KBRI Kairo ingin memberdayakan secara maksimal peran diaspora Indonesia di Mesir untuk ikut berperan dalam meningkatkan hubungan dagang RI-Mesir.
Oleh
Musthafa Abd. Rahman dari Kairo, Mesir
·3 menit baca
Pada masa pandemi ini, hubungan dagang Indonesia-Mesir terus diupayakan tetap mencapai performa yang diharapkan. Hal itu tentu tidak mudah karena seperti banyak negara, Indonesia dan Mesir pun didera pelambatan pertumbuhan. Tentu butuh terobosan untuk mempertahankan performa hubungan dagang antarnegara, termasuk hubungan dagang RI-Mesir.
Untuk menyiasati aneka kendala, webinar lewat aplikasi Zoom dianggap cara efektif untuk membangun komunikasi. Pendekatan inilah yang dilakukan KBRI Kairo. Perwakilan Indonesia di Mesir itu sering menggelar webinar untuk menjalin komunikasi dengan mitra kerja di Mesir dan Indonesia dalam upaya menjaga performa hubungan bilateral RI-Mesir.
Pada Kamis (4/2/2021), KBRI Kairo menggelar webinar bertema ”Pengembangan Potensi Kewirausahaan Berorientasi Ekspor bagi Mahasiswa dan Masyarakat Indonesia di Mesir”. Webinar tersebut menghadirkan narasumber Tenaga Ahli Strategi Promosi dan Pemasaran Kementerian Perdagangan (Kemendag) Arie Putra, Tenaga Ahli Implementasi Hasil Perjanjian Perdagangan Internasional Kemendag Arif Hariyanto, Tenaga Ahli Prosedur Ekspor dan Akses Pembiayaan Kemenda Gustian Mahardika, dan Presiden Direktur PT Rodamas Inti Internasional Hadi Santoso.
Webinar ini adalah salah satu dari puluhan webinar yang telah digelar yang mengangkat beragam isu, seperti ekonomi, sosial, budaya, kesehatan, dan pendidikan. Namun, secara khusus webinar pada Kamis lalu menunjukkan bahwa KBRI Kairo ingin memberdayakan secara maksimal peran diaspora Indonesia di Mesir untuk ikut berperan dalam meningkatkan hubungan dagang RI-Mesir.
Selama ini, pemain utama ekspor-impor Indonesia-Mesir adalah para pengusaha profesional dari kedua negara. Pada masa mendatang, pemain ekspor-impor itu bisa jadi tidak lagi dimonopoli oleh perusahaan mapan. Diaspora boleh jadi adalah pemain-pemain potensial yang bakal meramaikan aktivitas ekspor-impor kedua negara.
Duta Besar Indonesia untuk Mesir Lutfi Rauf mengatakan, saat ini ada sekitar 10.000 orang diaspora Indonesia di Mesir. Sebagian besar dari mereka adalah mahasiswa yang memiliki kapasitas keilmuan yang mumpuni. Menurut Lutfi, kombinasi antara jumlah dan kecakapan intelektual dinilai bisa menjelma menjadi kekuatan potensial yang dahsyat.
Dengan koordinasi yang rapi dan diberdayakan secara tepat, modal tersebut dapat membantu mendongkrak nilai perdagangan sekaligus memperkuat relasi Indonesia-Mesir.
Jika hal itu terwujud, visi dan misi pemerintahan Presiden Joko Widodo untuk merajut hubungan luar negeri Indonesia yang menekankan tentang pentingnya peningkatan ekspor Indonesia bakal terbantu. Apalagi, dalam hukum ekonomi sudah baku terpatri bahwa neraca perdagangan internasional sebuah negara menjadi barometer kemajuan negara tersebut. Kemajuan pesat dalam perdagangan internasional inilah yang menjadi salah satu target besar pemerintahan Presiden Jokowi.
Apabila kembali ke isu hubungan dagang RI-Mesir, peluang ikut membantu mewujudkan visi dan misi itu besar. Apalagi, menurut Atase Perdagangan KBRI Kairo Irman Adi Purwanto Moefthi, ekspor Indonesia ke Mesir masih sekitar 1,5 persen dari total impor Mesir. Peluang dan tantangan untuk meningkatkan ekspor Indonesia ke Mesir besar. Tak heran jika KBRI Kairo, selain mengakomodasi kemitraan bisnis para pengusaha kedua belah pihak, juga mendorong potensi diaspora Indonesia di Mesir mengakselerasi peningkatan ekspor Indonesia ke Mesir.