudah merasa tidak mau hidup lagi. Itu pikiran yang menakutkan. Saya ingat Harry waktu itu memeluk saya,” kata Meghan sambil menghapus air matanya di depan Oprah.
Dalam wawancara itu, Harry (36) juga sempat bercerita bahwa ia tidak lagi mendapatkan bantuan keuangan dari keluarganya sejak keluar dari istana dan mundur dari tugas serta tanggung jawab kerajaan. Pangeran Charles, ayahnya, pernah satu waktu tidak mau menerima telepon anaknya itu.
Pengumuman Harry dan Meghan untuk mundur dari tugas dan tanggung jawab Kerajaan Inggris pada Januari 2020 memicu krisis di keluarga kerajaan. Pasangan itu resmi mundur dan menanggalkan tugas-tugas kerajaan, Maret 2020. Mereka pindah ke Santa Barbara, California, AS.
Istana Buckingham, bulan lalu, membenarkan keputusan pasangan itu yang ingin hidup mandiri di AS. Harry mengaku mundur dari tugas dan tanggung jawab kerajaan karena tidak paham urusan itu.
Harry juga mengaku khawatir sejarah akan berulang. Ia tidak mau apa yang terjadi terhadap ibunya, Putri Diana, terulang lagi. Putri Diana tewas dalam kecelakaan pada 1997 saat mobilnya melaju kencang karena dikejar paparazi. ”Kalau ibu saya tahu apa yang terjadi sekarang, dia pasti akan sangat sedih dan marah,” kata Pangeran Harry.
Naif
Wawancara dengan pasangan itu dibuka dengan cerita Meghan saat masuk istana Inggris tanpa tahu apa pun soal aturan dan kehidupan di istana. Meghan tidak tahu apa tugasnya, bahkan tidak tahu cara memberi hormat kepada ratu. ”Di keluarga saya tidak pernah ada obrolan soal kerajaan dan seperti apa kehidupan sehari-harinya,” ujarnya.
Harry mengatakan, Meghan sudah menyelamatkannya dari jerat kehidupan kerajaan. ”Saya tidak setuju. Harry yang menyelamatkan kami semua. Ia membuat keputusan yang menyelamatkan hidup saya. Ini awal yang baru bagi kami,” kata Meghan.
Ketika berbicara soal hubungannya dengan Pangeran Charles dan Pangeran William, Harry merasa kecewa dengan ayahnya. Padahal, Harry berharap ayahnya akan mengerti mengingat ayahnya pun pernah mengalami tekanan serupa dari istana ketika mendiang ibunya masih hidup.
”Ayah dan kakak saya terjebak pada monarki dan tidak bisa meninggalkan kerajaan. Meski begitu, saya tetap mencintai mereka,” kata Harry.
Pangeran Harry mengaku dirinya dan Meghan sudah berusaha semaksimal mungkin untuk bertahan di dalam keluarga kerajaan. Walau telah berusaha keras untuk bertahan, tidak juga berhasil. ”Saya sedih karena ini harus terjadi,” ujarnya.
Dalam wawancara itu, Harry dan Meghan juga sempat menunjukkan kehidupan mereka sekarang sebagai warga biasa di kawasan permukiman pinggir pantai, Montecito, California, AS. ”Kehidupan kami sekarang sudah seperti dongeng yang berakhir dengan cerita bahagia. Malah jauh lebih indah ketimbang dongeng yang biasa kita dengar,” kata Meghan.
Sampai semalam pukul 22.00 WIB, belum ada komentar resmi dari Istana Buckingham terkait masalah itu. Surat kabar Sunday Times Inggris, mengutip sumber anonim, melaporkan, Ratu tidak mau menontonnya. (REUTERS/AFP/AP)