Terima Vaksin Covid-19 Pfizer, Inggris Siap Vaksinasi Pekan Ini
Setelah menyetujui penggunaan darurat vaksin Covid-19 dari Pfizer/BioNTech, Inggris bersiap melakukan vaksinasi Covid-19 pekan ini.
Oleh
ADHITYA RAMADHAN
·4 menit baca
LONDON, SENIN — Inggris menjadi negara pertama di dunia yang mendapat vaksin Covid-19 buatan Pfizer/ BioNTech. Menurut rencana, vaksinasi pertama kali akan digelar di rumah sakit sebelum nantinya vaksin dikirim ke klinik.
Rekaman video dari National Health Service (NHS) memperlihatkan kotak-kotak penyimpanan vaksin dikirim ke Croydon University Hospital di London selatan dan disimpan di lemarin pendingin khusus.
”Ini sungguh menggembirakan. Ini pekerjaan yang sangat penting,” kata Louise Coghlan, kepala apoteker di RS Croydon. ”Mengetahui vaksinnya sekarang sudah sampai di sini dan kami menjadi yang pertama menerimanya, pertama juga di dunia, luar biasa. Saya sangat bangga.”
Inggris memberikan otorisasi penggunaan darurat vaksin Pfizer/BioNTech pekan lalu. NHS memprioritaskan pemberian vaksin kepada penduduk berusia 80 tahun ke atas, tenaga kesehatan, dan penghuni serta pengelola rumah jompo. Mereka yang sudah divaksin perlu mendapat dosis kedua 21 hari setelah dosis pertama diberikan.
Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock mengatakan, dosis pertama vaksin Covid-19 dari Pfizer/BioNTech akan diberikan Selasa (8/12/2020) di 50 rumah sakit yang ditunjuk. Skotlandia, Wales, dan Irlandia Utara juga akan menggelar vaksinasi pada hari yang sama. Matt menjuluki hari itu sebagai ”V-Day”.
Istana Buckingham menolak mengomentari spekulasi apakah Ratu Elizabeth II (94) dan suaminya, Pangeran Philip (99), akan segera divaksin sehingga akan lebih meyakinkan warga yang ragu terhadap vaksin.
”Tujuan kami adalah melindungi setiap warga negara. Yang Mulia, tentunya, termasuk,” kata Kepala Badan Pengawas Obat dan Produk Kesehatan Inggris June Raine kepada BBC.
Inggris telah memesan total 40 juta dosis vaksin dari Pfizer. Dengan setiap orang mendapat dua dosis, jumlah itu akan cukup untuk kebutuhan vaksinasi 20 juta jiwa dari total populasi Inggris sebanyak 67 juta jiwa. Sebanyak 800.000 dosis di antaranya akan tersedia dalam beberapa minggu ke depan.
Vaksin Covid-19 dari Pfizer yang diterima Inggris dikirim dari fasilitas produksi mereka di Belgia. Vaksin ini kemudian disimpan di sejumlah lokasi aman di seluruh Inggris dan akan dicek kualitasnya sebelum didistribusikan secara luas.
Brexit
Program vaksinasi ini bertepatan dengan saat-saat penting negosiasi Inggris dengan Uni Eropa tentang perjanjian dagang pasca-Brexit. Transisi status quo antara keduanya akan berakhir pada 31 Desember 2020 dan skenario tanpa kesepakatan akan berujung pada gangguan pergerakan barang antara Inggris dan negara-negara UE, seperti Belgia.
Koran TheObserver, Minggu (6/12/2020), melaporkan bahwa berdasarkan rencana kontingensi Inggris, puluhan juta dosis vaksin akan diterbangkan pesawat militer Inggris untuk menghindari penundaan di pelabuhan akibat Brexit.
Pemerintah Inggris menolak memberikan komentar tentang laporan The Observer. Ditanya soal potensi gangguan distribusi vaksin akibat Brexit dan kebenaran laporan The Observer oleh Sky News, Menteri Pertanian dan Lingkungan Inggris George Eustice menjawab, tidak akan ada gangguan distribusi.
”Pekerjaan besar sedang berjalan untuk mempertahankan aliran barang di perbatasan jika nanti skenario tidak ada kesepakatan terjadi dan kami juga memiliki rencana kontingensi, termasuk mengirim feri milik pemerintah dan tentunya, jika diperlukan, menggunakan pesawat kargo,” tutur Eustice.
Pemerintah dan otoritas kesehatan di seluruh dunia akan memonitor program vaksinasi Covid-19 di Inggris yang memakan waktu berbulan-bulan untuk melihat perkembangannya. Amerika Serikat, misalnya, berharap melakukan vaksinasi mulai akhir bulan ini.
Kepala Penasihat Operation Warp Speed AS Moncef Slaoui berencana bertemu dengan Presiden terpilih AS Joe Biden yang pekan lalu mengkritik rencana distribusi vaksin Presiden Donald Trump.
”Kami menanti untuk bertemu karena sebenarnya semuanya telah benar-benar direncanakan dengan baik,” kata Slaoui. Menurut dia, rencana distribusi vaksin ini bergantung pada otoritas kesehatan negara bagian.
Sebelumnya, Biden mengkritik bahwa dirinya tidak melihat rencana yang jelas tentang distribusi vaksin. ”Tidak ada rencana detail yang kami lihat, termasuk bagaimana vaksin dikeluarkan dari penyimpanan, bagaimana diberikan kepada warga,” kata Biden.
AS kini menghadapi lonjakan kasus Covid-19 dengan jumlah kasus meninggal melampaui 2.000 kasus dalam sehari pada beberapa hari terakhir.
Sementara Rusia mulai memberikan calon vaksin Covid-19 mereka, Sputnik V, kepada ribuan dokter, guru, dan warga lain di Moskwa, Sabtu (5/12/2020). Walaupun uji klinis fase III Sputnik V belum selesai, Rusia sudah mengeluarkan izin penggunaannya pertengahan tahun ini. (REUTERS/AP)