Hari Ini Inggris Vaksinasi bagi Warganya, Sebut ”Hari Kemenangan” atas Covid-19
Sekitar 800.000 dosis vaksin Covid-19 buatan Pfizer disiapkan untuk vaksinasi gelombang pertama di Inggris, Selasa ini. Prioritas vaksinasi di negara itu diberikan kepada warga berusia 80 tahun dan pekerja panti jompo.
Oleh
Kris Mada
·4 menit baca
LONDON, SELASA — Inggris Raya menyebut hari Selasa (8/12/2020) ini sebagai ”hari kemenangan” (V-Day)–yang mengingatkan pada peristiwa pendaratan Normandy, Perancis, dalam awal puncak serangan untuk mengusir pasukan Nazi pada Perang Dunia II–dalam perang melawan Covid-19. Negara itu memulai vaksinasi massal dengan memanfaatkan vaksin dari Pfizer pada hari ini.
Badan Layanan Kesehatan (NHS) Inggris mengirimkan 800.000 dosis vaksin ke berbagai penjuru negeri. ”Pengiriman vaksin ini menandai titik balik penting dalam perang melawan pandemi. Staf NHS bangga memimpin jalan (di antara) petugas kesehatan di berbagai penjuru dunia dalam memberi pukulan kepada Covid,” kata Simon Steven, Pemimpin Eksekutif NHS.
Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock menyebut hari pengiriman vaksin sebagai V-Day. ”Ini hari untuk diingat pada tahun yang akan dilupakan,” ujarnya.
Sejumlah tentara terlihat di pusat-pusat pengiriman dan penerimaan vaksin. Mereka akan membantu proses pengiriman vaksin Covid-19.
Inggris memesan 40 juta dosis vaksin Covid-19 dari Pfizer-BioNTech. Pada 2 Desember 2020, Badan Pengawas Obat dan Layanan Kesehatan (MHRA) Inggris menyetujui penggunaan darurat vaksin Pfizer-BioNTech.
MHRA menegaskan, persetujuan cepat diberikan karena proses peninjauan dilakukan secara paralel bersamaan dengan proses pengujian. Di negara lain, proses peninjauan dilakukan setelah proses pengujian. MHRA memastikan tidak ada tahapan dan prosedur yang diabaikan dalam proses persetujuan.
Setelah MHRA memberi izin, NHS memutuskan vaksin mulai dikirim pada Selasa ini. Inggris menjadi negara pertama di Barat yang memulai vaksinasi.
Pekerja dan penghuni panti jompo akan mendapat prioritas vaksinasi pertama. Penduduk berusia di atas 80 tahun juga diprioritaskan. Setelah itu, vaksinasi akan diperluas. NHS meminta warga menanti jadwal vaksinasi. Jika sudah tiba waktunya, NHS akan menghubungi penerima vaksin.
Istana Buckingham belum berkomentar apakah Ratu Elizabeth II (94) dan Pangeran Phillip (99) akan ikut divaksinasi dalam gelombang pertama. ”Tujuan kami melindungi semua anggota masyarakat, termasuk Yang Mulia,” kata June Raine, Pemimpin Eksekutif MHRA.
Untuk tahap pertama, vaksin akan dikirim ke 50 rumah sakit penghubung di Inggris. Sementara Skotlandia, Wales, dan Irlandia Utara mempunyai rencana terpisah. Inggris Raya terdiri dari empat wilayah otonom utama, yakni Inggris, Skotlandia, dan Wales di Pulau Britania.
Rebutan
Vaksin buatan Pfizer-BioNTech dan Moderna menjadi rebutan banyak negara. Uni Eropa (UE) mengumumkan pembelian 200 juta dosis vaksin setelah Pfizer mengumumkan tingkat kemanjuran selama proses uji klinis mencapai lebih dari 90 persen. UE juga mengikat pembelian tambahan 100 juta dosis untuk 2021.
Adapun Amerika Serikat memesan 100 juta dosis vaksin buatan Pfizer. Dalam laporan pada Senin (7/12/2020), harian The New York Times menyebut Washington menolak kesempatan menambah pasokan 100 juta dosis lagi. Karena itu, kini AS dikabarkan kesulitan menambah pasokan vaksin dari Pfizer.
Pfizer menyatakan bahwa pesanan 100 juta dosis bernilai 1,9 miliar dollar AS adalah kontrak terpisah dengan pesanan lain. Pfizer baru bisa menambah pasokan untuk AS paling cepat pada semester II-2021.
Berbeda dari Moderna dan perusahaan lain, Pfizer tidak menerima dana dari Washington untuk mengembangkan vaksin Covid-19. Dana 1,9 miliar dollar AS adalah nilai kontrak pembelian vaksin dan akan diterima Pfizer bila vaksin sudah diterima. Sementara perusahaan lain menerima dana untuk meneliti dan mengembangkan vaksin dan obat Covid-19.
Terkait perkembangan terbaru itu, Presiden AS Donald Trump dikabarkan akan menandatangani instruksi presiden terkait pasokan vaksin. Inpres itu akan memprioritaskan vaksin buatan AS dikirimkan untuk warga AS sebelum ke warga negara lain.
Inpres disebut akan ditandatangani di sela-sela pertemuan soal vaksin pada Selasa siang waktu Washington atau Rabu pagi WIB. Moderna dan Pfizer sudah mengumumkan tidak akan hadir di pertemuan itu. Pakar penyakit infeksi AS, Anthony Fauci, juga dipastikan tidak hadir karena harus mengikuti kegiatan lain.
”Prioritasnya adalah memastikan vaksin didistribusikan bagi warga AS sebelum kami mulai mengirimkan ke negara lain,” kata seorang pejabat Gedung Putih yang menolak disebut namanya.
Pejabat itu memperkirakan, pengiriman ke luar AS paling cepat pada musim semi. Inpres disebut sebagai perintah tegas dan jelas untuk memprioritaskan warga AS sebelum Washington membantu sekutu dan mitranya. (AP/REUTERS)