Retorika Tuduhan Kecurangan Membuat Trump Tidak Populer
Klaim kemenangan Presiden Donald Trump dan tuduhan kecurangan menjadi bumerang baginya. Ia mendapat kritik dari internal Republikan dan kian tidak populer.
Oleh
ADHITYA RAMADHAN
·4 menit baca
WASHINGTON, JUMAT — Klaim tanpa bukti Presiden Donald Trump bahwa Demokrat mencoba ”mencuri” pemilu menuai kritik dari sejumlah anggota parlemen Republikan dan membuat Trump semakin tidak populer di tengah penentuan siapa yang memenangi pemilu. Mereka menilai klaim Trump itu menyepelekan proses politik Amerika Serikat dan gagasan dasar bahwa suara seluruh warga AS harus dihitung.
Dalam pidatonya di Gedung Putih, Rabu (4/11/2020), Trump mengeklaim kemenangan dalam pemilu tanpa dasar yang jelas dan menuduh terjadi ”kecurangan besar dari negara kita” ketika petugas pemilu negara bagian terus menghitung surat suara di tengah penurunan partisipasi pemilih yang besar.
Pada Kamis (5/11/2020), Trump yang telah mengeluhkan pencoblosan melalui pos selama beberapa minggu ini semakin keras menuduh dengan mengatakan bahwa proses penghitungan suara tidak adil dan korup. Tapi, tetap Trump tidak memberikan bukti apa pun terhadap tuduhan yang dilontarkannya. Sejauh ini petugas pemilihan di tingkat negara bagian dan federal juga belum melaporkan adanya kecurangan yang terjadi.
”Mereka mencoba mencuri pemilu,” kata Trump di Gedung Putih. ”Kalau Anda menghitung surat suara yang sah, saya menang mudah,” klaimnya. Trump mengulangi terus klaim tak berdasarnya ini pada Jumat (6/11/2020) pagi.
Tuduhan Trump yang semakin membabi buta itu terus dilontarkannya ketika surat suara yang dikirim lewat pos di beberapa negara bagian mulai dihitung dan hasilnya mayoritas memilih Joe Biden.
Khawatir menyebarkan informasi palsu dan melihat tanda-tanda keretakan di internal Republik, sejumlah jaringan televisi besar AS menghentikan siaran langsung acara Trump.
Anggota DPR AS Will Hurd menyebut seruan Trump untuk menghentikan penghitungan suara ”berbahaya dan keliru”. Sementara New York Post yang sejak lama mendukung Rupert Murdoch menyebut tuduhan Trump ”tidak berdasar”.
Anggota Kongres Republikan dari Illinois, Adam Kinzinger, menulis di Twitter bahwa klaim kecurangan pemilu Trump ”semakin gila”. Apabila Trump memiliki kekhawatiran ”beralasan” terjadinya kecurangan, harus didukung oleh bukti dan dibawa ke pengadilan. ”Berhenti menyebarkan informasi yang salah.”
Gubernur Maryland yang seorang Republikan, Larry Hogan, yang sering mengkritik Trump, mengatakan dengan tegas, ”Tidak ada pembelaan atas komentar presiden yang meremehkan proses demokrasi kita malam ini. Amerika sedang menghitung suara warganya dan kita harus menghormati hasilnya seperti yang selalu kita lakukan.”
”Tidak ada pemilu atau orang yang lebih penting daripada demokrasi kita,” ujar Hogan di Twitter.
Kritik lain, yang meski tidak langsung, muncul dari Senator Marco Rubio, Republikan dari Florida. Dalam cuitannya ia menyebutkan bahwa jika ada calon yang yakin ”negara mencurangi aturan main, mereka memiliki hak untuk membawanya ke meja hijau dan menghadirkan bukti pendukung tuduhannya itu.”
Sebelumnya, Rubio juga mengatakan, ”membutuhkan waktu berhari-hari untuk menghitung suara sah bukanlah kecurangan.
Pada kesempatan lain, Senator Republikan dari Utah, Mitt Romney, berusaha meyakinkan bahwa menghitung suara seringkali ”lama” dan ”membuat frustrasi”. Apabila ada penyimpangan dituduhkan, ”hal itu akan diselidiki dan diselesaikan di pengadilan,” cuit Romney. ”Yakinlah pada demokrasi, konstitusi kita, dan warga AS.”
Komentar bahkan kritik dari anggota Kongres dan pemimpin Republik lainnya terhadap Trump jarang sekali terjadi. Selama ini, mayoritas Republikan berusaha untuk tidak mengkritik langsung Trump bahkan ketika perilakunya tidak sejalan atau menyinggung nilai-nilai dan tujuan mereka.
Cuitan Trump pada Kamis pagi yang mendeklarasikan kemenangan dan menyerukan para petugas pemilu untuk ”Stop Penghitungan” adalah ujian seberapa kuat ia bisa mempertahankan Republikan dalam barisannya saat mencoba membawa proses penghitungan suara ke pengadilan.
Hingga Kamis, perolehan suara dewan elektoral calon presiden dari Demokrat, Joe Biden, kian mendekati 270 suara yang dibutuhkan untuk memenangi pemilu. Tapi, hasil masih akhir belum pasti.
Senator Demokrat dari Connecticut, Chris Murphy, menyampaikan, dirinya berharap Republikan menanggapi klaim tak berdasar Trump. ”Harapan saya adalah Republikan akan memberikan tekanan publik dan personal kepada dia (Trump),” ujarnya.
Meski sejumlah anggota Kongres Republikan mengkritik Trump, masih ada anggota Republikan lain yang tetap membelanya. Salah seorang pendukung Trump di Kongres, Senator Lindsey Graham, mengatakan, dirinya menyumbangkan 500.000 dollar AS sebagai ”dana pembelaan hukum” dan mendorong orang-orang untuk turut menyumbang.
Dukungan terhadap Trump juga datang dari keluarganya dengan mempertanyakan, mengapa anggota Kongres dari Republik tidak ikut mendukung klaim Trump. ”Di mana Republikan! Beranilah. Lawan kecurangan ini. Pemilih kita tidak akan lupa,” cuit anak Trump, Eric. (AP/AFP)