Jumlah warga negara Indonesia di luar negeri yang terpapar Covid-19 terus bertambah. Data Kementerian Luar Negeri (Kemlu) per Kamis (11/6/2020) menyebutkan 1.027 WNI positif Covid-19 dengan 60 orang meninggal.
Oleh
BENNY D KOESTANTO
·4 menit baca
Jumlah WNI yang terpapar Covid-19 di luar negeri terus bertambah dengan kasus kematian terbanyak di Arab Saudi dan Amerika Serikat. WNI yang terjangkit berada dalam perawatan.
JAKARTA, KOMPAS — Jumlah warga negara Indonesia di luar negeri yang terpapar Covid-19 terus bertambah. Data Kementerian Luar Negeri hingga Kamis (11/6/2020) malam menyebutkan, 1.027 WNI tercatat positif Covid-19 dengan 60 orang meninggal, terbanyak di Arab Saudi 21 orang dan di Amerika Serikat sebanyak 16 orang.
Duta Besar RI untuk Arab Saudi Agus Maftuh Abegebriel, Kamis malam, mengoreksi jumlah korban meninggal di Arab Saudi menjadi 22 orang. ”Tadi pagi saya bertemu warga Arab Saudi yang melapor ke KBRI, ada satu lagi WNI meninggal karena Covid-19,” ujarnya.
Agus Maftuh mengatakan, pada umumnya WNI yang terjangkit bekerja di sektor jasa, terutama para pengemudi atau sopir. ”Rata-rata mereka driver. Bisa jadi karena faktor interaksi dengan para ekspat dari negara lain,” ujarnya sambil menambahkan jumlah WNI yang sembuh berkisar 60-70 persen.
Menurut Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI, kemarin, ada tambahan 3 WNI yang terkonfirmasi positif Covid-19 dan 4 WNI sembuh. Laporan terbaru itu menyangkut kondisi WNI di Qatar. Dengan tambahan itu, WNI yang terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 1.027 orang. Dari jumlah itu, 626 orang sembuh, 60 orang meninggal, dan 341 orang masih dalam perawatan.
Menurut peta sebarannya, WNI yang terkonfirmasi positif Covid-19 itu ada di 38 negara dan di sejumlah kapal pesiar. Jumlah kasus positif Covid-19 dalam kluster kapal pesiar 177 orang dengan 5 orang meninggal. Sementara Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat 217 negara telah dilanda pandemi Covid-19 dengan 7,14 juta kasus positif.
Dilihat dari negara, Malaysia dan Arab Saudi menjadi dua negara dengan jumlah WNI terbanyak yang terpapar, yakni masing-masing 157 dan 133 orang, lalu disusul Kuwait (82 orang), AS (79), dan Qatar (68). Namun, kasus kematian WNI akibat Covid-19 terbanyak justru berada di Arab Saudi dan AS, lalu diikuti Uni Emirat Arab (4), Belanda (4), dan Inggris (3).
Perkembangan terbaru kasus Covid-19 di Arab Saudi juga ditampilkan oleh Kedutaan Besar RI (KBRI) di Riyadh melalui media sosial Twitter. Mayoritas jumlah kasus WNI positif ataupun meninggal akibat Covid-19 ada di wilayah kerja Konsulat Jenderal RI di Jeddah, yakni 87 kasus positif dengan kasus meninggal 20 orang. Adapun jumlah kasus positif Covid-19 di wilayah kerja KBRI Riyadh 46 kasus dengan jumlah WNI meninggal 2 orang.
Kebanyakan laki-laki
Agus Maftuh menyebutkan, 80 persen kasus kematian yang menimpa WNI akibat Covid-19 terjadi atas WNI berjenis kelamin laki-laki. ”Mereka yang meninggal kebanyakan laki-laki, yang driver itu,” ucapnya.
Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kemenlu Joedha Nugraha, di Jakarta, Rabu (10/6/2020), menyatakan, kasus-kasus WNI positif Covid-19 kebanyakan berada di Mekkah, Madinah, dan Jeddah. Kebijakan karantina masih diberlakukan di Mekkah. Jeddah kembali memberlakukan jam malam pada 6-20 Juni.
Pihak Konjen RI Jeddah mengatakan, kebijakan itu diambil Riyadh untuk menekan laju penyebaran dan penularan Covid-19. Joedha menyebut warga Jeddah beraktivitas luar rumah hanya pada pukul 06.00-15.00.
”Warga negara kita yang positif Covid-19 dirawat di rumah sakit-rumah sakit rujukan yang ada di Mekkah, Madinah, dan Jeddah,” kata Joedha. ”Untuk warga positif, tetapi hanya perlu dikarantina, mereka ditempatkan di hotel-hotel yang ditunjuk Pemerintah Arab Saudi tanpa dipungut biaya.”
Wahyu Susilo, Direktur Eksekutif Migrant Care, lembaga yang mengadvokasi hak-hak pekerja migran, mengungkapkan, ada enam pekerja migran Indonesia di Arab Saudi yang meninggal karena Covid-19. Mereka bekerja di sektor transportasi dan pelayanan publik.
WNI lain yang meninggal, di luar pekerja migran Indonesia, kemungkinan adalah yang sedang umrah, tetapi tertahan kebijakan penutupan wilayah Arab Saudi. Ia mengatakan, saat ini diperkirakan 1,4 juta WNI yang tinggal dan atau bekerja di Arab Saudi.
Mereka dinilai rentan terpapar Covid-19 karena, meski Saudi menerapkan kebijakan karantina, misalnya, masyarakatnya juga relatif kurang tertib dalam merespons kebijakan-kebijakan itu sehingga menambah risiko penularan.
Wahyu meminta agar informasi terbaru keberadaan WNI di luar negeri yang terpapar Covid-19 juga diinformasikan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 setiap hari. Selain memberikan informasi bagi keluarga di Indonesia, langkah itu juga diharapkan dapat mendorong pihak swasta ikut membantu. (PASCAL S BIN SAJU)