Pemerintah China mengecam keras kunjungan Ketua Senat Ceko Milos Vystrcil. Beijing menyebut kunjungan itu sebagai bentuk dukungan kepada separatisme di Taiwan dan mencederai kedaulatan China.
Oleh
Luki Aulia
·2 menit baca
TAIPEI, SELASA —Pemerintah China mengecam dan mengancam Ketua Senat Ceko Milos Vystrcil harus menanggung akibatnya karena sudah datang ke Taiwan, bahkan menyatakan dirinya sebagai warga Taiwan di hadapan parlemen Taiwan. Bagi China, Vystrcil sudah kelewatan. Ceko, seperti halnya banyak negara lain di dunia, tidak memiliki hubungan diplomatis dengan Taiwan.
”Izinkan saya menyatakan dukungan saya untuk Taiwan dan nilai-nilai kebebasan. Dengan pernyataan yang rendah hati, tetapi kuat: ’Saya orang Taiwan’,” kata Vystrcil yang kemudian disambut tepuk tangan meriah di parlemen Taiwan, Selasa (1/9/2020).
Anggota Dewan Negara China, yang juga menjabat Menteri Luar Negeri, Wang Yi, mengecam Vystrcil. Datang ke Taiwan dan mengakuinya sebagai negara merdeka, kata Yi, merupakan bentuk penghinaan publik. ”Ketua Senat Ceko, Anda sudah melewati batas,” ujarnya.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Hua Chunying, juga mengecam kunjungan Vystrcil. Bahkan, dengan kunjungan itu, berarti Vystrcil mendukung gerakan dan kegiatan separatis di Taiwan. ”Ini melanggar kedaulatan dan urusan dalam negeri China,” ujarnya.
Tak peduli
Vystrcil mengatakan, kunjungannya ke Taiwan hanya menggarisbawahi kebijakan luar negeri berbasis nilai yang dijalankan mendiang Presiden Vaclav Havel yang anti-komunis dan teman baik pemimpin Tibet, Dalai Lama. Vystrcil tiba di Taipei, Minggu, untuk membahas upaya membuka jaringan bisnis dengan Taiwan. Ia mengatakan, Ceko tidak akan peduli jika China keberatan.
Vystrcil juga menilai, komentar Wang itu mencampuri urusan dalam negeri Ceko. Lagi pula kedatangannya ke Taiwan itu tidak bermaksud melawan siapa pun secara politik. ”Kami negara bebas yang mau berhubungan baik dengan semua negara. Dan ini akan kami lakukan terus,” ujarnya.
Perselisihan ini bukan kali pertama. Tahun lalu, Ceko dan China mengakhiri kesepakatan antara Beijing dan Praha karena Beijing meminta Praha mengakui prinsip ”satu China”, yang berarti Taiwan juga merupakan bagian dari wilayah China.
Meski Pemerintah Ceko tidak mendukung kunjungan Vystrcil ke Taiwan, mereka kecewa dengan kecaman keras dari China dan sudah memanggil Duta Besar China untuk Ceko. China juga memanggil Duta Besar Ceko untuk China.
”Pernyataan Wang juga sudah kelewatan. Tidak begitu seharusnya pernyataan yang keluar dari dua negara yang berdaulat. Sebaiknya menjalin kerja sama tanpa emosi,” kata Menteri Luar Negeri Ceko Tomas Petricek melalui akun media sosial Twitter.
Menteri Ekonomi Taiwan Wang Mei-hua menegaskan, Ceko dan Taiwan sama-sama negara yang bebas dan demokratis serta menegakkan hak asasi manusia.
Sejak menjabat tahun 2013, Presiden Ceko Milos Zeman yang pro-China telah mengupayakan hubungan bisnis yang lebih dekat dengan China, tetapi belum berhasil karena rencana investasi yang gagal. (REUTERS/AP/LUK)