Mayoritas Masyarakat Indonesia Dukung Perlindungan Alam
Hasil survei terbaru menunjukkan bahwa mayoritas responden yang merupakan masyarakat Indonesia mendukung target global dalam perlindungan bumi dan keanekaragaman hayati.
Oleh
PRADIPTA PANDU
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Hasil survei terbaru menunjukkan bahwa sebagian besar responden yang merupakan masyarakat Indonesia mendukung target global dalam perlindungan bumi dan keanekaragaman hayati. Survei ini dilakukan untuk mengukur persepsi publik menjelang pertemuan puncak untuk melindungi 30 persen persen wilayah daratan dan laut pada 2030 di Kunming, China.
Survei yang melibatkan lebih dari 1.000 responden orang Indonesia tersebut diinisasi oleh Atri Advisory dan dilakukan oleh Vase.ai selama tiga hari di bulan Februari 2022. Sebagian besar responden mendukung target global dan 94 persen di antaranya mengharapkan Pemerintah Indonesia turut mendukung upaya Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ini.
Ketua Atri Advisory Abdul Hamid menyampaikan, survei ini menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia sangat mendukung diwujudkannya proposal yang bertujuan untuk melindungi 30 persen dari daratan dan lautan di Bumi pada 2030serta mencegah perusakan keanekaragaman hayati ini. Agenda ini juga sering disebut dengan Konservasi 30x30.
Kawasan Asia Tenggara memiliki keanekaragaman hayati yang kaya dan sangat mendesak untuk dilindungi.
“Masalah ini tak lagi bisa kita abaikan. Sekarang saatnya para pemimpin politik dan pembuat keputusan mendengarkan suara rakyat dan bekerja sama mencapai tujuan penting ini,” ujar Zakri yang juga Pendiri Panel Antarpemerintah tentang Layanan Keanekaragaman Hayati dan Ekosistem (IPBES) dalam rilis resmi, Kamis (24/2/2022).
Pertemuan puncak Konservasi 30x30 akan digelar akhir tahun 2022 di Kunming, China. Dalam pertemuan tersebut, sebanyak 190 negara,termasuk Indonesia, diharapkan dapat menyetujui dan menandatangani strategi global Kerangka Biodiversitas Global (GBF). Strategi ini dirancang untuk mencegah krisis keanekaragaman hayati yang mengancam kelangsungan hidup satu juta spesies hewan dalam beberapa tahun ke depan.
Para negosiator dari 190 negara tersebut akan bertemu secara langsung di Jenewa, Swiss, 13-29 Maret mendatang untuk membahas GBF. Pembahasan pertemuan mencakup upaya perlindungan 30x30 sebagai salah satu tujuan utama yang harus dicapai.
Sebuah koalisi antar pemerintahuntuk alam dan manusia (HAC) yang melibatkan lebih dari 80 negara saat ini tengah bekerja untuk memenuhi target 30x30. Kamboja merupakan anggota HAC pertama dan satu-satunya dari kawasan Asia Tenggara. Anggota HAC lainnya yang berasal dari Asia antara lain Jepang, India, Bhutan, Nepal, Pakistan, dan Maladewa.
Direktur Yayasan Campaign for NatureBrian O'Donnell dikutip dari Reuters menilai, keterlibatan negara-negara Asia Tenggara sangat penting bagi kelanjutan komitmen konservasi ini. Hal ini karena kawasan Asia Tenggara memiliki keanekaragaman hayati yang kaya dan sangat mendesak untuk dilindungi.
Meski wilayahnya hanya mewakili 3 persen dari permukaan Bumi, Asia Tenggara mencakup tiga dari 17 negara dengan keanekaragaman hayati paling kaya di dunia, yakni Indonesia, Malaysia dan Filipina. Menurut Campaign for Nature, kawasan Asia Tenggara menguasai 35 persenmangrove dan 30 persen terumbu karang di dunia. Dalam dua dekade terakhir, sebanyak 2.000 jenis flora dan fauna juga telah ditemukan di Asia Tenggara.
Sejumlah hasil kajian menunjukkan bahwa melindungi setidaknya 30 persendaratan dan lautan di Bumi dapat mencegahkerusakan keanekaragaman hayati secara global. Upaya lainnya yang juga perlu dilakukan yakni menyimpan pasokan karbon, mencegah pandemi di masa depan, mendorong pertumbuhan ekonomi, meningkatkan produksi perikanan, dan memajukan hak-hak masyarakat adat atau lokal.
Konservasi 30x30 juga mempunyai manfaat ekonomi yang sangat besar. Hasil studi dari University of Cambridge, Inggris bersama para akademisi lainnya menunjukkan bahwa memenuhi target 30 persen konservasi darat dan laut akan meningkatkan jasa keuangan dan ekosistem sebesar lima kali lipat dari biaya yang dikeluarkan.