Kasus Covid-19 Naik, Gelembung Perjalanan Singapura-Hong Kong Ditunda
Kluster-kluster baru kasus Covid-19 di Hong Kong ditemukan di kalangan sopir taksi serta di studio tari dan hotel-hotel.
Oleh
Luki Aulia
·2 menit baca
HONG KONG, MINGGU — Rencana membuka gelembung perjalanan antara Hong Kong dan Singapura ditunda selama dua pekan setelah kasus harian Covid-19 di Hong Kong melonjak. Sedianya, rencana itu dimulai pada Minggu (22/11/2020.
Sesuai kesepakatan otoritas kedua negara, gelembung perjalanan itu memperbolehkan warga masing-masing saling berkunjung tanpa harus melalui proses karantina. Namun, dalam jumlah terbatas.
Menteri Perdagangan dan Pembangunan Ekonomi Hong Kong Edward Yau, Sabtu (21/11/2020), mengatakan, rencana ini akan ditinjau ulang, Desember mendatang. ”Kasus lokal Hong Kong melonjak. Jadi, kami putuskan untuk menunda rencana ini. Ini keputusan yang bertanggung jawab,” ujarnya.
Alasan penundaan itu karena tiba-tiba di Hong Kong ditemukan 43 kasus Covid-19 baru, Sabtu. Jumlah kasus ini yang tertinggi dalam tiga bulan terakhir.
Sejak awal tahun ini, jumlah kasus Covid-19 di Hong Kong mencapai 5.561 kasus infeksi dan 108 orang di antaranya tewas. Sementara di Singapura dilaporkan ada 58.148 kasus infeksi dengan 28 orang di antaranya tewas.
Menteri Transportasi Singapura Ong Ye Kung mengatakan, kasus ini seperti pengingat bahwa Covid-19 masih ada dan perjalanan semua negara menghadapi pandemi ini tidak akan mudah.
Kesepakatan gelembung perjalanan ini bertujuan untuk membangkitkan sektor pariwisata kedua negara.
Meski tidak perlu menjalani karantina, pengunjung dari kedua negara terlebih dahulu harus melakukan tes Covid-19 sebelum terbang dan sesampainya di bandara. Pesawat yang boleh digunakan pun sudah ditentukan, yakni hanya Cathay Pacific dan Singapore Airlines, untuk sementara ini.
Dalam kesepakatan itu sudah disebutkan, pelaksanaan gelembung perjalanan akan otomatis ditunda apabila jumlah kasus infeksi lokal di kedua negara naik sampai lima kasus dalam satu pekan. Rata-rata kasus di Hong Kong sekarang empat.
Kementerian Kesehatan Hong Kong sejak Jumat lalu sudah memperingatkan, Hong Kong kemungkinan memasuki gelombang kasus baru Covid-19. Kluster-kluster baru ditemukan di kalangan sopir taksi, studio tari, dan hotel-hotel.
”Saya sangat paham kekecewaan dan rasa frustrasi masyarakat yang sudah merencanakan perjalanan mereka sejak lama. Namun, ini semata-mata demi kepentingan kesehatan masyarakat,” kata Ong Ye Kung. (REUTERS/AFP/AP)