Talenta Muda Diajak Berkolaborasi dalam Pengembangan Riset dan Inovasi
BRIN menggagas Program Alumni Talenta Muda. Program ini dibentuk untuk menciptakan komunitas bagi para talenta muda riset-inovasi.
Oleh
PRADIPTA PANDU MUSTIKA
·3 menit baca
DOKUMENTASI LIPI
Ilustrasi. Seorang peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia di sebuah laboratorium.
JAKARTA, KOMPAS — Momentum bonus demografi di Indonesia menjadi kesempatan besar memaksimalkan semua potensi dan sumber daya yang dimiliki, termasuk generasi muda bertalenta unggul. Melalui Program Alumni Talenta Muda, generasi muda Indonesia diharapkan bisa mengembangkan kemampuan riset dan inovasi.
Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko mengemukakan, generasi muda menjadi bagian penting dalam segala aspek pembangunan, termasuk yang berbasis riset. Untuk mewujudkan ekosistem riset dan inovasi yang baik, diperlukan talenta unggul yang mampu berkompetisi dan memiliki kapasitas di bidang masing-masing.
”Cita-cita mewujudkan ekosistem riset dan inovasi yang mendunia ini kita mulai dengan menciptakan komunitas para talenta di bidang riset dan inovasi. Komunitas ini diharapkan dapat menjadi habitat awal tumbuhnya budaya riset yang kuat dan bisa ditularkan ke generasi berikutnya,” ujarnya dalam acara peluncuran Program Alumni Talenta Muda BRIN secara daring di Jakarta, Rabu (25/5/2022).
Guna mengembangkan talenta muda Indonesia, BRIN melalui Direktorat Manajemen Talenta menggagas Program Alumni Talenta Muda. Program ini dibentuk untuk menciptakan komunitas bagi para talenta muda riset-inovasi yang merupakan alumni program pembinaan dari lembaga riset yang saat ini telah terintegrasi menjadi BRIN.
Cita-cita mewujudkan ekosistem riset dan inovasi mendunia ini kita mulai dengan menciptakan komunitas para talenta di bidang riset dan inovasi. Komunitas ini jadi habitat awal tumbuhnya budaya riset yang kuat.
Komunitas riset dan inovasi ini juga bisa menjadi wadah tukar ilmu pengetahuan untuk menciptakan berbagai kebaruan dalam menjalankan aktivitas riset secara nasional. Para talenta muda yang sudah terlibat sebagai alumni dalam komunitas ini sekarang telah tersebar di seluruh wilayah di Indonesia.
BAHANA PATRIA GUPTA
Mahasiswa ITTelkom Surabaya mengaikan pengait ke peti jenazah saat memperlihatkan cara kerja Crane Pemulasaran Jenazah inovasi mereka di Kampus ITTelkom Surabaya, Jawa Timur, Selasa (9/3/2021). Dengan menggunakan remote control, crane tersebut nantinya akan mempermudah pemulasaran jenazah korban Covid-19.
Melalui alumni komunitas ini, lanjut Handoko, kebutuhan riset di setiap daerah bisa dipahami dan dikenali. Bahkan, mereka bisa menjadi jembatan untuk mendekatkan aktivitas riset dan berbagai inovasi untuk pemanfaatan di daerah. Pemahaman kebutuhan riset ini sangat penting mengingat setiap daerah memiliki karakteristik dan pola berbeda.
”BRIN mengajak para talenta muda riset dan inovasi Indonesia untuk mampu berkolaborasi sekaligus menjadi penggerak. Bersama kita mewujudkan pembangunan nasional berbasis riset, inovasi, dan teknologi,” tuturnya.
Direktur Manajemen Talenta BRIN Arthur Ario Lelono menjelaskan, terdapat sejumlah rencana pengembangan program bagi Alumni Talenta Muda, yakni pengayaan ilmiah, pemberdayaan, dan penguatan alumni. Adapun kegiatan yang akan dilakukan meliputi pelatihan karya tulis ilmiah, bimbingan, hingga pertemuan alumni.
Menurut Arthur, komunitas talenta muda memberikan pengalaman bagi generasi muda dalam melakukan riset. Setelah mengikuti komunitas ini, para talenta muda juga diyakini akan terus memiliki sikap kritis dan pola pikir yang kreatif untuk menjawab berbagai tantangan kehidupan ke depan.
”Pembinaan talenta muda kami desain sejak awal sehingga diharapkan mereka sudah bisa berpikir kritis. Selain itu, talenta muda diharapkan sudah bisa menciptakan solusi berbasis iptek dari permasalahan yang ditemui di lingkungan sekitar,” ucapnya.
ANTARA/DIDIK SUHARTONO
Mahasiswa memperagakan prototipe Indonesia Tidal Power (INTIP) di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (10/1). Prototipe yang merupakan inovasi karya empat mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, yaitu Ghufron Fawaid, Pinanggih Rahayu, M Rifky Abdul Fattah, dan Aniq Jazilatur Rohmah, itu berfungsi untuk menghasilkan energi listrik dengan memanfaatkan gelombang air laut.
Arthur menekankan, aspek kolaborasi sangat penting untuk memperkaya program tidak hanya antarsesama talenta muda, tetapi juga semua pemangku kepentingan atau stakeholder. Promosi terkait kolaborasi bagi generasi muda dapat didukung dengan teknologi atau peran media sosial.
Dampak komunitas
Alumnus Perkemahan Ilmiah Remaja Nasional/Pekan Pemuda Riset dan Inovasi Nasional (PIRN), Rifaldy Fajar, mengutarakan, kehadiran komunitas talenta muda riset-inovasi amat penting untuk mengembangkan bakat generasi muda. Komunitas ini juga akan jadi lingkungan yang memengaruhi cara pikir sekaligus tindakan para pemuda.
Dampak positif komunitas talenta muda dirasakan langsung oleh Rifaldy. Melalui bekal dari komunitas ini, Rifaldy kini tengah menempuh studi master Erasmus+ of Applied and Interdisciplinary Mathematics InterMaths Program, Double Degree University of L’Aquila, Italia, dan Karlstad University, Swedia.
Sementara alumnus program Lomba Karya Ilmiah Remaja (LKIR) 2017, Zahwa Devvarah, mendorong generasi muda untuk terlibat memajukan riset dan inovasi. Sebab, selama ini manfaat riset dan inovasi belum dirasakan langsung oleh masyarakat meski sudah banyak ide, konsep, hingga purwarupa (prototipe) inovasi yang menjuarai kompetisi, baik nasional maupun internasional.